3 Jenis Olahraga yang Cocok Buat Penderita Hipertensi
23 September 2022 |
09:25 WIB
Hipertensi atau tekanan darah tinggi masih menjadi salah satu penyakit kronis yang menjadi momok bagi masyarakat dunia, tak terkecuali Indonesia. Penderita hipertensi sendiri harus menerima kenyataan bahwa mereka tidak boleh lagi sembarangan mengonsumsi makanan, agar tekanan darah di dalam tubuh tetap stabil.
American Heart Association (AHA) menyebutkan hipertensi ditandai dengan adanya tekanan darah sistolik sama dengan atau di atas 130 mmHG dengan tekanan darah diastolik sama dengan atau di atas 80 mmHg.
Umumnya, para penderita hipertensi selain mendapatkan obat-obat anti hipertensi juga dianjurkan terapi diet dan mengubah gaya hidup. Memiliki gaya hidup sehat, seperti rajin berolahraga jadi faktor penting bagi pengidap hipertensi.
Baca juga: Jangan Sepelekan Hipertensi, Kenali Penyebab & Cara Mencegahnya!
Sebab, olahraga bisa jadi kegiatan yang efektif membantu pengidap hipertensi menurunkan tekanan darah tinggi. Dokter spesialis kedokteran olahraga Andhika Raspati menerangkan ada tiga jenis olahraga yang disarankan bagi pengidap hipertensi.
Andhika menuturkan ketiga jenis olahraga tersebut direkomendasikan untuk dilakukan secara rutin. Akan tetapi, aktivitas tersebut mesti dilakukan dengan panduan-panduan yang harus diperhatikan. Misalnya, jangan berolahraga terlalu keras.
“Manfaatnya olahraga bisa menurunkan tekanan darah. Sebab, olahraga bisa menurunkan tensi, harapannya penderita hipertensi bisa menurunkan tensi sekaligus meningkatkan kebugaran tubuhnya,” ungkap Andhika.
Dengan berolahraga, penderita hipertensi bukan hanya fokus terhadap tensi semata, tetapi juga kualitas hidup mereka untuk menjadi lebih baik. Olahraga juga bisa membuat tubuh tidak gampang pegal dan capek, mood yang terasa lebih baik, lebih bahagia, dan menaikkan imun.
Namun, olahraga bagi pengidap hipertensi tidak boleh dilakukan sembarangan. Olahraga bisa membuat tensi tubuh naik. Sebenarnya, itu hal yang sangat wajar. Akan tetapi, tetap perlu diwaspadai dan harus benar-benar dikontrol agar tidak naik tajam.
”Untuk panduannya, pastikan dahulu sebelum olahraga tensi aman atau tidak, kemudian mengonsumsi obat atau tidak. Jika tensinya mencapai 160, akan lebih aman berolahraga menggunakan obat,” imbuhnya.
Andhika mengatakan sebelum berolahraga, pengidap hipertensi juga harus melakukan pemanasan terlebih dahulu. Siapkan minum di tempat yang mudah dijangkau untuk menghindari dehidrasi. Pastikan olahraga dilakukan dengan santai dan jangan membuat detak jantung terlalu tinggi. Setelah itu, pengidap jantung bisa mengecek tensi untuk memastikan semua masih dalam kendali.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
American Heart Association (AHA) menyebutkan hipertensi ditandai dengan adanya tekanan darah sistolik sama dengan atau di atas 130 mmHG dengan tekanan darah diastolik sama dengan atau di atas 80 mmHg.
Umumnya, para penderita hipertensi selain mendapatkan obat-obat anti hipertensi juga dianjurkan terapi diet dan mengubah gaya hidup. Memiliki gaya hidup sehat, seperti rajin berolahraga jadi faktor penting bagi pengidap hipertensi.
Baca juga: Jangan Sepelekan Hipertensi, Kenali Penyebab & Cara Mencegahnya!
Sebab, olahraga bisa jadi kegiatan yang efektif membantu pengidap hipertensi menurunkan tekanan darah tinggi. Dokter spesialis kedokteran olahraga Andhika Raspati menerangkan ada tiga jenis olahraga yang disarankan bagi pengidap hipertensi.
- Pertama, jenis olahraga kardio cocok dilakukan bagi pengidap hipertensi karena bisa meningkatkan kebugaran tubuhnya. Beberapa olahraga kardio yang bisa dipilih ialah jalan cepat, bersepeda santai, dan lainnya yang bertujuan melatih kebugaran jantung dan paru-paru.
- Kedua, yakni jenis olahraga yang bisa menguatkan otot. Olahraga ini bisa dilakukan dengan menggunakan dumbbell yang ringan, misalnya memulainya dengan berat 1-2 kilogram. Kalau tidak punya dumbbell, kamu bisa menggunakan berat badan tubuh sendiri, seperti push up, plank dan lainnya. Namun ingat, tidak boleh melakukan olahraga mengejang terlalu lama dan napasnya harus teratur.
- Ketiga, olahraga kegiatan yang memaksimalkan gerak persendian. Gerakan ini cenderung lebih sederhana dan bisa dilakukan di dalam rumah, seperti peregangan atau tai chi. Tujuannya ialah untuk membuat semua sendi-sendi di dalam tubuh bisa bergerak dan tidak kaku.
Andhika menuturkan ketiga jenis olahraga tersebut direkomendasikan untuk dilakukan secara rutin. Akan tetapi, aktivitas tersebut mesti dilakukan dengan panduan-panduan yang harus diperhatikan. Misalnya, jangan berolahraga terlalu keras.
“Manfaatnya olahraga bisa menurunkan tekanan darah. Sebab, olahraga bisa menurunkan tensi, harapannya penderita hipertensi bisa menurunkan tensi sekaligus meningkatkan kebugaran tubuhnya,” ungkap Andhika.
Dengan berolahraga, penderita hipertensi bukan hanya fokus terhadap tensi semata, tetapi juga kualitas hidup mereka untuk menjadi lebih baik. Olahraga juga bisa membuat tubuh tidak gampang pegal dan capek, mood yang terasa lebih baik, lebih bahagia, dan menaikkan imun.
Namun, olahraga bagi pengidap hipertensi tidak boleh dilakukan sembarangan. Olahraga bisa membuat tensi tubuh naik. Sebenarnya, itu hal yang sangat wajar. Akan tetapi, tetap perlu diwaspadai dan harus benar-benar dikontrol agar tidak naik tajam.
”Untuk panduannya, pastikan dahulu sebelum olahraga tensi aman atau tidak, kemudian mengonsumsi obat atau tidak. Jika tensinya mencapai 160, akan lebih aman berolahraga menggunakan obat,” imbuhnya.
Andhika mengatakan sebelum berolahraga, pengidap hipertensi juga harus melakukan pemanasan terlebih dahulu. Siapkan minum di tempat yang mudah dijangkau untuk menghindari dehidrasi. Pastikan olahraga dilakukan dengan santai dan jangan membuat detak jantung terlalu tinggi. Setelah itu, pengidap jantung bisa mengecek tensi untuk memastikan semua masih dalam kendali.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.