10 Kutipan dari Harry Potter yang Menyentuh Hati Para Potterhead
27 June 2021 |
20:44 WIB
Genhype, tak terasa, sudah 24 tahun berlalu, sejak Harry Potter and the Philosopher's Stone diterbitkan pertama kali. Terlepas dari kontroversi seputar sang penulis, seri buku ini tetap merupakan cerita yang hebat sehingga ideal dan menarik untuk diceritakan kepada anak-anak.
Dunia sihir kaya J.K. Rowling tetap menjadi legenda sastra, dan film-filmnya disukai bahkan oleh mereka yang belum membaca seri buku aslinya.
Harry Potter and The Philosopher's Stone menandai awal dari kisah bocah penyihir yang akan menjadi salah satu seri fantasi yang paling banyak dibaca sepanjang masa.
Sementara itu, dari cerita fantasi ini dikisahkan bahwa di alam semesta yang penuh dengan keajaiban, ada sosok Harry Potter yang masa remajanya tidak bahagia. Dia dibesarkan oleh bibi dan pamannya yang kejam dan diganggu oleh sepupunya sepanjang masa kecilnya.
Dia baru menemukan kebahagiaan di Hogwarts beserta orang-orang yang mencintainya, tetapi perjuangan melawan Voldemort bukanlah hal yang mudah. Bukan hanya soa;Harry, tiap-tiap karakter di kisah ini juga menceritakan tentang banyak hal, di antaranya rasa kehilangan yang besar, dan banyak kutipan yang juga memilukan.
Seperti dilansir dari Screen Rant, berikut ini adalah 10 kutipan memilukan dari serial Harry Potter.
Hidup Harry berubah, dari masa kecil tanpa orang yang mencintainya hingga menemukan teman sejati yang rela mati untuknya. Hermione dan Ron selalu berdiri di sisi Harry, mendampinginya dalam suka maupun duka, bahkan jika itu berarti mereka harus mempertaruhkan nyawa mereka sendiri.
Setelah bertemu dengan sahabatnya tersebut, Harry tidak pernah merasa sendirian lagi. Meskipun butuh beberapa saat untuk beradaptasi. Hermione bahkan menyatakan diri untuk siap mati di samping Harry lebih dari sekali, dan ingin pergi bersama Harry pada momen Harry menyerahkan diri kepada Voldemort, menjelang akhir seri.
Ada pula Snape yaitu karakter yang "paling abu-abu" secara moral di serial Harry Potter, karena meskipun dia kejam dan tidak baik, dia juga mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan dunia sihir. Bertentangan dengan kepercayaan Harry, Snape mampu mencintai, bahkan jika perasaannya terhadap Lily, ibu Harry, agak obsesif.
Namun, seperti Harry, Snape merasa sendirian sepanjang hidupnya, dan Lily adalah satu-satunya teman yang pernah dia miliki. Snape mungkin membenci Harry karena dia adalah putra James, tetapi kutipan ini mengungkapkan bahwa dia juga peduli pada Harry, sebagai anak Lily.
Neville sering menjadi bahan lelucon di Hogwarts. Banyak yang bahkan mempertanyakan mengapa Neville disortir ke Gryffindor jika dia begitu pendiam dan penakut.
Akan tetapi Neville menunjukkan bahwa keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut, melainkan kegigihan. Terlepas dari itu. Neville menunjukkan keberaniannya pada beberapa kesempatan sepanjang seri, bahkan pidatonya kepada Voldemort dan pasukan Pelahap Maut tetap menjadi momen yang paling menginspirasi.
Kematian Sirius ibarat patah hati dalam bentuk yang unik. Harry dipersatukan kembali dengan ayah baptisnya itu dan menyaksikan dia mati hanya dalam jarak beberapa meter di hadapannya. Rasa pilu Harry sempat berubah menjadi kemarahan, dan muncul pada saat dia merasa sulit menerima kenyataan dan tak pernah terpikir akan mengalami kehilangan itu.
Kata-kata yang pernah diucapkan Sirius kepada Harry benar, karena Sirius akan selalu bersamanya meskipun kondisinya tidak sama lagi. Beberapa tahun Harry hidup bersama ayah baptisnya membuat Harry berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
Dunia sihir kaya J.K. Rowling tetap menjadi legenda sastra, dan film-filmnya disukai bahkan oleh mereka yang belum membaca seri buku aslinya.
