Dari Handbag hingga Footwear, Koleksi Aksesori Fesyen Lokal Ini Keren & Unik

Berbagai label aksesori telah lama menjadi bagian integral dari dunia fesyen, lantaran kehadirannya mendukung penampilan menjadi makin trendi. Bukan hanya brand besar dari luar negeri, merek aksesori fesyen lokal pun mampu bersaing menawarkan produk berkualitas tinggi sekaligus unik.  

Salah satunya produk lokal yang digawangi oleh pemilik sekaligus desainer dari label PRibuMI yakni Ella V. Brizadly. Melalui tangan dinginnya, Ella berkomitmen menyatukan wastra Nusantara ke dalam berbagai bentuk produk fesyen berkualitas tinggi, seperti handbag, footwear dan small leather good.

Baca juga: Han So-hee Ternyata Gunakan Aksesoris Ini saat Ultah

Ada dua jenis sepatu dan tas model terbaru PRibuMI yang akan disuguhkan pada musim panas ini, yakni Rote Evening Bag, Maros Classic Brogue Woman Shoes, Molu Hobo Bag, dan Lotu Peep Toe Shoes.

Rote Evening Bag diambil dari salah satu nama pulau yang ada di Indonesia yakni Pulau Rote.  Pulau eksotis yang berada di paling selatan wilayah Indonesia memiliki kekayaan yang begitu khas dan terkenal dengan budidaya lontar, alat musik sasando, dan topi adat Ti’i Langga.

 

Tidak hanya itu, wastra tradisionalnya pun juga dikenal sebagai tekstil yang memiliki daya pikat penuh warna budaya. Rote Evening Bag terinspirasi dari gaya feminim wanita urban masa kini.

Hadir dalam dua pilihan ukuran yakni large dan small, kontur desain yang kuat dan penggunaan material premium leather berkualitas tinggi serta kombinasi wastra Nusantara membuat tas tampil menawan. Aplikasi rantai pada pegangan tas membuatnya lebih elegan dengan harga mulai dari Rp3,4 juta. 

Ada pula Maros Classic Brogue Woman Shoes yang diambil dari nama salah satu daerah di Sulawesi Selatan. Di kota ini banyak temuan-temuan pra-sejarah yang mampu menguak peradaban manusia dan menjadi benang merah dari kebudayan yang ada saat ini.

Maros Classic Brogue Woman Shoes hadir dengan tampilan desain modern bergaya klasik sebagai simbol kepercayaan diri. Penggunaan material soft genuine cow leather dengan sentuhan aksen wastra Nusantara, serta gaya sepatu bertumit rendah ini adalah pilihan yang tepat untuk tampil kasual. Sepatu ini bisa didapatkan dengan harga mulai dari Rp2,3 juta.

Baca juga: 7 Aksesori Tambahan untuk Cerahkan OOTD Monokrom

Selanjutnya, Molu Hobo Bag yang diambil dari nama pulau yang terletak di Maluku Tenggara Barat yaitu Pulau Molu. Keindahan pulau Molu sangat luar biasa, pantai biru dengan hamparan pasir putih yang berhias karang-karang alam.

Molu Hobo Bag menampilkan desain minimalis dengan pilihan warna yang catchy dari berbagai kain-kain tradisional seperti batik, songket, tenun ikat, ulos, dan juga material lain seperti ulap doyo yang kemudian dikombinasikan dengan material kulit premium berkualitas tinggi.

Desain minimalis yang mengedepankan kenyamanan dan fungsional serta kompartemen yang luas membuat Molu Hobo Bag cocok digunakan dengan gaya busana kasual ataupun tampilan ala gipsi dan bohemian. Molu Hobo Bag hadir dalam dua pilihan ukuran yaitu large dan medium dengan harga mulai dari Rp4,6 juta.

Terakhir, Lotu Peep Toe Shoes diambil dari nama daerah yang terletak di Nias Utara.  Lotu yang merupakan Ibukota Kabupaten Nias Utara merupakan salah satu sudut keelokan negeri ini. Lotu Peep Toe Shoes mengedepankan struktur sepatu yang kokoh.

Desain yang terlihat maskulin dipadankan dengan akses tali pengikat membuat tampilan feminim para pencinta peep toe shoes. Bagian depan yang terbuka, memungkinkan jari-jari kaki untuk ditampilkan. Hak yang tidak terlalu tinggi memudahkan untuk bergerak dengan nyaman.

Baca juga: Claw Clip Retro Kini Jadi Tren Aksesori Rambut

Lotu Peep Toe  Shoes menggunakan material kulit premium berkualitas tinggi yang dipadu-padankan dengan sentuhan kain-kain tradisional Indonesia seperti batik, songket, tenun ikat, ataupun ulos pada bagian samping kanan dan kiri sepatu.

Sentuhan kain tradisional ini membuat Lotu Peep Toe Shoes tampak eksotis dengan harga mulai dari Rp2,3 juta. “Keseluruhan rangkaian koleksi PribuMI juga merupakan persembahan terting gi kepada pelestarian budaya dengan menyatukan unsur tradisional kedalam kehidupan yang modern,” kata Ella dikutip dari Bisnis Weekend edisi 5 Agustus 2015.

Menurutnya, wastra Nusantara merupakan bukti bahwa kekayaan tekstil Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Terbentang dari Tanah Aceh sampai Tanah Papua, kain-kain tradisional menyimpan berjuta cerita, dan filosofi akan negeri ini.

Editor: Fajar Sidik