Punya Trust Issue Bikin Overthinking, Begini Tips Mengatasinya
12 September 2022 |
23:11 WIB
Memiliki pengalaman buruk terkadang membuat seseorang trauma dalam menjalani hidup. Trauma yang berkelanjutan kerap membuat seseorang mengalami trust issue atau sulit percaya lagi terhadap sesuatu hal yang pernah mengakibatkan trauma buruk baginya.
Trust issue memang erat kaitannya dengan kepercayaan. Nah, permasalahan soal kepercayaan ini juga berkaitan dengan masa lalu atau interaksi yang pernah dilakukan. Seseorang yang memiliki krisis kepercayaan kerap memiliki pengalaman negatif dan traumatis, seperti penolakan, pengkhianatan, manipulasi, dan sebagainya.
Baca juga: Awas, 5 Hal Ini Tidak Boleh Ditoleransi dalam Hubungan
Genhype, orang yang sedang mengalami trust issue terkadang menunjukkan ciri-ciri yang khas. Melansir laman Thriveworks, orang yang terkena isu kepercayaan sering menganggap dirinya dikhianati. Mereka merasa tidak rela bahwa kepercayaan yang sudah diberikannya dikhianati begitu saja tanpa alasan yang jelas.
Gara-gara masalah merasa dikhianati ini, orang jadi punya antisipasi berlebih agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Namun, antisipasi yang sebenarnya baik ini justru juga dilakukan berlebihan. Orang yang memiliki trust issue kerap mencurigai seseorang secara berlebih bahwa dia juga akan melakukan penghianatan serupa.
Efek lain yang bisa ditandai ialah menjadi terlalu protektif. Pernah punya pengalaman buruk membuat orang jadi protektif terhadap pasangannya karena takut tidak setia. Di sisi lain, orang dengan trust issue juga sering merasa tertekan dan kesepian.
Baca juga: Kenali Mommy Issue, Kondisi Mental Akibat Renggangnya Hubungan dengan Ibu
Hubungan yang buruk ini mencakup relasi asmara, pertemanan, hingga profesional, seperti rekan kerja. Sebab, orang yang memiliki trust issue tidak mudah percaya lagi dengan orang lain.
Kendati demikian, mereka jadi nyaman sendirian. Oleh karena itu, hubungan dengan orang lain pun akan merenggang pelan-pelan. Orang-orang yang di sekitarnya akan merasa tidak dihargai dan dianggap.
Selain itu, orang yang memiliki trust issue juga lebih sering mengalami kesepian. Sulit membuka diri ke orang lain dan sulit percaya dengan orang lain membuat mereka menganggap lebih baik menyelesaikan setiap masalah sendirian. Hal itu membuat mereka jadi sulit berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain.
Di sisi lain, orang yang punya krisis kepercayaan juga akan mudah overhinking. Sebab, kamu jadi lebih banyak memikirkan kejadian negatif dibanding berbaik sangka dengan orang lain. Untuk mengurangi dampak-dampak tersebut, sebaiknya kamu mulai berkonsultasi dengan psikolog atau ahli.
Baca juga: 3 Tips Memperkuat Hubungan dengan Diri Sendiri untuk Kesejahteraan Mental
Selain itu, kamu juga bisa membicarakan trust issue yang kamu alami ke orang terdekatnya. Dengan cara ini, kamu bisa berbagi beban yang selama ini dialami. Orang terdekatmu pun jadi tahu kondisi yang sedang kamu alami. Jadi, hal ini akan meminimalisir saling curiga atau tidak percaya.
Kasandra mengatakan terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioral Therapy/CBT) juga umum dipakai untuk membantu orang sampai ke akar permasalahan kepercayaan mereka. CBT ini adalah jenis terapi bicara. Para ahli percaya bahwa pikiran akan memengaruhi perilaku.
“Oleh karena itu, terapi ini bisa menjadi salah satu upaya untuk mengatasi trust issue,” kata Kasandra kepada Hypeabis.id, Senin (12/9).
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Trust issue memang erat kaitannya dengan kepercayaan. Nah, permasalahan soal kepercayaan ini juga berkaitan dengan masa lalu atau interaksi yang pernah dilakukan. Seseorang yang memiliki krisis kepercayaan kerap memiliki pengalaman negatif dan traumatis, seperti penolakan, pengkhianatan, manipulasi, dan sebagainya.
Baca juga: Awas, 5 Hal Ini Tidak Boleh Ditoleransi dalam Hubungan
Genhype, orang yang sedang mengalami trust issue terkadang menunjukkan ciri-ciri yang khas. Melansir laman Thriveworks, orang yang terkena isu kepercayaan sering menganggap dirinya dikhianati. Mereka merasa tidak rela bahwa kepercayaan yang sudah diberikannya dikhianati begitu saja tanpa alasan yang jelas.
Gara-gara masalah merasa dikhianati ini, orang jadi punya antisipasi berlebih agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Namun, antisipasi yang sebenarnya baik ini justru juga dilakukan berlebihan. Orang yang memiliki trust issue kerap mencurigai seseorang secara berlebih bahwa dia juga akan melakukan penghianatan serupa.
Efek lain yang bisa ditandai ialah menjadi terlalu protektif. Pernah punya pengalaman buruk membuat orang jadi protektif terhadap pasangannya karena takut tidak setia. Di sisi lain, orang dengan trust issue juga sering merasa tertekan dan kesepian.
Baca juga: Kenali Mommy Issue, Kondisi Mental Akibat Renggangnya Hubungan dengan Ibu
Dampak Negatif Trust Issue
Jika tidak segera diatasi, trust issue bisa memberikan dampak negatif bagi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, hal ini tidak bisa dipandang remeh. Seseorang yang mengalami trust issue cenderung memiliki hubungan yang buruk dengan orang lain.Hubungan yang buruk ini mencakup relasi asmara, pertemanan, hingga profesional, seperti rekan kerja. Sebab, orang yang memiliki trust issue tidak mudah percaya lagi dengan orang lain.
Kendati demikian, mereka jadi nyaman sendirian. Oleh karena itu, hubungan dengan orang lain pun akan merenggang pelan-pelan. Orang-orang yang di sekitarnya akan merasa tidak dihargai dan dianggap.
Selain itu, orang yang memiliki trust issue juga lebih sering mengalami kesepian. Sulit membuka diri ke orang lain dan sulit percaya dengan orang lain membuat mereka menganggap lebih baik menyelesaikan setiap masalah sendirian. Hal itu membuat mereka jadi sulit berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain.
Di sisi lain, orang yang punya krisis kepercayaan juga akan mudah overhinking. Sebab, kamu jadi lebih banyak memikirkan kejadian negatif dibanding berbaik sangka dengan orang lain. Untuk mengurangi dampak-dampak tersebut, sebaiknya kamu mulai berkonsultasi dengan psikolog atau ahli.
Baca juga: 3 Tips Memperkuat Hubungan dengan Diri Sendiri untuk Kesejahteraan Mental
Tips Mengatasi Trust Issue
Psikolog klinik forensik A. Kasandra Putranto mengatakan ada beberapa strategi yang bisa dipakai untuk membantu mengatasi trust issue. Kasandra menyebut kamu mesti lebih berani membangun kepercayaan dengan orang lain. Lakukanlah secara perlahan, tetapi yakinlah bahwa tidak semua kejadian buruk akan terulang kembali.Selain itu, kamu juga bisa membicarakan trust issue yang kamu alami ke orang terdekatnya. Dengan cara ini, kamu bisa berbagi beban yang selama ini dialami. Orang terdekatmu pun jadi tahu kondisi yang sedang kamu alami. Jadi, hal ini akan meminimalisir saling curiga atau tidak percaya.
Kasandra mengatakan terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioral Therapy/CBT) juga umum dipakai untuk membantu orang sampai ke akar permasalahan kepercayaan mereka. CBT ini adalah jenis terapi bicara. Para ahli percaya bahwa pikiran akan memengaruhi perilaku.
“Oleh karena itu, terapi ini bisa menjadi salah satu upaya untuk mengatasi trust issue,” kata Kasandra kepada Hypeabis.id, Senin (12/9).
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.