Nama JK Rowling Dihapus oleh Sebuah Badan Amal Inggris Gara-gara Hal Ini
25 October 2021 |
13:24 WIB
Penulis JK Rowling telah dikenal banyak orang karena karya franchise Harry Potter yang telah booming menjadi fandom besar di seluruh dunia. Bukan hanya membuat serial buku, Rowling juga secara tidak langsung berkontribusi untuk membuka jalan bagi proyek pertunjukan Broadway, sekuel film, spin-off, serta taman hiburan Universal di seluruh dunia.
Meski banyak prestasi yang telah diraih, Rowling akhir-akhir ini juga cukup mendapatkan sorotan karena pandangannya terhadap komunitas transgender. Melansir dari Inside The Magic, Senin (25/10), penulis berusia 56 tahun itu telah membuat sebuah postingan media sosial yang dianggap bahwa dia tidak selalu mendukung komunitas transgender.
Meskipun cuitan itu telah diposting tahun lalu, pernyataan itu pun masih memunculkan reaksi dari para penggemarnya termasuk baru-baru ini dia dihapus dari daftar 48 wanita inspirasional dalam sebuah permainan acara amal bertajuk bingo Oxfam.
Oxfam adalah organisasi nirlaba di Inggris yang berfokus pada pembangunan penanggulangan bencana dan advokasi yang bekerja sama dengan mitra lainnya untuk memerangi kemiskinan dan ketidakadilan di seluruh dunia. Didirikan pada tahun 1942 di Oxford, Oxfam telah hadir dengan 15 organisasi dari 98 negara di dunia termasuk Indonesia.
Dalam acara itu, permainan bingo akan menggunakan gambar 48 wanita terkenal untuk dicocokkan dengan token yang menunjukkan sosok wanita yang sama. Rowling akhirnya dihapus dalam daftar setelah seorang anggota staf transgender menentang pandangan sang penulis.
“Kami mengambil keputusan untuk menghapus game dari penjualan menyusul kekhawatiran yang diajukan rekan trans dan non-biner yang memberi tahu kami bahwa itu tidak memenuhi komitmen kami untuk menghormati semua orang dari semua jenis kelamin,” tulis pernyataan Oxfam.
Meskipun banyak yang menentang pandangannya, aktor Ralph Fiennes justru memiliki pendapat lain. Menurut aktor yang berperan sebagai Voldemort dalam film Harry Potter itu, kecaman terhadap pandangan Rowling dinilai tidak rasional. Menurutnya, membenci pandangan yang berbeda dari orang lain adalah perbuatan yang cukup mengganggu.
“Aku tidak bisa memahami kata-kata kasar yang ditujukan padanya. Saya paham sengitnya perbedaan argumen itu, tetapi untuk sampai mengutuk perbedaan itu menurut saya tidak rasional,” ungkapnya.
Editor: Fajar Sidik
Meski banyak prestasi yang telah diraih, Rowling akhir-akhir ini juga cukup mendapatkan sorotan karena pandangannya terhadap komunitas transgender. Melansir dari Inside The Magic, Senin (25/10), penulis berusia 56 tahun itu telah membuat sebuah postingan media sosial yang dianggap bahwa dia tidak selalu mendukung komunitas transgender.
Meskipun cuitan itu telah diposting tahun lalu, pernyataan itu pun masih memunculkan reaksi dari para penggemarnya termasuk baru-baru ini dia dihapus dari daftar 48 wanita inspirasional dalam sebuah permainan acara amal bertajuk bingo Oxfam.
If sex isn’t real, there’s no same-sex attraction. If sex isn’t real, the lived reality of women globally is erased. I know and love trans people, but erasing the concept of sex removes the ability of many to meaningfully discuss their lives. It isn’t hate to speak the truth.
— J.K. Rowling (@jk_rowling) June 6, 2020
Oxfam adalah organisasi nirlaba di Inggris yang berfokus pada pembangunan penanggulangan bencana dan advokasi yang bekerja sama dengan mitra lainnya untuk memerangi kemiskinan dan ketidakadilan di seluruh dunia. Didirikan pada tahun 1942 di Oxford, Oxfam telah hadir dengan 15 organisasi dari 98 negara di dunia termasuk Indonesia.
Dalam acara itu, permainan bingo akan menggunakan gambar 48 wanita terkenal untuk dicocokkan dengan token yang menunjukkan sosok wanita yang sama. Rowling akhirnya dihapus dalam daftar setelah seorang anggota staf transgender menentang pandangan sang penulis.
“Kami mengambil keputusan untuk menghapus game dari penjualan menyusul kekhawatiran yang diajukan rekan trans dan non-biner yang memberi tahu kami bahwa itu tidak memenuhi komitmen kami untuk menghormati semua orang dari semua jenis kelamin,” tulis pernyataan Oxfam.
Meskipun banyak yang menentang pandangannya, aktor Ralph Fiennes justru memiliki pendapat lain. Menurut aktor yang berperan sebagai Voldemort dalam film Harry Potter itu, kecaman terhadap pandangan Rowling dinilai tidak rasional. Menurutnya, membenci pandangan yang berbeda dari orang lain adalah perbuatan yang cukup mengganggu.
“Aku tidak bisa memahami kata-kata kasar yang ditujukan padanya. Saya paham sengitnya perbedaan argumen itu, tetapi untuk sampai mengutuk perbedaan itu menurut saya tidak rasional,” ungkapnya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.