Anatomi tulang yang ada di tubuh manusia (Sumber gambar: Pexels/Kenny Eliason)

Cegah Osteoporosis Yuk! Simak Cara-Cara Sederhana yang Bisa Diterapkan

23 October 2022   |   22:00 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Osteoporosis menjadi kondisi umum yang dialami banyak masyarakat Indonesia, terutama lansia. Setidaknya 19,7 persen dari seluruh masyarakat di Tanah Air menderita osteoporosis. Satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria di atas usia 50 tahun mengalami pengeroposan tulang ini. 

Osteoporosis terjadi ketika proses pengikisan dan pembentukan tulang menjadi tidak seimbang. Sel-sel yang menyebabkan pengikisan tulang (osteoklas) mulai membuat kanal dan lubang dalam tulang lebih cepat daripada kerja sel-sel pemicu pembentukan tulang (osteoblas), yang membuat tulang baru untuk mengisi lubang tersebut. Hal ini membuat tulang mengalami penurunan densitas massa dan perburukan mikroarsitektur tulang, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. 

Baca jugaCegah Tangkal Osteoporosis Sejak Dini dengan Terapi Tepat

Ketua Dewan Pengawas Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) dr. Ichramsjah A. Rachman mengatakan, pengeroposan tulang terjadi sangat pelan selama bertahun-tahun. Selama proses itu, tidak timbul keluhan dan kelainan bentuk, tetapi tulang bisa tiba-tiba saja retak atau patah. 

Kalaupun selamat dari patah, pada saat usia lanjut, orang yang mengalami osteoporosis sering mengalami ngilu di seluruh tulangnya. “Begitu diperiksa, baru diketahui bahwa tulangnya keropos,” ujarnya pada puncak Hari Osteoporosis Nasional (HON) 2022 di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (23/10/2022).

Dia melanjutkan osteoporosis dapat memberikan beban signifikan pada kualitas hidup yang membuat aktivitas sehari-hari seperti makan, berpakaian, berbelanja, atau mengemudi menjadi sulit. 

Memang, seiring bertambahnya usia, penurunan kepadatan massa tulang pasti terjadi. Adapun, puncak kepadatan massa tulang berada di usia 20an. Setelah memasuki usia 30-an ke atas, kepadatan massa tulang akan menurun. Oleh karena itu, upaya pencegahan osteoporosis menurutnya harus dimulai ketika memasuki usia 30-an.

Baca jugaPerempuan Lebih Berisiko Terkena Osteoporosis Ketimbang Pria 

Ketua Umum Perwatusi Anita A. Hutagalung menjelaskan bergerak atau beraktivitas sangat penting untuk menjaga kepadatan tulang. Di Indonesia, kurangnya pemahaman tentang pentingnya aktivitas fisik, nutrisi, dan pola makan dengan gizi seimbang diyakini sebagai penyebab meningkatnya jumlah pasien osteoporosis. 

Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, dua dari lima penduduk Indonesia diperkirakan berisiko osteoporosis. Sayangnya, banyak masyarakat yang tidak sadar jika dia berpotensi osteoporosis atau sudah mengalaminya.  

Ya, osteoporosis disebut penyakit senyap atau silent disease karena proses pengeroposan tulang tidak disertai gejala, dan sering tidak disadari kehadirannya. Pasien baru sadar ketika merasa nyeri setelah terjadi sesuatu, misalnya tergelincir atau terbentur kemudian terjadi patah tulang.


Upaya Pencegahan

Salah satu pencegahan yang bisa dilakukan salah satunya adalah dengan rutin beraktivitas fisik. Dokter Spesialis kedokteran olahraga dr. Antonius Andi Kurniawan, mengatakan bahwa aktivitas fisik perlu dilakukan minimal 30 menit setiap harinya. 

Saat berolahraga, kita membangun otot dan daya tahan, sekaligus membangun dan mempertahankan jumlah dan ketebalan tulang atau kepadatan massa tulang. Bukan hanya itu, kesehatan jantung pun juga bisa dijaga dengan rutin melakukan aktivitas fisik ini. 

Kata Andi, jenis latihan yang tepat untuk mencegah risiko osteoporosis adalah yang bersifat menahan beban (Weight-bearing), ketahanan (resistance), dan fleksibilitas. “Dengan aktivitas fisik 30 menit setiap hari, tentunya akan membangun tulang yang sehat dan akan berpengaruh kepada otot dan kesehatan jantung yang baik,” tuturnya.

Selain melakukan aktivitas fisik, Dokter Spesialis Gizi Klinik  dr. Putri Sakti menilai pola hidup sehat dengan nutrisi yang seimbang juga perlu diperhatikan. Dia menjelaskan tingkat keparahan pengeroposan tulang bisa dihambat dengan meningkatkan asupan makanan bergizi, khususnya yang mengandung kalsium dan vitamin D. “Kedua nutrisi ini penting untuk membantu pembentukan dan mempertahankan kepadatan tulang,” sebutnya.

Selain itu, untuk membantu kesehatan tulang yang baik tentunya diperlukan kekuatan otot dan kesehatan jantung yang baik. Oleh karenanya, Putri menyebut perlu nutrisi setiap hari untuk menjaga hal tersebut seperti nutrisi tinggi kalsium dan vitamin D, serta yang mengandung ekstrak buah zaitun untuk mencegah osteoporosis sekaligus menjaga kesehatan jantung sekaligus menangkal radikal bebas. “Hentikan juga rokok dan alkohol karena keduanya bisa merusak sel-sel tulang,” paparnya. 

Baca jugaBegini Cara Enak Mencegah Osteoporosis


(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Daftar Lengkap Sirup yang Aman Dikonsumsi & Mengandung Etilen Glikol Versi BPOM

BERIKUTNYA

Karya Seni 'Jejak Pengantin' Suguhkan Kisah Tak Tertulis Perempuan China di Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: