Gelaran Art Jakarta 2022 Catatkan Raihan Positif, Ini Indikatornya
02 September 2022 |
12:58 WIB
Art Jakarta mencatat jumlah pengunjung ajang Art Jakarta 2022 mencapai lebih dari 32.000 orang sepanjang pegelaran dari 26 sampai dengan 28 Agustus 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta. Penyelenggara Art Jakarta menyatakan bahwa angka pengunjung tersebut melampaui ekspektasi.
Menurut mereka, kesemarakan pengunjung pekan seni ini memberikan sinyal akan pemulihan kancah seni rupa dari pandemi. Setidaknya hal itu terlihat dari apresiasi terhadap lebih dari 1.600 karya oleh lebih dari 500 seniman dari 10 negeri Asia.
Fair Director Art Jakarta Tom Tandio mengatakan bahwa jumlah pengunjung yag datang ke ajang Art Jakarta 2022 merupakan sinyal akan pemulihan kancah seni rupa dari pandemi. Baginya, Art Jakarta 2022 merupakan kesaksian atas kehendak dan daya tahan kancah seni rupa Indonesia beserta para pemangku kepentingannya.
Baca juga: Simak Indikator yang Menentukan Harga Jual Karya Seni Bernilai Tinggi
"Kita telah bersama-sama tegak berdiri mengatasi situasi baru. Lewat Art Jakarta tahun ini, kita hadir bersama-sama kembali untuk merayakan kreativitas dan kejeniusan para seniman kita," katanya dalam keterangan tertulis.
Dia menuturkan bahwa Art Jakarta selalu berkomitmen untuk memperkuat dan mendukung ekosistem seni Indonesia, dan akan selalu mengupayakan hal tersebut. Dia pun berharap pekan seni ini menandakan awal baru untuk masa depan yang lebih baik lagi.
Dengan laporan penjualan yang sangat positif, kata Tom, Art Jakarta mempertahankan posisinya sebagai salah satu ajang seni rupa terpenting di Asia Tenggara. Program Art Jakarta yang mencakup berbagai segmen dan bincang-bincang berkontribusi atas keberhasilannya dalam mempertemukan kembali seniman, profesional seni, dan pemangku kepentingan lain di kancah seni rupa.
"Dengan demikian, Art Jakarta melanjutkan perannya dalam menghadirkan bakat-bakat luar biasa, khususnya dari Indonesia dan sekitarnya, di atas panggung internasional," katanya.
Baca juga: Pelukis Bagongan, Memalsukan Karya karena Gagal Bersaing Menjadi Seniman
Dia menuturkan bahwa Art Jakarta 2022 mempersembahkan edisi pertama AJ1, sebuah platform bagi sembilan partisipan internasional untuk memamerkan ekshibisi solo di tengah kondisi logistik internasional yang rumit.
Kemudian, Bali Art Scene, sebuah segmen persembahan khusus untuk empat galeri Bali yang menjanjikan, mendapat sambutan hangat dari publik yang merasakan kedekatan dengan Bali. Art Jakarta NFT, lanjutnya. menghadirkan kolektif dan seniman berbakat dalam sebuah kolaborasi seru, menjadi platform yang sangat diapresiasi oleh para kolektor dan seniman NFT.
Sementara itu, AJX, sebuah platform kolaboratif antara Art Jakarta dan institusi mitra, merepresentasikan proyek-proyek menarik oleh profesional seni dengan visi yang seiring-sejalan. Proyek-proyek ini mencakup karya-karya mutakhir para pemenang UOB Painting of the Year Asia Tenggara di UOB Art Space, persembahan UOB Indonesia; karya seri berjudul Fountain oleh Marco Cassani, dipersembahkan oleh platform investasi reksa dana Bibit; dan lukisan-lukisan dari para seniman Mazhab Bandung lintas generasi, persembahan Museum Tumurun dari Solo, Indonesia.
Sementara itu, Andonowati, Direktur ArtSociates mengatakan bahwa ArtSociates merasa sangat beruntung dapat berpartisipasi dalam Art Jakarta 2022. Menurutnya. berbagai program yang terselenggara sangat inovatif dan berdampak secara langsung terhadap penjualan. "Art Jakarta 2022 betul-betul telah menghidupkan lagi pasar seni rupa Indonesia," katanya.
Baca juga: Belum Pulih Sepenuhnya, Pasar Seni Gigih Berupaya Bangkit
Benedicto A. Jericho, Direktur Srisasanti Gallery, menuturkan bahwa Art Jakarta 2022 sesuai dengan ekspektasi, yakni jumlah pengunjung yang luar biasa, dan memiliki apresiasi yang sangat bagus. Menurutnya, pekan seni ini merupakan perwujudan kancah seni rupa Indonesia yang hidup dan berdenyut.
Dia mengatakan sangat senang bisa bertemu lagi dengan wajah-wajah lama maupun baru setelah selang dua tahun, dan menantikan edisi selanjutnya Art Jakarta.
Maharani Mancanagara, seniman dan Asisten Direktur Bale Project, mengatakan bahwa Art Jakarta membawa napas segar di JCC, beradaptasi dengan kondisi baru sekaligus membawa nuansa baru bagi perhelatan seni masa kini setelah beberapa tahun kegiatan seni skala besar ditiadakan.
Adapun, Natasha Sidharta, Co-Chair Board of Young Collectors, Art Jakarta menuturkan bahwa Art Jakarta tahun ini adalah edisi yang sangat dinantikan setelah jeda pandemi.
"Saya sangat suka dengan tata letak tahun ini, jalur gerak pengunjung lebih mudah dan cukup banyak ruang. Setiap booth juga lebih lega dan terbuka jadi meskipun hanya lewat bisa sambil memandang karya-karya yang dipajang," katanya.
Dia menambahkan bahwa vsual Art Jakarta juga terlihat sama profesionalnya seperti pekan seni di luar negeri. Galeri-galeri yang sangat berkesan, paparnya, terutama adalah yang berhasil menyuguhkan karya yang tidak hanya menonjol tapi juga tersinkronisasi antara yang satu dan yang lain.
Baca juga: Begini Geliat Pasar Seni Rupa Indonesia Seiring Meredanya Pandemi
Menurutnya, karya-karya itu harmonis sebagai satu presentasi besar sehingga memikat mata. Selain itu, dia sangat mengapresiasi galeri yang menghadirkan solo presentasi karena penikmat seni bisa mengetahui lebih dalam tentang praktik seni sang seniman.
Editor: Dika Irawan
Menurut mereka, kesemarakan pengunjung pekan seni ini memberikan sinyal akan pemulihan kancah seni rupa dari pandemi. Setidaknya hal itu terlihat dari apresiasi terhadap lebih dari 1.600 karya oleh lebih dari 500 seniman dari 10 negeri Asia.
Fair Director Art Jakarta Tom Tandio mengatakan bahwa jumlah pengunjung yag datang ke ajang Art Jakarta 2022 merupakan sinyal akan pemulihan kancah seni rupa dari pandemi. Baginya, Art Jakarta 2022 merupakan kesaksian atas kehendak dan daya tahan kancah seni rupa Indonesia beserta para pemangku kepentingannya.
Baca juga: Simak Indikator yang Menentukan Harga Jual Karya Seni Bernilai Tinggi
"Kita telah bersama-sama tegak berdiri mengatasi situasi baru. Lewat Art Jakarta tahun ini, kita hadir bersama-sama kembali untuk merayakan kreativitas dan kejeniusan para seniman kita," katanya dalam keterangan tertulis.
Dia menuturkan bahwa Art Jakarta selalu berkomitmen untuk memperkuat dan mendukung ekosistem seni Indonesia, dan akan selalu mengupayakan hal tersebut. Dia pun berharap pekan seni ini menandakan awal baru untuk masa depan yang lebih baik lagi.
Dengan laporan penjualan yang sangat positif, kata Tom, Art Jakarta mempertahankan posisinya sebagai salah satu ajang seni rupa terpenting di Asia Tenggara. Program Art Jakarta yang mencakup berbagai segmen dan bincang-bincang berkontribusi atas keberhasilannya dalam mempertemukan kembali seniman, profesional seni, dan pemangku kepentingan lain di kancah seni rupa.
"Dengan demikian, Art Jakarta melanjutkan perannya dalam menghadirkan bakat-bakat luar biasa, khususnya dari Indonesia dan sekitarnya, di atas panggung internasional," katanya.
Baca juga: Pelukis Bagongan, Memalsukan Karya karena Gagal Bersaing Menjadi Seniman
Dia menuturkan bahwa Art Jakarta 2022 mempersembahkan edisi pertama AJ1, sebuah platform bagi sembilan partisipan internasional untuk memamerkan ekshibisi solo di tengah kondisi logistik internasional yang rumit.
Kemudian, Bali Art Scene, sebuah segmen persembahan khusus untuk empat galeri Bali yang menjanjikan, mendapat sambutan hangat dari publik yang merasakan kedekatan dengan Bali. Art Jakarta NFT, lanjutnya. menghadirkan kolektif dan seniman berbakat dalam sebuah kolaborasi seru, menjadi platform yang sangat diapresiasi oleh para kolektor dan seniman NFT.
Sementara itu, AJX, sebuah platform kolaboratif antara Art Jakarta dan institusi mitra, merepresentasikan proyek-proyek menarik oleh profesional seni dengan visi yang seiring-sejalan. Proyek-proyek ini mencakup karya-karya mutakhir para pemenang UOB Painting of the Year Asia Tenggara di UOB Art Space, persembahan UOB Indonesia; karya seri berjudul Fountain oleh Marco Cassani, dipersembahkan oleh platform investasi reksa dana Bibit; dan lukisan-lukisan dari para seniman Mazhab Bandung lintas generasi, persembahan Museum Tumurun dari Solo, Indonesia.
Sementara itu, Andonowati, Direktur ArtSociates mengatakan bahwa ArtSociates merasa sangat beruntung dapat berpartisipasi dalam Art Jakarta 2022. Menurutnya. berbagai program yang terselenggara sangat inovatif dan berdampak secara langsung terhadap penjualan. "Art Jakarta 2022 betul-betul telah menghidupkan lagi pasar seni rupa Indonesia," katanya.
Baca juga: Belum Pulih Sepenuhnya, Pasar Seni Gigih Berupaya Bangkit
Benedicto A. Jericho, Direktur Srisasanti Gallery, menuturkan bahwa Art Jakarta 2022 sesuai dengan ekspektasi, yakni jumlah pengunjung yang luar biasa, dan memiliki apresiasi yang sangat bagus. Menurutnya, pekan seni ini merupakan perwujudan kancah seni rupa Indonesia yang hidup dan berdenyut.
Dia mengatakan sangat senang bisa bertemu lagi dengan wajah-wajah lama maupun baru setelah selang dua tahun, dan menantikan edisi selanjutnya Art Jakarta.
Maharani Mancanagara, seniman dan Asisten Direktur Bale Project, mengatakan bahwa Art Jakarta membawa napas segar di JCC, beradaptasi dengan kondisi baru sekaligus membawa nuansa baru bagi perhelatan seni masa kini setelah beberapa tahun kegiatan seni skala besar ditiadakan.
Adapun, Natasha Sidharta, Co-Chair Board of Young Collectors, Art Jakarta menuturkan bahwa Art Jakarta tahun ini adalah edisi yang sangat dinantikan setelah jeda pandemi.
"Saya sangat suka dengan tata letak tahun ini, jalur gerak pengunjung lebih mudah dan cukup banyak ruang. Setiap booth juga lebih lega dan terbuka jadi meskipun hanya lewat bisa sambil memandang karya-karya yang dipajang," katanya.
Dia menambahkan bahwa vsual Art Jakarta juga terlihat sama profesionalnya seperti pekan seni di luar negeri. Galeri-galeri yang sangat berkesan, paparnya, terutama adalah yang berhasil menyuguhkan karya yang tidak hanya menonjol tapi juga tersinkronisasi antara yang satu dan yang lain.
Baca juga: Begini Geliat Pasar Seni Rupa Indonesia Seiring Meredanya Pandemi
Menurutnya, karya-karya itu harmonis sebagai satu presentasi besar sehingga memikat mata. Selain itu, dia sangat mengapresiasi galeri yang menghadirkan solo presentasi karena penikmat seni bisa mengetahui lebih dalam tentang praktik seni sang seniman.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.