ilustrasi olahraga untuk lansia (sumber gambar : mark hang fung /unsplash)

7 Jenis Olahraga Ini Direkomendasikan Untuk Lansia

07 October 2022   |   21:00 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Ada anggapan yang menyebut bahwa kaum lanjut usia tidak boleh banyak bergerak. Padahal, justru kaum lansia sangat disarankan untuk berolahraga rutin. Nah, olahraga ini enggak cuma bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh, tetapi  juga membuat kualitas hidup lebih baik dan bahagia.

Antonius Andi Kurniawan, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga RS Pondok Indah, Bintaro Jaya mengatakan kurang bergerak atau jarang berolahraga rupanya dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan pada orang yang berusia lanjut. Mulai dari nyeri sendi dan otot, tekanan darah tinggi, pikun/demensia, hingga diabetes.

Baca juga: Tak Punya Banyak Waktu? Ini 5 Olahraga Ringan 10 Menit yang Efektif Bugarkan Tubuh

Sementara itu, jika rutin berolahraga tubuh akan melepaskan hormon endorfin yang dapat meningkatkan mood, dan membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks. Hormon ini dapat mengurangi rasa sakit dan memberikan energi positif, yang berujung pada hati lebih bahagia.

Selain membuat hati lebih bahagia, lansia yang rutin berolahraga juga dapat merasakan berbagai manfaat pada kesehatan tubuh. Seperti memperkuat otot dan sendi, melancarkan peredaran darah, membantu mengendalikan penyakit komorbid yang sudah diderita, memperlambat keparahan sindrom geriatri hingga menjaga kesehatan dan fungsi otak sekaligus menurunkan risiko gangguan pada otak, seperti demensia


Porsi olahraga untuk lansia

Sama seperti kaum usia produktif, lansia disarankan untuk tetap aktif bergerak dan rutin berolahraga setidaknya 150 menit per minggu atau minimal 30 menit setiap harinya.

Meskipun tetap boleh melakukan olahraga favorit semasa muda, ada beberapa rambu-rambu yang perlu diperhatikan ketika lansia mau memulai berolahraga, yakni.
  • Konsultasikan kondisi kesehatan dengan dokter yang merawat lansia sebelum memutuskan untuk mulai berolahraga. Hal ini untuk memastikan kembali bagaimana porsi olahraga yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing lansia.
  • Para lansia yang sudah lama tidak berolahraga sebaiknya memulai olahraga perlahan dengan latihan yang ringan dan konstan.
  • Selalu lakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah berolahraga. Meskipun sederhana, tetapi kedua hal ini dapat membantu menyiapkan tubuh untuk berolahraga dan beristirahat, serta mengurangi risiko terjadinya cedera ketika berolahraga.
  • Lakukan olahraga ketika tubuh benar-benar bugar.
  • Tidak perlu terlalu memaksakan diri. Pertambahan usia membuat tubuh tidak sebugar ketika muda, maka lekas merasa lelah adalah hal yang wajar. Lakukan olahraga secara perlahan dengan kesadaran penuh akan kemampuan diri sendiri dan berhentilah ketika sudah merasa lelah.
  • Melakukan latihan keseimbangan karena latihan keseimbangan sangat berguna untuk mencegah jatuh pada lansia.
  • Belajarlah teknik yang benar dalam melakukan olahraga agar tidak terjadi cedera olahraga.

Baca juga: 7 Gerakan Workout Bareng Bestie, Bikin Olahraga Semakin Menyenangkan!

Lantas apa saja nih jenis olahraga yang cocok untuk para lansia? Antonius menyebutkan beberapa jenis di antaranya.


1. Berjalan.

Aktivitas ini dapat menambah stamina, membakar kalori berlebih, dan menguatkan jantung. Jarak berjalan tidak perlu terlalu jauh dan durasi pun tidak perlu terlalu lama, yang penting dilakukan secara rutin 30 menit per hari.
 

2. Bersepeda.

Olahraga yang termasuk jenis kardio ini juga mampu menjaga kesehatan jantung. Jangan lupa atur sadel dan stang sepeda sesuai dengan tubuh Anda untuk meminimalisir terjadinya cedera.


3. Berdansa.

Melakukan gerakan dansa sambil diiringi musik atau lagu kesenangan tentu menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan. Tak hanya itu, ternyata berdansa juga baik untuk menjaga kebugaran dan keseimbangan tubuh.


4. Berenang.

Olahraga ini termasuk jenis low impact dengan berbagai manfaat yang dapat dirasakan oleh para lansia. Rutin berenang dapat membantu menguatkan otot dan sendi, membuat tubuh lebih rileks, meningkatkan kualitas tidur, membantu mengatasi kondisi radang sendi (osteoarthtritis), saraf terjepit, atau low back pain. melancarkan aliran darah, serta baik untuk kesehatan jantung, otak, dan paru-paru


5. Pilates.

Olahraga ini membantu melatih pernapasan, menargetkan pada otot-otot tubuh yang lebih kecil dan lebih dalam. Selain itu, latihan ini juga mendukung persendian dengan menyeimbangkan kekuatan, mobilitas, dan fleksibilitas.

Pilates juga mampu membantu meningkatkan kepadatan tulang dan mengurasi risiko terjadinya osteoporosis pada wanita pasca-menopause serta membantu memperbaiki postur tubuh pada lansia


6. Yoga.

Yoga merupakan jenis olahraga yang bertujuan untuk melatih fokus pikiran dan pernapasan. Tak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, yoga juga baik untuk kesehatan mental para lansia sehingga dapat mengurangi risiko stres atau bahkan depresi


7. Tai chi.

Sekilas, gerakan tai chi hampir serupa dengan senam biasa, hanya saja memiliki ritme yang lebih lambat. Olahraga ini baik untuk meningkatkan kelenturan, keseimbangan, dan kekuatan tubuh.

Baca juga: 3 Jenis Olahraga yang Cocok Buat Penderita Hipertensi

Untuk menjalani semua itu, jangan lupa konsultasikan dulu kondisi kesehatan lansia dengan dokter yang merawat atau dokter spesialis kedokteran olahraga ya. Hal tersebut dilakukan supaya porsi dan jenis pilihan olahraga dapat dipilih yang sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Bisnis Barbershop Makin Menggiurkan, Intip 3 Rekomendasi Franchise Barbershop Modal Minim

BERIKUTNYA

Serial Korea 'Connect' Debutkan 3 Episode Pertama di BIFF 2022

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: