Dok. Unsplash

Hati-Hati, Paparan Bahan Kimia Ini Dapat Ganggu Kehamilan

12 January 2022   |   15:08 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Bagi pasangan sedang berusaha mendapatkan momongan atau sedang hamil, memang memiliki banyak sekali pantangan. Terutama untuk ibu hamil, harus berhati-hati dalam mengonsumsi atau menggunakan berbagai produk, apalagi yang mengandung bahan-bahan kimia. Sebab, jika tidak waspada maka bisa berdampak pada perkembangan janin yang ada di dalam rahim.

Salah satu bahan kimia yang berbahaya bagi ibu hamil adalah ftalat, yaitu sekelompok bahan kimia yang ditemukan dalam segala hal di kehidupan seharir-hari, mulai dari plastik hingga produk perawatan pribadi dan elektronik. Bahan kimia ini dapat menjadikan plastik lebih fleksibel sehingga lebih sulit dihancurkan dan memberi efek transparan.

Biasanya banyak digunakan dalam plastik Polyvinyl Chloride (PVC) untuk membuat produk lembaran plastik, mainan anak, wadah kemasan, dan lain sebagainya. Bahkan juga dijadikan sebagai pelarut dalam perawatan pribadi seperti shampo, sabun, kutek, hingga hairspray.
 

Ilustrasi bahan plastik (Sumber gambar: Unsplash)

ilustrasi bahan plastik (dok. unsplash)

Menurut sebuah studi dari Rutgers, bahan ftalat ini dapat mengganggu hormon penting yang dibutuhkan untuk mempertahankan kehamilan yang sehat. Studi dari Environment International yang juga melakukan penelitian terhadap dampak dampak paparan ftalat yang ada di plastik, juga menunjukkan hormon pelepas kortikotropin plasenta (pCRH) yang diproduksi oleh plasenta yang ternyata dapat meningkat selama kehamilan.

Seperti diketahui bahwa hormon tersebut memiliki peran penting dalam proses persalinan. Namun, ketika kadarnya tinggi atau meningkat dengan cepat pada awal kehamilan maka akan berdampak pada masalah kehamilan seperti meningkatkan risiko kelahiran prematur dan pertumbuhan janin, tekanan darah tinggi, diabetes, hingga depresi pascapersalinan.

“Kita semua terpapar ftalat di lingkungan kita melalui produk yang kita gunakan dan makanan yang kita makan,” kata Emily S. Barrett, seorang profesor di Rutgers School of Public Health dan anggota Institut Ilmu Kesehatan Lingkungan dan Pekerjaan dikutip dari newswise.

Para peneliti menganalisis data dari 1.018 wanita hamil berisiko rendah yang berada pada periode kehamilan trimester kedua dan ketiga. Ditemukan bahwa kehadiran berbagai ftalat menyebabkan kadar hormon pCRH menjadi lebih tinggi pada pertengahan kehamilan, tetapi justru menyebabkan pCRH yang lebih rendah pada akhir kehamilan.

Tingkat ini paling kuat pada wanita yang mengalami komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional dan tekanan darah tinggi. Ini menunjukkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi mungkin sangat rentan terhadap gangguan hormonal ini.

Ini adalah salah satu studi pertama dan terbesar sejauh ini untuk memeriksa bagaimana bahan kimia ini dan hubungannya dengan pCRH mengganggu fungsi sistem endokrin, yang sangat sensitif selama kehamilan.

“Hubungan antara ftalat dan pCRH di antara wanita dengan komplikasi kehamilan tumbuh lebih kuat selama kehamilan. Kami hanya tahu sedikit tentang bagaimana wanita dengan komplikasi kehamilan dipengaruhi oleh paparan lingkungan,” ujar Barrett.

Untuk menghindari paparan ftalat yang ada pada wadah plastik, maka ibu hamil sebaiknya jangan memasukan bahan plastik ke dalam microwave atau memasukan makanan panas ke wadah plastik karena bisa jadi ftalat tersebut dapat berpindah dari wadah ke makanan.

Selain itu, pilih produk dengan item berlabel bebas ftalat atau phthalatefree. Waspada, kandungan ftalat kadang ditemukan di dalam label kemasan dengan akronim seperti DHEP atau DiBP.


Editor: Gita
 

SEBELUMNYA

Drama Web Blue Birthday akan Dibuat Versi Film Bioskop

BERIKUTNYA

Olahraga Teratur Dapat Mencegah Risiko Demensia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: