Karya Agung Mangu Putra berjudul Pohon Ara dengan ukuran 200 x 150 cm, oil on canvas, 2021 (Sumber gambar : CAN'S Gallery/ Diolah)

CAN'S Gallery Siapkan Pameran Tunggal Karya Seniman Agung Mangu Putra

29 March 2023   |   19:00 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Seniman Agung Mangu Putra bakal mengadakan pameran tunggal di CANS’S Gallery pada April tahun ini, yang akan menyajikan perspektif baru tentang karya pemandangan alam dengan nuansa polos dan jujur. Koleksinya kali ini cukup berbeda dari karya-karya terdahulunya.

Berdasarkan keterangan CAN’S Gallery yang diterima Hypeabis.id, lukisan pemandangan terbaru seniman yang kerap disapa Mangu ini akan terasa berbeda lantaran alam terlihat disajikan dengan cara yang straightforward, polos, atau mungkin jujur tanpa kepura-puraaan, asosiasi, atau pesan di baliknya.

Baca juga: ROH Galeri Mengadakan Pameran Tunggal New Obsolescence: ADITYAVOVALI

Pemandangan lembah, gunung, tanah, bebatuan, pepohonan, dan lain-lain digambarkan dalam kekayaan bentuk dan warna. Karyanya disebut hampir hiper realistis tanpa beban wacana atau pemikiran tertentu. Lukisan yang akan disajikan seperti berbicara langsung dengan para penikmatnya alih-alih menjadi representasi untuk komentar Mangu.
 
Tidak hanya itu, lukisan dalam pameran bertajuk Serenity itu akan mencerminkan pengalaman batin sang seniman ketika berhadapan dengan alam. Interaksi dengan alam telah membangkitkan perasaan tertentu di dalam dirinya.

Emosi inilah yang dihidupkan dalam lukisannya. Rasa dapat dipahami sebagai sensasi; kasih sayang atau emosi; atau kebalikan dari akal atau pikiran. Langkah sang seniman yang memprioritaskan rasa disebutkan telah menempatkan semacam roh dalam citra alam di kanvas yang digunakan.

Lukisan – lukisan sang seniman tidak hanya menggambarkan keindahan lembah, gunung, tanah, bebatuan, dan pohon-pohonan. Namun, juga mentransmisikan getaran persayaan yang mengelilinginya.
 

Agung Mangu Putra |

Agung Mangu Putra | "Pohon Ara", 200 x 150 cm, oil on canvas, 2021 (Sumber gambar: CAN'S Gallery)


“Ada sensasi gemetar mengintip dari ruang gelap di antara pepohonan lebat,” demikian tertulis informasi itu. Kemudian, terdapat juga keajaiban yang menyertai secercah bunga merah kecil. Selain itu, terdapat juga rasa hormat kepada usia dan penyambutan setiap regenerasi dalam karyanya.

Galeri menuliskan, gambaran tentang lukisan alam terbaru dari sang seniman berbeda jika dibandingkan dengan karyanya pada periode yang lebih tua. Alam sering dikaitkan secara kuat dengan religiositas atau spiritualitas.

Banyak lukisan sang seniman yang juga menyajikan sosok manusia dengan ukuran yang kecil atau berada di tengah kemuliaan alam selain tentang panorama alam. Kemudian, lukisan lama darinya juga sering menyampaikan pesan kuat tentang ekologi, seperti pemanasan global.

Untuk diketahui, dirangkum dari berbagai sumber, Agung Mangu Putra adalah seniman kelahiran Bali pada 1963 silam. Pria lulusan Desain Komunikasi Visual Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu telah mengadakan pameran tunggal dan kelompok di dalam dan luar negeri sepanjang perjalanannya dalam berkarya.

Contoh pameran tunggal yang pernah dijalaninya adalah Gerutu Tanah, Air, dan Batu di Santi Gallery, Jakarta, Indonesia (2002); Di Tepi Cahaya Bali, di Bentara Budaya Jakarta, Indonesia (2003); Spiritual Landscape di Gajah Gallery, Singapura (2005); Teater Rakyat di Galeri Nasional, Jakarta (2010); dan sebagainya.

Sementara pameran kelompok itu, seperti ASEAN Arts, Singapura (1994); Selamatkan Laut Kita, Museum Nasional, Jakarta, Indonesia (2001); Membaca Raden Saleh, Semarang Gallery, Indonesia (2003); Erotica, Tonyraka Art Gallery, Ubud - Bali, Indonesia (2005); dan sebagainya.

Sang seniman juga tercatat telah memperoleh sejumlah penghargaan, seperti Juara Kedua di ajang Indofood Art Awards pada 2002 silam di Jakarta; Philip Morris Award dengan lukisan berjudul Imagination Under The Sea (1994); dan sebagainya.

Sebelum pameran bertajuk Serenity di selenggarakan, CAN’S Gallery tengah mengadakan pameran tunggal seniman Suvi Wahyudianto bertajuk Di Antara Tapal sampai dengan 7 April 2023. Di pameran ini, sang seniman merekam kehidupannya dalam 'kerak' emosi terpadat dalam karyanya. 

Baca juga: Melihat Hasil Eksplorasi Teknik Lipatan dalam Pameran Tunggal Gogor Purwoko

Bagi sang seniman, menulis puisi menjadi tahap penting dalam berkarya lantaran seperti langkah awal untuk menemukan kata yang tepat guna mengartikulasikan pemikiran, ingatan, perasaan, selain juga kesadaran untuk mengatasi masalah sosial yang lebih serius.

Dalam proses menafsirkan pengalaman ke dalam diskusi dan artikulasi, dia disebut melihat melankolia penanda signifikan romantisme sebagai titik awal penulisan puisi.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Tiket Langsung Ludes, Fan Meeting Kim Seon-ho di Jakarta Bertambah Jadi Dua Hari

BERIKUTNYA

Ternyata Ini Alasan Ahmad Dhani Larang Once Nyanyikan Lagu Dewa 19

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: