Waspada, Diabetes yang Merambah Area Ini Bisa Jadi Petanda Munculnya Komplikasi
12 October 2022 |
13:48 WIB
Penyakit diabetes yang tidak kunjung ditangani dengan baik berisiko tinggi terjadinya komplikasi. Penderita diabetes harus disiplin dalam menjaga kadar gula darah di tubuhnya. Jika tidak ada pengobatan dan perbaikan gaya hidup, bukan tidak mungkin risiko komplikasi penyakit serius lain akan meningkat.
Diabetes termasuk penyakit yang bisa memengaruhi jantung, mata, ginjal, pembuluh darah, gigi, hingga saraf. Oleh sebab itu, jika diabetes berubah jadi komplikasi, penyakit ini bisa menyerang banyak organ vital.
Baca juga: Hai Anak Muda, Konsumsi 5 Makanan Ini Agar Tidak Terkena Diabetes
Dokter spesialis mata Gitalisa Andayani mengatakan ada beberapa ciri-ciri yang dapat diamati sebelum diabetes berubah jadi komplikasi penyakit lain. Gita menyebut penyakit diabetes yang sudah merambah ke area mata bisa menjadi pertanda penyakit ini akan menimbulkan banyak komplikasi.
Penyakit mata yang biasa dialami oleh penderita diabetes adalah dretinopati diabetika dan diabetik makula edema (DME). Penderita diabetes mesti waspada jika dua penyakit mata ini sudah dialaminya.
“Satu dari tiga orang dengan diabetes akan berkembang retinopati pada mata dalam hidupnya di dunia,” ujar Gita dalam diskusi daring bertema World Sight Day 2022: Hindari, Cegah, dan Kontrol Komplikasi Mata pada Pasien Diabetes Melitus beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, retinopati diabetika sendiri merupakan suatu penyakit pada pembuluh darah mikro retina yang bersifat kronik progresif dan dapat mengancam penglihatan. Adapun diabetik makula edema adalah penyakit mata yang terjadi karena pembengkakan di bagian Makula, yakni bagian tengah retina yang penting untuk pusat penglihatan.
Meskipun demikian, penyakit tersebut bukanlah satu-satunya gangguan mata pada penyakit diabetes. Dokter biasanya ketika melihat pasien dengan diabetes akan mengecek kondisi lain pada mata. Misalnya, katarak, yang mana risikonya akan jauh meningkat jika si pasien sudah memiliki diabetes.
Kemudian bisa terjadi pula pada kondisi lebih lanjut terdapat pembuluh darah baru di iris yang biasa disebut dengan rubeosis iridis. Selain itu, penderita DME juga bisa mendadak juling dan penglihatannya ganda.
Baca juga: Begini Cara Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak dengan Diabetes Melitus Tipe 1
Retinopati diabetika sering menjadi tanda-tanda awal penderita diabetes akan terkena nefropati atau gagal ginjal. Komplikasi ginjal merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan pada diabetes melitus.
Retinopati diabetika juga kerap jadi prediktor peningkatan semua penyebab kematian atau kejadian kardiovaskular pada diabetes. Selain itu, juga berkorelasi dengan neuropati perifer diabetik dan gangguan sirkulasi arteri perifer.
Sementara itu, pada diabetik makula edema, pasien diabetes cenderung memiliki risiko terkena serebrovaskular 2 kali lipat lebih tinggi. Serebrovaskular sendiri sering mengakibatkan stroke pada penderitanya.
Tidak hanya itu, diabetik makula edema juga mengakibatkan pasien 2,5 kali lipat lebih tinggi terkena infark miokard atau serangan jantung.
Dengan mengurangi HbA1c kurang dari 7 persen, pasien dapat mengurangi komplikasi mikrovaskular retinopati dan lainnya. Namun, pada pasien dengan durasi penyakit yang lebih pendek atau baru, terkadang dipertimbangkan untuk memiliki target lebih ketat, yakni kurang dari 6,5 persen sampai 6 persen.
Baca juga: Jangan Sampai Terlewat, Simak 5 Makanan Pantangan Bagi Penderita Diabetes
Di sisi lain, pasien juga mesti tetap memperhatikan tekanan darah dan kolesterol di samping memperhatikan gula darah. Sebab, kontrol tekanan darah dapat dikaitkan dengan penurunan 37 persen pada perubahan mikrovaskular.
Editor: Dika Irawan
Diabetes termasuk penyakit yang bisa memengaruhi jantung, mata, ginjal, pembuluh darah, gigi, hingga saraf. Oleh sebab itu, jika diabetes berubah jadi komplikasi, penyakit ini bisa menyerang banyak organ vital.
Baca juga: Hai Anak Muda, Konsumsi 5 Makanan Ini Agar Tidak Terkena Diabetes
Dokter spesialis mata Gitalisa Andayani mengatakan ada beberapa ciri-ciri yang dapat diamati sebelum diabetes berubah jadi komplikasi penyakit lain. Gita menyebut penyakit diabetes yang sudah merambah ke area mata bisa menjadi pertanda penyakit ini akan menimbulkan banyak komplikasi.
Penyakit mata yang biasa dialami oleh penderita diabetes adalah dretinopati diabetika dan diabetik makula edema (DME). Penderita diabetes mesti waspada jika dua penyakit mata ini sudah dialaminya.
“Satu dari tiga orang dengan diabetes akan berkembang retinopati pada mata dalam hidupnya di dunia,” ujar Gita dalam diskusi daring bertema World Sight Day 2022: Hindari, Cegah, dan Kontrol Komplikasi Mata pada Pasien Diabetes Melitus beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, retinopati diabetika sendiri merupakan suatu penyakit pada pembuluh darah mikro retina yang bersifat kronik progresif dan dapat mengancam penglihatan. Adapun diabetik makula edema adalah penyakit mata yang terjadi karena pembengkakan di bagian Makula, yakni bagian tengah retina yang penting untuk pusat penglihatan.
Meskipun demikian, penyakit tersebut bukanlah satu-satunya gangguan mata pada penyakit diabetes. Dokter biasanya ketika melihat pasien dengan diabetes akan mengecek kondisi lain pada mata. Misalnya, katarak, yang mana risikonya akan jauh meningkat jika si pasien sudah memiliki diabetes.
Kemudian bisa terjadi pula pada kondisi lebih lanjut terdapat pembuluh darah baru di iris yang biasa disebut dengan rubeosis iridis. Selain itu, penderita DME juga bisa mendadak juling dan penglihatannya ganda.
Baca juga: Begini Cara Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak dengan Diabetes Melitus Tipe 1
Munculnya Prediksi Komplikasi Lain
Gita mengatakan retinopati diabetika dan diabetik makula edema pada penderita diabetes dapat menjadi peramal atau prediktor komplikasi diabetes lainnya. Oleh karena itu, penderita diabetes yang sudah terkena retinopati diabetika dan DME mesti lebih berhati-hati.Retinopati diabetika sering menjadi tanda-tanda awal penderita diabetes akan terkena nefropati atau gagal ginjal. Komplikasi ginjal merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan pada diabetes melitus.
Retinopati diabetika juga kerap jadi prediktor peningkatan semua penyebab kematian atau kejadian kardiovaskular pada diabetes. Selain itu, juga berkorelasi dengan neuropati perifer diabetik dan gangguan sirkulasi arteri perifer.
Sementara itu, pada diabetik makula edema, pasien diabetes cenderung memiliki risiko terkena serebrovaskular 2 kali lipat lebih tinggi. Serebrovaskular sendiri sering mengakibatkan stroke pada penderitanya.
Tidak hanya itu, diabetik makula edema juga mengakibatkan pasien 2,5 kali lipat lebih tinggi terkena infark miokard atau serangan jantung.
Langkah Awal Mencegah Retinopati Diabetika dan DME
Gita mengatakan sangat penting bagi penderita diabetes untuk mengontrol gula darah setiap saat. American Diabetes Association merekomendasikan HbA1c atau hemoglobin yang terikat dengan glukasa pada darah kurang dari 7 persen.Dengan mengurangi HbA1c kurang dari 7 persen, pasien dapat mengurangi komplikasi mikrovaskular retinopati dan lainnya. Namun, pada pasien dengan durasi penyakit yang lebih pendek atau baru, terkadang dipertimbangkan untuk memiliki target lebih ketat, yakni kurang dari 6,5 persen sampai 6 persen.
Baca juga: Jangan Sampai Terlewat, Simak 5 Makanan Pantangan Bagi Penderita Diabetes
Di sisi lain, pasien juga mesti tetap memperhatikan tekanan darah dan kolesterol di samping memperhatikan gula darah. Sebab, kontrol tekanan darah dapat dikaitkan dengan penurunan 37 persen pada perubahan mikrovaskular.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.