Siap-Siap, Bakal Ada Half Marathon di Jogja Akhir Oktober
12 September 2022 |
23:53 WIB
Wisata kesehatan atau health tourism menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk mendorong lebih banyak wisatawan berkunjung ke destinasi wisata di Indonesia. Salah satu agenda yang tren dalam wisata kesehatan adalah melalui ajang marathon yang banyak digelar di berbagai kota.
Nah, setidaknya ada tiga destinasi wisata kesehatan prioritas yang telah diluncurkan oleh pemerintah melalui Kemenparekraf dan Kemenkes pada 2019 lalu. Ketiganya adalah Jogja, Solo, Semarang (Joglosemar), Bali, dan DKI Jakarta.
Ketiga destinasi wisata tersebut memiliki temanya masing-masing yang akan diangkat.
Selain memiliki tema, destinasi wisata kesehatan juga memiliki nilai yang diangkat yaitu kearifan lokal dan melestarikan khasanah budaya.
Dalam mendukung pengembangan wisata kesehatan di destinasi wisata prioritas, KlikDokter Indonesia menggelar Run Fest Half Marathon pada 30 Oktober 2022 berlokasi di Yogyakarta.
Menariknya RunFest ini bukan hanya lomba lari biasa tetapi para peserta akan melakukan napak tilas pada rute yang melewati ikon wisata kesehatan di Yogyakarta seperti rumah sakit, museum, tugu, dan lain sebagainya
Satrio Guardian, Race Director KlikDokter RunFest mengatakan pada saat peserta melewati ikon tersebut mereka akan melihat gambaran sekilas mengenai sejarahnya semacam time travel.
“Nanti pada saat mencapai finis akan ada booth dari setiap ikon wisata yang dilewati dan peserta bisa mendapatkan gambaran atau sejarah lebih jauh mengenai ikon tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Mia Argianti VP of Marketing KlikDokter mengatakan bahwa akan ada beberapa kategori yang bisa diikuti peserta mulai dari kategori Half Marathon atau 21K, yang kemudian dilanjut dengan kategori 10K & 5K.
Nah, pada kategori 5K Walk, peserta dapat mengikutinya secara Individu maupun keluarga sehingga bisa berolahraga sambil mengajak anak dan keluarga mengenal lebih jauh mengenai ikon-ikon wisata kesehatan yanga da di Yogyakarta. Pihaknya sendiri menargetkan bisa mengajak lebih dari 2.000 peserta untuk ikut dalam event ini.
Dedi Kurnia, plt. Direktur Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf mengakui banyak masyarakat yang masih menganggap wisata kesehatan sama dengan wisata medis atau medical tourism.
Padahal keduanya berbeda karena health tourism memiliki cakupan yang lebih luas dan holistik. Bukan hanya menyangkut medical tourism atau wisata kesehatan di bidang kedokteran saja tetapi juga wellnes, spa, estetika hingga pengobatan tradisional dengan herbal dan jamu-jamuan yang terkait dean budaya Indonesia.
“Wisata kesehatan yang kita miliki ini merupakan paket komplit yang membuat wisatawan benar-benar merasa the real healing dan menemukan kesehatan yang holistik,” ujarnya dalam acara KlikDokter Run Fest Half Marathon.
Ketua Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia, Mukti Eka Rahadian mengatakan bahwa wisata kesehatan ini mencakup lima pilar pengembangan yaitu wisata medis (medical tourism), wisata kebugaran, estetika, antipenuaan dan herbal.
Selanjutnya wisata ilmiah kedokteran, wisata olahraga yang mendukung kesehatan, dan dukungan sektor kesehatan pada destinasi prioritas dan superprioritas.
Lalu, bagaimana wisata kesehatan ini merespons teknologi terbaru (modernity) khususnya untuk medical tourism, serta menyajikan layanan berkelas (luxurious) dengan menciptakan perhelatan bertaraf nasional maupun internasional yang bisa menarik lebih banyak wisatawan.
“Layanan berkelas ini bukan hanya fasilitas saja tapi juga event yang melibatkan peserta dalam jumlah besar seperti Run Fest yang menjadi bagian dari sport healt tourism,” jelasnya.
Bagaimana Genhype, tertarik berolahraga sambil menjelajahi destinasi wisata kesehatan di Yogyakarta?
Editor: Fajar Sidik
Nah, setidaknya ada tiga destinasi wisata kesehatan prioritas yang telah diluncurkan oleh pemerintah melalui Kemenparekraf dan Kemenkes pada 2019 lalu. Ketiganya adalah Jogja, Solo, Semarang (Joglosemar), Bali, dan DKI Jakarta.
Ketiga destinasi wisata tersebut memiliki temanya masing-masing yang akan diangkat.
Selain memiliki tema, destinasi wisata kesehatan juga memiliki nilai yang diangkat yaitu kearifan lokal dan melestarikan khasanah budaya.
Dalam mendukung pengembangan wisata kesehatan di destinasi wisata prioritas, KlikDokter Indonesia menggelar Run Fest Half Marathon pada 30 Oktober 2022 berlokasi di Yogyakarta.
Menariknya RunFest ini bukan hanya lomba lari biasa tetapi para peserta akan melakukan napak tilas pada rute yang melewati ikon wisata kesehatan di Yogyakarta seperti rumah sakit, museum, tugu, dan lain sebagainya
Satrio Guardian, Race Director KlikDokter RunFest mengatakan pada saat peserta melewati ikon tersebut mereka akan melihat gambaran sekilas mengenai sejarahnya semacam time travel.
“Nanti pada saat mencapai finis akan ada booth dari setiap ikon wisata yang dilewati dan peserta bisa mendapatkan gambaran atau sejarah lebih jauh mengenai ikon tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Mia Argianti VP of Marketing KlikDokter mengatakan bahwa akan ada beberapa kategori yang bisa diikuti peserta mulai dari kategori Half Marathon atau 21K, yang kemudian dilanjut dengan kategori 10K & 5K.
Nah, pada kategori 5K Walk, peserta dapat mengikutinya secara Individu maupun keluarga sehingga bisa berolahraga sambil mengajak anak dan keluarga mengenal lebih jauh mengenai ikon-ikon wisata kesehatan yanga da di Yogyakarta. Pihaknya sendiri menargetkan bisa mengajak lebih dari 2.000 peserta untuk ikut dalam event ini.
Dedi Kurnia, plt. Direktur Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf mengakui banyak masyarakat yang masih menganggap wisata kesehatan sama dengan wisata medis atau medical tourism.
Padahal keduanya berbeda karena health tourism memiliki cakupan yang lebih luas dan holistik. Bukan hanya menyangkut medical tourism atau wisata kesehatan di bidang kedokteran saja tetapi juga wellnes, spa, estetika hingga pengobatan tradisional dengan herbal dan jamu-jamuan yang terkait dean budaya Indonesia.
“Wisata kesehatan yang kita miliki ini merupakan paket komplit yang membuat wisatawan benar-benar merasa the real healing dan menemukan kesehatan yang holistik,” ujarnya dalam acara KlikDokter Run Fest Half Marathon.
Ketua Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia, Mukti Eka Rahadian mengatakan bahwa wisata kesehatan ini mencakup lima pilar pengembangan yaitu wisata medis (medical tourism), wisata kebugaran, estetika, antipenuaan dan herbal.
Selanjutnya wisata ilmiah kedokteran, wisata olahraga yang mendukung kesehatan, dan dukungan sektor kesehatan pada destinasi prioritas dan superprioritas.
Lalu, bagaimana wisata kesehatan ini merespons teknologi terbaru (modernity) khususnya untuk medical tourism, serta menyajikan layanan berkelas (luxurious) dengan menciptakan perhelatan bertaraf nasional maupun internasional yang bisa menarik lebih banyak wisatawan.
“Layanan berkelas ini bukan hanya fasilitas saja tapi juga event yang melibatkan peserta dalam jumlah besar seperti Run Fest yang menjadi bagian dari sport healt tourism,” jelasnya.
Bagaimana Genhype, tertarik berolahraga sambil menjelajahi destinasi wisata kesehatan di Yogyakarta?
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.