Ilustrasi membeli pakai metode paylater (Sumber gambar: Freepik)

Godaan Paylater Mengintai Anak Muda, Bikin Untung atau Buntung?

08 November 2022   |   15:12 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Metode bayar nanti atau yang kita kenal dengan istilah paylater kini jadi andalan anak muda saat melakukan transaksi di e-commerce. Fitur tersebut membuat seseorang bisa membeli barang yang diincarnya dengan mudah dan cepat. Sebab, proses pembayarannya dilakukan setelahnya dengan cara dicicil.

Paylater tampak menjadi solusi cepat, terutama dalam kondisi mendesak. Pengajuan paylater juga terbilang lebih mudah jika dibandingkan dengan kartu kredit. Namun, apakah metode ini benar-benar menguntungkan? Atau malah bikin buntung para penggunanya? 

Baca jugaTransaksi Digital & Pembayaran Paylater Tumbuh Pesat

Head of Advisory & Certified Financial Planner Finansialku, Shierly, mengatakan paylater termasuk ke dalam kategori pinjaman tanpa agunan. Oleh karena itu, umumnya bunga pinjamannya justru lebih tinggi. Hal tersebut perlu jadi perhatian utama. Terlebih, dia menyebut paylater biasanya digunakan oleh orang sebagai alat pembayaran untuk tujuan konsumtif. 

“Pembelian barang dengan menggunakan paylater adalah strategi yang bikin buntung. Pembeli perlu sadar bahwa dia akan membayar barang tersebut dengan biaya yang lebih mahal,” ujar Shierly kepada Hypeabis.id

Shierly mengatakan palylater sebenarnya tak jauh seperti jenis pinjaman lainnya. Dalam setiap transaksi, pengguna biasanya akan dibebani biaya layanan atau biaya penanganan sebesar 1 persen dari nilai transaksi. Metode ini juga menerapkan denda bagi yang terlambat, dengan nilai yang bervariasi. Mulai dari 2 persen hingga 5 persen dari tagihan yang belum dibayarkan. 

Baca jugaKiat Menyiasati Utang yang Menumpuk 

Metode paylater juga umumnya memiliki tenor 2 bulan-12 bulan dengan bunga yang variatif, dari 2,25 persen hingga 4,80 persen per bulan. Bunga tersebut bersifat flat. Jadi, pengguna paylater justru akan membayar barang yang dibelinya lebih mahal dari harga normal. Berikut contoh perhitungannya:

Contoh kasus: Ada seseorang berbelanja elektronik dengan harga senilai Rp5 juta dan dibayar seluruhnya dengan paylater. Bunga yang dibayarkan untuk transaksi tersebut ialah 2,95 persen x Rp5 juta = Rp147.500

Simulasi cicilan 3 bulan:
(Rp5.000.000 : 3 ) + Rp147.500 = Rp1.814.167 per bulan 
Total belanjaan awal : Rp5.000.000
Karena bayarnya pakai PayLater, total yang dibayar jadi (1.814.167 x 3 bulan) = Rp5.442.501
Bayarnya 442.501 lebih mahal (bayar bunga 8,85 persen)

Simulasi cicilan 6 bulan:
(Rp5.000.000 : 6) + Rp147.500 = Rp980.833
Total belanjaan awal : Rp5.000.000
Karena bayarnya pakai PayLater, total yang dibayar jadi (Rp980.833 x 6 bulan) = Rp5.884.998
Bayarnya Rp884.988 lebih mahal (bayar bunga 17,70 persen)

Simulai cicilan 12 bulan:
(Rp5.000.000 : 12) + Rp147.500 = Rp564.167
Karena bayarnya pakai PayLater, total yang dibayar jadi (Rp564.167x 12 bulan) = Rp6.770.000
Bayarnya Rp1.770.000 lebih mahal (bayar bunga 35,40 persen)

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka sebaiknya calon pengguna paylater mempertimbangkan ulang apakah pembelanjaan tersebut cukup worth it untuk dibayar. Sebab, biaya yang dibayarkan sebenarnya lebih mahal.

Shierly mengatakan secara psikologis, pembeli di e-commerce sering kali dibuat senang dengan iming-iming bebas ongkir yang hanya Rp15.000. Namun, mereka pura-pura lupa kalau ada biaya yang lebih besar yang dibayarkan dari penggunaan metode paylater.

Kalau paylater-nya ambil 12 bulan, maka di depan kita tahu kita perlu bayar 35,40 persen bunga. Padahal, mencari tambahan penghasilan atau keuntungan investasi 35,40 persen adalah sesuatu yang belum pasti didapatkan.

“Jadi, ini semacam bersenang-senang dahulu, bersakit-sakit kemudian,” tegasnya. 

Baca jugaTip Mengelola Cicilan, Biar Kesehatan Finansial Tetap Terjaga

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Sebelum Beli Saham IPO, Cek Dulu Panduan Lengkap Ini

BERIKUTNYA

Simak Strategi Bertahan Sekaligus Mengambil Cuan Saat Tahun Resesi 2023

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: