Algoritma Rekomendasi Konten di Medsos & Keluhan Para Pengguna
24 September 2022 |
11:00 WIB
1
Like
Like
Like
TikTok
TikTok (Sumber gambar: Pexels/Cottonbro)
Dalam Laporan Digital Global 2022, tercatat pengguna menghabiskan waktu 19,6 jam per bulan di aplikasi asal China tersebut. Konsumsi waktunya telah menyamai Facebook dengan jumlah yang sama per Januari tahun ini.
TikTok juga menyediakan pilihan Not Interested untuk pengguna yang merasa tidak tertarik dengan konten tertentu, agar nantinya platform tidak merekomendasikan konten serupa kepada mereka. Hanya saja, laporan dari Mashable pada April lalu juga menyatakan fitur ini tidak terlalu efektif.
Penulis laporan mencoba menggali informasi terkait di forum Reddit dan Twitter. Hasilnya, ditemukan masalah yang mirip bahwa TikTok tampaknya tidak peduli dengan laporan ‘tidak tertarik’ terhadap jenis konten tertentu yang disampaikan para penggunanya.
Baca juga: TikTok Now, Bisa Atur Konten jadi Lebih Privasi
Dicontohkan sebuah laman subreddit yang dikelola komunitas dengan lebih dari 26.000 pengguna, menyatakan ketidaksukaan terhadap konten mulai dari Sex and the City hingga Star Wars, yang semuanya hadir di For Your Page (FYP) mereka.
Akan tetapi, banyak pengguna di forum itu yang menyebut semakin mereka mengklik pilihan Not Interested, justru semakin banyak konten mirip yang muncul. Jumlahnya dirasa melebihi ketika mereka tidak melaporkan konten dengan tema tersebut.
Adapun, dalam sebuah postingan di situs resminya, TikTok menyatakan bahwa tombol Not Interested berfungsi untuk mengkurasi video sesuai dengan selera penggunanya. Sementara itu, di laman Support, mereka memberikan catatan tentang fitur tersebut.
“Jika Anda tidak menyukai sebuah konten, Anda dapat menekan lama video yang dimaksud dan mengklik Not Interested, dan video serupa akan ditampilkan lebih sedikit,” demikian pernyataan tertulis TikTok.
Memang disebutkan bahwa TikTok akan menampilkan konten serupa lebih sedikit dengan fitur tersebut. Jadi pengguna akan tetap melihat konten yang telah dilaporkan tidak menarik untuk mereka lihat di dalam platform.
Baca juga: Gen Z Beralih ke TikTok dan Instagram, Facebook Ditinggalkan?
Instagram (Sumber gambar: Pixabay)
Poin besar dari perubahan tampilan itu ada pada rekomendasi postingan feed dan Instagram Reels yang kurang relevan dengan para penggunanya. Bahkan penampilan baru platform itu sempat memunculkan kampanye daring “Make Instagram Instagram Again” yang dipopulerkan oleh Kylie Jenner.
Instagram pun mengeluarkan sejumlah jurus. Menghadirkan pengaturan baru bagi pengguna untuk mengontrol jenis konten apa yang akan mereka lihat di dalam platform. Pengujung bulan lalu atau akhir Agustus 2022, Meta - perusahaan induk Instagram - mengumumkan uji coba dua fitur terkait.
Baca juga: Instagram Uji Coba Fitur Repost ke Pengguna Terbatas
Pertama kemampuan untuk menandai beberapa postingan di Explore sebagai konten yang tidak menarik untuk pengguna. Kedua, kemampuan untuk memberitahu Instagram bahwa kita tidak ingin melihat postingan yang disarankan berdasarkan kata, frasa, atau emoji tertentu di dalam teks (caption) dan tagar (hastag).
Hingga saat ini masih belum ada informasi lebih lanjut tentang uji coba tersebut. Akan tetapi, Instagram memang telah menyediakan beberapa tools yang bisa dimanfaatkan agar penggunanya bisa menikmati pengalaman berselancar di aplikasi secara lebih personal.
Misalnya fitur Favorite ke pengguna tertentu sehingga konten mereka akan lebih diprioritaskan. Ada juga fitur untuk menunda suggested post selama 30 hari, fitur kontrol sensitivitas konten, dan tentu saja Instagram juga punya fitur Not Interested.
Pergolakan seputar konten yang ditampilkan di layar utama sejumlah media sosial tampaknya masih akan terus berlangsung. Para penyedia layanan bukannya tidak menghadirkan alternatif bagi para penggunanya melakukan personalisasi, tetapi memang masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk menciptakan ruang maya yang ideal. Ideal bagi pengalaman pemakaian pengguna dan ideal bagi keberlangsungan operasional perusahaan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.