Ibu hamil yang sedang menantikan kelahiran anaknya (Sumber gambar:Unsplash/Omurden Cengiz)

Mau Puasa? Ibu Hamil Wajib Perhatikan 7 Hal Ini

09 April 2022   |   14:17 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Ramadan menjadi bulan yang penuh berkah bagi umat muslim. Bulan suci ini sangat dinantikan bagi mereka yang ingin berlomba meraih banyak pahala dan rahmat dari Allah SWT dengan beramal, melakukan kebaikan, dan tentunya menjalani kewajiban berpuasa. 

Bicara soal berpuasa, memang ada beberapa kondisi yang membuat umat muslim tidak harus menjalaninya. Salah satunya ibu hamil. Namun demikian, tidak sedikit ibu yang sedang mengandung ini tetap berpuasa pada saat Ramadan 

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Pondok Indah-Bintaro Jaya, dr. Zeissa Rectifa Wismayanti mengatakan, boleh saja ibu hamil menjalani kewajiban tersebut. Sebelum itu, sebaiknya memeriksakan terlebih dahulu kondisi fisik dan kandungannya agar tidak terjadi hal yang diinginkan pada ibu dan janin.

Bagi ibu yang diperbolehkan dokter berpuasa, kata Zeissa ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan.

Pertama, pastikan asupan nutrisi dan gizi seimbang terpenuhi di setiap waktu makan. "Pilih makanan yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak, vitamin, dan mineral ketika makan sahur dan berbuka supaya kebutuhan gizi ibu hamil dan janin tercukupi," ujarnya dikutip dari siaran pers, Sabtu (9/4/2022).

Kedua, hindari processed food yang banyak mengandung garam dan lemak, serta makanan olahan dari gula sederhana. Zeissa menyebut jenis makanan ini biasanya mudah diolah untuk tubuh sehingga cepat membuat ibu hamil kenyang, tetapi juga cepat menjadi lapar kembali. "Pilih karbohidrat seperti gandum, oat, nasi merah, nasi cokelat," tambahnya.

Ketiga, pastikan asupan cairan tercukupi minimal 2,5 liter per hari dengan air putih. Konsumsi air putih dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Yakni 2 gelas sebelum sahur, 1-2 gelas setelah sahur, 2 gelas setelah berbuka puasa, 1-2 gelas setelah makan malam, 2 gelas setelah salat isya atau tarawih.

Keempat, hindari minuman yang mengandung kafein yang memicu buang air kecil agar ibu hamil tidak dehidrasi. Zeissa menjelaskan selain memicu sakit kepala dan jantung berdebar, kafein juga dapat mengurangi kadar zat besi yang dapat diserap tubuh. 

Apabila ibu hamil sangat ingin dan tak bisa menghindarinya, dia meminta agar batasi konsumsi kafein tak lebih dari 200 miligram per hari atau setara dengan dua cangkir kopi instan. "Nah, tapi perlu diingat juga ya, selain kopi, teh dan cokelat juga mengandung kafein," tutur Zeissa.

Kelima, ketika berbuka puasa, sebaiknya makan dalam porsi kecil-kecil terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya begah. Usai salah tarawih, ibu hamil juga dapat melanjutkan asupan makan untuk mengembalikan energi.

Keenam, meskipun banyak ibadah yang dilakukan pada malam hari, usahakan ibu hamil memiliki waktu tidur dan istirahat yang cukup, minimal 6-8 jam sehari.

Ketujuh yakni kurangi aktivitas berat dan stres, supaya ibu hamil tidak mengalami keletihan selama menjalani puasa. Namun yang paling penting menurut Zeissa, saat menjalani puasa adalah niat dan hati yang lapang, agar ibu hamil bisa tetap menikmati keseluruhan ibadah pada Ramadan ini. 

"Ingat, kapanpun saat berpuasa, apabila ibu hamil tidak menunjukkan peningkatan berat badan yang baik atau bahkan mengalami penurunan berat badan, merasa terlalu lemas, pusing, penglihatan kabur, atau berkeringat dingin, jangan ragu untuk membatalkan atau tidak melanjutkan puasa," imbau Zeissa.


Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Ketahui 5 Fakta Limbah dalam Fesyen yang Punya Emisi Besar

BERIKUTNYA

5 Kondisi Ibu Hamil yang Tidak Dianjurkan Berpuasa

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: