Bisakah Penderita Kanker Serviks Hamil?
25 June 2022 |
12:12 WIB
Kehamilan merupakan sesuatu yang sangat didambakan oleh hampir seluruh wanita yang telah menikah. Namun, bagaimana jika wanita tersebut ternyata didiagnosa menderita penyakit berbahaya seperti kanker serviks, apakah bisa tetap hamil?
Memang kanker serviks ini merupakan salah satu jenis penyakit yang cukup membahayakan bagi kaum hawa. Celakanya, kanker yang berada di dalam organ wanita ini bukanlah sesuatu yang tampak sehingga sulit terdeteksi secara dini, kecuali melalui serangkaian test papsmear.
Agung Witjaksono, Dokter Spesialis Obgyn dari Klinik Utama JLA Indonesia mengatakan jika tidak melakukan papsmear, biasanya orang baru menyadari terkena kanker serviks ketika sudah ada pada tingkat lanjut. Biasanya ditandai dengan keluarnya darah secara berlebihan, keputihan terus menerus dan berbau bahkan agak kemerahan.
“Kanker serviks ini kalau yang bergejala biasanya sudah lebih dari stadium dua. Maka kita perlu mencegahnya sejak dini, yaitu secara primer melalui vaksinasi karena kanker ini disebabkan oleh virus HPV dan pencegahan sekunder melalui papsmear,” ujarnya saat grand opening Klinik Utama JLA Indonesia, Jumat (24/6/2022).
Baca juga: Ladies, Pahami Betul Gejala Kanker Ovarium Sebelum Terlambat
Lantas bagaimana jika seseorang terkena kanker serviks tetapi tidak disadari dan belum bergejala, apakah bisa hamil? Ternyata jawabannya adalah bisa. Bahkan, sambungnya, tak sedikit dokter yang justru menemukan bahwa pasien sedang menderita kanker serviks saat pemeriksaan kehamilan.
Baca juga: Waspada, Kutil Kelamin Bisa Menjadi Kanker Serviks
Sebab, menurut Agung, kanker serviks bisa jadi baru dapat terdeteksi setelah seseorang terinfeksi 1 hingga 20 tahun lamanya. Jika seorang wanita sudah terdeteksi kanker serviks tapi masih dalam fase pra kanker atau stadium 1 hingga 2a masih ada kemungkinan untuk hamil.
“Seseorang yang terinfeksi kanker serviks ini tidak langsung tampak gejalanya saat itu juga karena ada banyak tahapannya dari pra kanker, stadium 1 a,b, c hingga muncul gejala yang biasanya ada di stadium 2a,” ujarnya.
Baca juga: Ini Perbandingan Tiga Alat Skrining Deteksi Kanker Serviks
Namun, wanita hamil yang ternyata terdeteksi kanker serviks harus terus melakukan konsultasi dengan dokter ontologi dan dokter kandungan untuk memastikan kondisi janin dan serviks atau rahimnya serta upayakan pendarahannya dapat lebih terkontrol.
Pada saat masuk di stadium 2a, seorang wanita masih ada peluang bisa hamil hingga melahirkan sang buah hati tetapi ada risiko kelahiran prematur atau pecah ketuban dini. Proses melahirkannya pun bisa normal maupun sesar dan tidak akan menginfeksi bayi.
“Perlu dipahami bahwa kanker serviks bisa dihambat atau diperlambat lajunya dan bisa dianggap sembuh jika sangat awal terdeteksi bahkan bisa sembuh 100% jika masih dalam fase pra kanker,” jelasnya.
Namun, jika sudah masuk dalam fase 2b maka kemungkinan wanita untuk hamil akan lebih sulit, apalagi jika ada opsi pengangkatan rahim, dan biasanya juga akan diikuti proses radioterapi dan kemoterapi untuk memperlambat perkembangan sel kanker.
“Biasanya kalau sudah stadium 2b penampilan serviks sudah buruk dan lebih gampang berdarah. Bahkan saat sudah masuk stadium 3a akan bisa berdarah secara spontan,” jelasnya.
Editor: Gita Carla
Memang kanker serviks ini merupakan salah satu jenis penyakit yang cukup membahayakan bagi kaum hawa. Celakanya, kanker yang berada di dalam organ wanita ini bukanlah sesuatu yang tampak sehingga sulit terdeteksi secara dini, kecuali melalui serangkaian test papsmear.
Agung Witjaksono, Dokter Spesialis Obgyn dari Klinik Utama JLA Indonesia mengatakan jika tidak melakukan papsmear, biasanya orang baru menyadari terkena kanker serviks ketika sudah ada pada tingkat lanjut. Biasanya ditandai dengan keluarnya darah secara berlebihan, keputihan terus menerus dan berbau bahkan agak kemerahan.
“Kanker serviks ini kalau yang bergejala biasanya sudah lebih dari stadium dua. Maka kita perlu mencegahnya sejak dini, yaitu secara primer melalui vaksinasi karena kanker ini disebabkan oleh virus HPV dan pencegahan sekunder melalui papsmear,” ujarnya saat grand opening Klinik Utama JLA Indonesia, Jumat (24/6/2022).
Baca juga: Ladies, Pahami Betul Gejala Kanker Ovarium Sebelum Terlambat
Lantas bagaimana jika seseorang terkena kanker serviks tetapi tidak disadari dan belum bergejala, apakah bisa hamil? Ternyata jawabannya adalah bisa. Bahkan, sambungnya, tak sedikit dokter yang justru menemukan bahwa pasien sedang menderita kanker serviks saat pemeriksaan kehamilan.
Baca juga: Waspada, Kutil Kelamin Bisa Menjadi Kanker Serviks
Sebab, menurut Agung, kanker serviks bisa jadi baru dapat terdeteksi setelah seseorang terinfeksi 1 hingga 20 tahun lamanya. Jika seorang wanita sudah terdeteksi kanker serviks tapi masih dalam fase pra kanker atau stadium 1 hingga 2a masih ada kemungkinan untuk hamil.
“Seseorang yang terinfeksi kanker serviks ini tidak langsung tampak gejalanya saat itu juga karena ada banyak tahapannya dari pra kanker, stadium 1 a,b, c hingga muncul gejala yang biasanya ada di stadium 2a,” ujarnya.
Baca juga: Ini Perbandingan Tiga Alat Skrining Deteksi Kanker Serviks
Namun, wanita hamil yang ternyata terdeteksi kanker serviks harus terus melakukan konsultasi dengan dokter ontologi dan dokter kandungan untuk memastikan kondisi janin dan serviks atau rahimnya serta upayakan pendarahannya dapat lebih terkontrol.
Pada saat masuk di stadium 2a, seorang wanita masih ada peluang bisa hamil hingga melahirkan sang buah hati tetapi ada risiko kelahiran prematur atau pecah ketuban dini. Proses melahirkannya pun bisa normal maupun sesar dan tidak akan menginfeksi bayi.
“Perlu dipahami bahwa kanker serviks bisa dihambat atau diperlambat lajunya dan bisa dianggap sembuh jika sangat awal terdeteksi bahkan bisa sembuh 100% jika masih dalam fase pra kanker,” jelasnya.
Namun, jika sudah masuk dalam fase 2b maka kemungkinan wanita untuk hamil akan lebih sulit, apalagi jika ada opsi pengangkatan rahim, dan biasanya juga akan diikuti proses radioterapi dan kemoterapi untuk memperlambat perkembangan sel kanker.
“Biasanya kalau sudah stadium 2b penampilan serviks sudah buruk dan lebih gampang berdarah. Bahkan saat sudah masuk stadium 3a akan bisa berdarah secara spontan,” jelasnya.
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.