Karya seni instalasi FX Harsono berjudul Jejak Pengantin (Sumber gambar: Hypeabis.id/ Yudi Supriyanto)

Karya Seni 'Jejak Pengantin' Suguhkan Kisah Tak Tertulis Perempuan China di Indonesia

24 October 2022   |   08:45 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Seni intalasi berjudul Jejak Pengantin jadi salah satu dari rangkaian karya yang ditampilkan dalam pameran Jejak besutan seniman FX Harsono. Instalasi itu menyuguhkan pakaian pengantin, foto, besi, patung kepala rusa, koper besi, dan lampu neon, berukuran 240 x 350 cm dan dibuat pada 2021 hingga 2022

Karya seni itu merupakan awal dari karya-karya yang ada di dalam pameran tunggal seniman yang diselenggarakan sampai dengan 13 November 2022 di CAN’S Gallery, Jakarta. FX Harsono mengatakan bahwa karya Jejak Pengantin dibuat dari hasil penelitian yang dilakukan di Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Saat meneliti di tempat itu, dia menemukan rumah lama, artefak, dan rangkaian cerita. 

“Saya menelusuri cerita itu, dan kemudian artefak yang ada di sana, foto, pakaian pengantin yang saya dapat dari daerah Rembang, [pakaian dari] 1951. Kemudian, kepala kijang, ornamen saya dapat. Foto sebagian besar saya dapat dari Lasem,” katanya.

Baca jugaSeniman Farhan Siki Menangi Ajang UOB Painting of the Year Indonesia 2022

Hasil karya seni instalasi itu menceritakan mitos yang ada di masyarakat Jawa maupun China peranakan di dalam negeri. Salah satunya adalah tentang kepala kijang, yang harus ditampilkan sepasang lantaran merupakan simbol kerukunan dan kebahagiaan. Tidak hanya itu, tanduk kepala kijang juga kerap dianggap sebagai obat untuk anak yang sedang sakit. Tanduk itu dikerik, dan kemudian dicampur dengan air untuk diminumkan ke anak. 

Sementara baju pengantin yang ditampilkan dengan budaya Eropa menunjukkan bahwa cara berpakaian orang-orang China dari zaman dahulu tak jauh dari visual orang-orang Benua Biru. Cara berpakaian itu dapat terlihat dari foto-foto yang menjadi bagian dari karya seni instalasi Jejak Pengantin.  

Sang seniman belum mengetahui dengan pasti alasan akan hal itu, lantaranbelum menemukan bahan bacaan yang menjelaskan itu. Namun, pria seniman yang telah berusia sekitar 73 tahun itu menduga bahwa pakaian pengantin dengan gaya Eropa merupakan simbol dari kebesaran kebudayaan di Indonesia. 

“Sehingga mereka lebih ingin menjadi seolah-olah aku ingin kawin seperti orang eropa, dan itu menjadi tradisi sampai sekarang,” katanya. 
 

(Sumber gambar: Hypeabis.id / Yudi Supriyanto)

Sumber gambar: Hypeabis.id / Yudi Supriyanto

Adapun, ornamen yang terdapat di bawah patung kepala rusa yang terlihat seperti api merupakan simbol semangat. Ornamen itu umumnya menjadi corak yang selalu ada di pojok meja. Karya instalasi Jejak Pengantin dan juga karya lain di dalam pameran menceritakan bagaimana perempuan dianggap menjadi penjaga keutuhan dan keharmonisan rumah tangga.

Meskipun tidak sepaham dengan anggapan itu lantaran mengganggap beban yang diemban terlalu besar oleh perempuan, pria seniman yang lahir di Blitar, Jawa Timur, melihat bahwa banyak rumah kosong di Lasem yang sudah tidak dihuni oleh para pemiliknya.

Rumah-rumah kosong itu selalu dijaga meskipun tidak dihuni oleh pemilik, dan yang mengurusi selalu seorang perempuan, baik itu dari keluarga maupun seorang asisten rumah tangga yang diminta oleh pemilik untuk menjaga rumah. “Mereka sudah berpuluh-puluh tahun menjaga rumah itu,” katanya.
 

(Sumber gambar: Hypeabis.id/ Yudi Supriyanto)

Sumber gambar: Hypeabis.id/ Yudi Supriyanto

Penasaran dengan kondisi tersebut, FX Harsono pun mencari tahu dengan cara – salah satunya – membaca buku, dan mendapati bahwa perempuan China selalu diposisikan di dapur atau di dalam rumah.

Perempuan tidak selalu atau jarang mendapatkan peran untuk menjalankan sebuah bisnis dan hal-hal lain. Peran mereka lebih berada di dalam rumah. Namun, perempuan juga mendapatkan peran penting seperti merawat rumah hingga membuat upacara dari leluhur mereka.

“Itu dari perempuan semua, yang membuat makananya, menentukan hari, dekorasi, semua perempuan. Dari situ saya melihat bahwa peran perempuan di dalam keluarga sangat besar, bahwa dia dikasih tugas untuk melestarikan tradisi keluarga China,” katanya.

 
1
2


SEBELUMNYA

Cegah Osteoporosis Yuk! Simak Cara-Cara Sederhana yang Bisa Diterapkan

BERIKUTNYA

Prilly Latuconsina & Jourdy Pranata Beradu Akting di Series Happy Go Jenny

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: