Ragam Galeri hingga NFT, Berikut 4 Fakta Menarik Acara Art Jakarta 2022
21 August 2022 |
11:53 WIB
1
Like
Like
Like
Tidak lama lagi, acara seni bertajuk Art Jakarta 2022 akan kembali menyapa para penggemar dan pencinta seni. Pekan seni bertaraf internasional tersebut pada tahun ini akan kembali digelar dalam format langsung atau daring selama 3 hari, tepatnya pada 26 sampai 28 Agustus 2022.
Berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, Art Jakarta tahun ini menjadi acara luring terbaru setelah berpindah medium pada pameran 2020 akibat pandemi. Nantinya akan hadir para pelaku seni dan galeri, baik dari dalam maupun luar negeri selama tiga hari pameran berlangsung.
Sebelum ikut serta pada acaranya akhir bulan mendatang, yuk ketahui beberapa fakta menarik dari acara Art Jakarta 2022 :
Baca juga : Mengetahui Sejarah Art Jakarta, yang Bakal Digelar Lagi di JCC
Kesembilan segmen itu terdiri dari Art Jakarta Galleries yang melibatkan 62 galeri seni yang sudah menjadi tamu rutin Art Jakarta maupun tampil perdana di acara tersebut. Segmen AJ1 merupakan segmen baru dengan tujuan untuk memfokuskan pameran solo terkurasi dari galeri internasional sekaligus memberikan kesempatan bagi seniman internasional dalam kenormalan baru.
Ada juga segmen baru Bali Art Scene yang berfokus pada pameran seni untuk sejumlah galeri seni asal Bali, di mana segmen perdana ini bertujuan untuk membantu pemulihan ekonomi bagi seniman kontemporer lokal yang terdampak pandemi, sekaligus menunjukkan situasi terkini seni rupa Bali.
Ada juga Art Jakarta Spot yang menjadi ajang presentasi spesial bagi sejumlah instalasi yang ditujukan khusus untuk gelaran acara tersebut. Segmen ini menghadirkan 15 karya yang dipamerkan di sejumlah lokasi dalam Art Jakarta 2022, beberapa partisipannya adalah Heri Dono, Jompet Kuswidananto, Nyoman Nuarta, dan lainnya.
Selain itu, ada juga segmen AJX dengan empat sub-segmen dari sejumlah perusahaan dan institusi swasta; SCENE yang menjadi ajang bagi kolektif seniman dan lembaga nirlaba yang ingin menggalang dana dengan melibatkan 29 institusi dan organisasi; serta rangkaian talk show pada 27-28 Agustus; Art Jakarta NFT, Art Jakarta Talk, dan Art Jakarta Play untuk mengajak anak-anak dalam edukasi seni.
Baca juga : Art Jakarta 2022 Hadirkan Koleksi dari 39 Galeri Lokal, Yuk Cek Profilnya
UOB akan membuka UOB Art Space dan memamerkan beberapa karya dari kompetisi tahunan UOB Painting of the Year dan koleksi pribadi perusahaan. Nantinya, ruang UOB Art Space akan memamerkan sejumlah karya khusus bagi artis di sana, ada juga pengenalan karya lukisan dari Meliantha Muliawan, pemenang kompetisi UOB Painting of The Year regional Asia Tenggara pada 2021.
Tumurun Museum akan menghadirkan lukisan yang dimilikinya di bagian VIP Lounge Art Jakarta 2022. Institusi yang berfokus pada pendidikan seni itu akan menghadirkan koleksi eksklusif yang dibuat dari maestro hingga seniman muda yang tengah naik daun.
Ada juga Bibit, startup aplikasi keuangan, yang memamerkan karya eksklusif dari Marco Cassani. Karya dari seniman tersebut dikonfirmasi sebagai bagian dari seri karya Fountain, yang memiliki kisah eksplorasi terhadap nilai transformatif dari kebiasaan melempar koin ke dalam air mancur pura di Bali.
Terakhir, ada Cohort yang merupakan perusahaan platform media sosial di bidang seni yang membawakan karya non-fungible token (NFT) bernama The Art Yearbook. Karya digital ini terinspirasi dari orang nyata yang berkontribusi dalam dunia seni rupa beserta membangun komunitas dalam masa lalu, kini, dan masa depan.
Baca juga : 23 Galeri Internasional Bakal Hadir di Art Jakarta 2022, Intip Profil-Profilnya
Hingga saat ini, belum banyak rincian terkait pameran karya digital tersebut selain beberapa karya NFT yang sudah resmi disebutkan, misalnya karya milik Cohort. Tidak hanya pameran NFT, Art Jakarta juga mengadakan beberapa segmen Talks dengan tema NFT seperti How Can NFT Investors Protect Their Rights? pada 27 Agustus dan Is NFT dead? We are here to stay! pada 28 Agustus.
Topik NFT akan hadir dalam dua sesi berbeda, yaitu perlindungan hak cipta investor dan keberlanjutan NFT; lalu ada topik tentang keterlibatan institusi swasta melalui kompetisi seni; ada juga topik tentang media sosial sebagai marketplace seni baru; serta topik bedah buku yang melibatkan karya milik seniman FX Harsono dan bedah buku milik Melani Setiawan yang melihat dunia seni Indonesia dalam periode 1977-2022.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor : Syaiful Millah
Berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, Art Jakarta tahun ini menjadi acara luring terbaru setelah berpindah medium pada pameran 2020 akibat pandemi. Nantinya akan hadir para pelaku seni dan galeri, baik dari dalam maupun luar negeri selama tiga hari pameran berlangsung.
Sebelum ikut serta pada acaranya akhir bulan mendatang, yuk ketahui beberapa fakta menarik dari acara Art Jakarta 2022 :
Baca juga : Mengetahui Sejarah Art Jakarta, yang Bakal Digelar Lagi di JCC
1. Sembilan Segmen Pameran
Tahun ini, Art Jakarta hadir dengan sembilan segmen pameran selama tiga hari penyelenggaraan. Beberapa segmen ini terbuka bagi galeri seni dari beberapa daerah di Indonesia dan internasional. Sementara itu, beberapa lainnya merupakan kolaborasi dengan perusahaan dan/atau institusi swasta.Kesembilan segmen itu terdiri dari Art Jakarta Galleries yang melibatkan 62 galeri seni yang sudah menjadi tamu rutin Art Jakarta maupun tampil perdana di acara tersebut. Segmen AJ1 merupakan segmen baru dengan tujuan untuk memfokuskan pameran solo terkurasi dari galeri internasional sekaligus memberikan kesempatan bagi seniman internasional dalam kenormalan baru.
Ada juga segmen baru Bali Art Scene yang berfokus pada pameran seni untuk sejumlah galeri seni asal Bali, di mana segmen perdana ini bertujuan untuk membantu pemulihan ekonomi bagi seniman kontemporer lokal yang terdampak pandemi, sekaligus menunjukkan situasi terkini seni rupa Bali.
Ada juga Art Jakarta Spot yang menjadi ajang presentasi spesial bagi sejumlah instalasi yang ditujukan khusus untuk gelaran acara tersebut. Segmen ini menghadirkan 15 karya yang dipamerkan di sejumlah lokasi dalam Art Jakarta 2022, beberapa partisipannya adalah Heri Dono, Jompet Kuswidananto, Nyoman Nuarta, dan lainnya.
Selain itu, ada juga segmen AJX dengan empat sub-segmen dari sejumlah perusahaan dan institusi swasta; SCENE yang menjadi ajang bagi kolektif seniman dan lembaga nirlaba yang ingin menggalang dana dengan melibatkan 29 institusi dan organisasi; serta rangkaian talk show pada 27-28 Agustus; Art Jakarta NFT, Art Jakarta Talk, dan Art Jakarta Play untuk mengajak anak-anak dalam edukasi seni.