Harry Potter and The Philosopher's Stone menandai awal dari kisah bocah penyihir yang akan menjadi salah satu seri fantasi yang paling banyak dibaca sepanjang masa.
Sementara itu, dari cerita fantasi ini dikisahkan bahwa di alam semesta yang penuh dengan keajaiban, ada sosok Harry Potter yang masa remajanya tidak bahagia. Dia dibesarkan oleh bibi dan pamannya yang kejam dan diganggu oleh sepupunya sepanjang masa kecilnya.
Dia baru menemukan kebahagiaan di Hogwarts beserta orang-orang yang mencintainya, tetapi perjuangan melawan Voldemort bukanlah hal yang mudah. Bukan hanya soa;Harry, tiap-tiap karakter di kisah ini juga menceritakan tentang banyak hal, di antaranya rasa kehilangan yang besar, dan banyak kutipan yang juga memilukan.
Seperti dilansir dari Screen Rant, berikut ini adalah 10 kutipan memilukan dari serial Harry Potter.
1. "If You Want To Kill Harry, You'll Have To Kill Us Too."
Trio Ron, Hermione dan Harry di Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (Dok. Warner Bros)
Hidup Harry berubah, dari masa kecil tanpa orang yang mencintainya hingga menemukan teman sejati yang rela mati untuknya. Hermione dan Ron selalu berdiri di sisi Harry, mendampinginya dalam suka maupun duka, bahkan jika itu berarti mereka harus mempertaruhkan nyawa mereka sendiri.
Setelah bertemu dengan sahabatnya tersebut, Harry tidak pernah merasa sendirian lagi. Meskipun butuh beberapa saat untuk beradaptasi. Hermione bahkan menyatakan diri untuk siap mati di samping Harry lebih dari sekali, dan ingin pergi bersama Harry pada momen Harry menyerahkan diri kepada Voldemort, menjelang akhir seri.
2. "You Have Your Mother's Eyes."
Severus Snape & Lily Potter (Dok. Warner Bros)
Ada pula Snape yaitu karakter yang "paling abu-abu" secara moral di serial Harry Potter, karena meskipun dia kejam dan tidak baik, dia juga mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan dunia sihir. Bertentangan dengan kepercayaan Harry, Snape mampu mencintai, bahkan jika perasaannya terhadap Lily, ibu Harry, agak obsesif.
Namun, seperti Harry, Snape merasa sendirian sepanjang hidupnya, dan Lily adalah satu-satunya teman yang pernah dia miliki. Snape mungkin membenci Harry karena dia adalah putra James, tetapi kutipan ini mengungkapkan bahwa dia juga peduli pada Harry, sebagai anak Lily.
3. "Harry's Heart Did Beat For Us! For All Of Us! It's Not Over!"
Neville Longbottom Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2 (Dok. Warner Bros)
Neville sering menjadi bahan lelucon di Hogwarts. Banyak yang bahkan mempertanyakan mengapa Neville disortir ke Gryffindor jika dia begitu pendiam dan penakut.
Akan tetapi Neville menunjukkan bahwa keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut, melainkan kegigihan. Terlepas dari itu. Neville menunjukkan keberaniannya pada beberapa kesempatan sepanjang seri, bahkan pidatonya kepada Voldemort dan pasukan Pelahap Maut tetap menjadi momen yang paling menginspirasi.
4. "The Ones That Love Us Never Really Leave Us."
Adegan kematian Sirius Black di Harry Potter and the Order of the Phoenix (Dok. Warner Bros)
Kematian Sirius ibarat patah hati dalam bentuk yang unik. Harry dipersatukan kembali dengan ayah baptisnya itu dan menyaksikan dia mati hanya dalam jarak beberapa meter di hadapannya. Rasa pilu Harry sempat berubah menjadi kemarahan, dan muncul pada saat dia merasa sulit menerima kenyataan dan tak pernah terpikir akan mengalami kehilangan itu.
Kata-kata yang pernah diucapkan Sirius kepada Harry benar, karena Sirius akan selalu bersamanya meskipun kondisinya tidak sama lagi. Beberapa tahun Harry hidup bersama ayah baptisnya membuat Harry berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.