Baca juga : Art Jakarta 2022 Hadirkan Koleksi dari 39 Galeri Lokal, Yuk Cek Profilnya
2. Pameran dari Institusi & Perusahaan Swasta
Art Jakarta 2022 menggandeng sejumlah perusahaan dan institusi swasta untuk terlibat dalam menyuguhkan karya seni mereka ke masyarakat. Langkah ini ditampung oleh penyelenggara dengan menyediakan segmen pameran publik bernama AJX. Sesi ini melibatkan empat perusahaan dan institusi: UOB, Tumurun Museum, Bibit, dan Cohort.UOB akan membuka UOB Art Space dan memamerkan beberapa karya dari kompetisi tahunan UOB Painting of the Year dan koleksi pribadi perusahaan. Nantinya, ruang UOB Art Space akan memamerkan sejumlah karya khusus bagi artis di sana, ada juga pengenalan karya lukisan dari Meliantha Muliawan, pemenang kompetisi UOB Painting of The Year regional Asia Tenggara pada 2021.
Tumurun Museum akan menghadirkan lukisan yang dimilikinya di bagian VIP Lounge Art Jakarta 2022. Institusi yang berfokus pada pendidikan seni itu akan menghadirkan koleksi eksklusif yang dibuat dari maestro hingga seniman muda yang tengah naik daun.
Ada juga Bibit, startup aplikasi keuangan, yang memamerkan karya eksklusif dari Marco Cassani. Karya dari seniman tersebut dikonfirmasi sebagai bagian dari seri karya Fountain, yang memiliki kisah eksplorasi terhadap nilai transformatif dari kebiasaan melempar koin ke dalam air mancur pura di Bali.
Terakhir, ada Cohort yang merupakan perusahaan platform media sosial di bidang seni yang membawakan karya non-fungible token (NFT) bernama The Art Yearbook. Karya digital ini terinspirasi dari orang nyata yang berkontribusi dalam dunia seni rupa beserta membangun komunitas dalam masa lalu, kini, dan masa depan.
Baca juga : 23 Galeri Internasional Bakal Hadir di Art Jakarta 2022, Intip Profil-Profilnya
3. Pameran Karya NFT
Inklusivitas Art Jakarta terhadap karya dan kolektor NFT kembali dihadirkan melalui segmen Art Jakarta NFT. KSegmen tersebut dibawakan untuk kedua kalinya setelah sukses dijalankan saat penyelenggaraan perdana dalam Art Jakarta Gardens.Hingga saat ini, belum banyak rincian terkait pameran karya digital tersebut selain beberapa karya NFT yang sudah resmi disebutkan, misalnya karya milik Cohort. Tidak hanya pameran NFT, Art Jakarta juga mengadakan beberapa segmen Talks dengan tema NFT seperti How Can NFT Investors Protect Their Rights? pada 27 Agustus dan Is NFT dead? We are here to stay! pada 28 Agustus.
4. Diskusi Seni Ragam Perspektif
Setiap tahun, Art Jakarta selalu menyelenggarakan berbagai diskusi yang berkaitan dengan seni. Tahun ini, beberapa tema yang diusung dalam segmen Art Jakarta Talks adalah NFT, keterlibatan institusi swasta, seni dan media sosial, serta beberapa bedah buku dan arsip.Topik NFT akan hadir dalam dua sesi berbeda, yaitu perlindungan hak cipta investor dan keberlanjutan NFT; lalu ada topik tentang keterlibatan institusi swasta melalui kompetisi seni; ada juga topik tentang media sosial sebagai marketplace seni baru; serta topik bedah buku yang melibatkan karya milik seniman FX Harsono dan bedah buku milik Melani Setiawan yang melihat dunia seni Indonesia dalam periode 1977-2022.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor : Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.