Tayang di Netflix, Simak 5 Fakta Menarik Film Penyalin Cahaya
13 January 2022 |
10:15 WIB
Film Penyalin Cahaya (Photocopier) mulai tayang hari ini, Kamis (13/1/2022), di platform streaming Netflix. Film garapan sutradara Wregas Bhanuteja ini menjadi salah satu film yang dinantikan oleh para penikmat film Tanah Air lantaran berhasil menyabet 12 piala sekaligus di ajang Festival Film Indonesia 2021.
Sebelum dirilis di Netflix, film ini tayang perdana secara internasional di Busan International Film Festival (BIFF) pada 8 Oktober 2021. Sebelum menonton filmnya, yuk simak beberapa fakta menarik film Penyalin Cahaya yang telah dirangkum oleh Hypeabis.id berikut ini:
Film ini secara garis besar bercerita tentang seorang mahasiswa bernama Sur (Shenina Cinnamon), yang kehilangan beasiswa karena foto selfie-nya ketika sedang mabuk dalam suatu pesta beredar. Sur tidak ingat apa yang terjadi pada dirinya di pengalaman pesta pertamanya itu. Film ini akan menampilkan perjuangan Sur dalam menemukan keadilan dan membersihkan namanya.
Penyalin Cahaya adalah debut film panjang sutradara Wregas Bhanuteja. Sebelumnya, dia dikenal dengan karya-karya film pendeknya yaitu Senyawa, Lemantun, Lembusura, The Floating Chopin, Prenjak, Dry Season in My House, Waung/Warmest Regards from a Dog, dan Tak Ada yang Gila di Kota Ini.
Beberapa film pendeknya itu pun telah berhasil menyabet sederet penghargaan baik nasional maupun internasional di antaranya Film Cerita Pendek Terpilih Piala Maya 2015 lewat film Lemantun, Discovery Award di Festival Film Cannes 2016 dan Best Fiction Short Film di Festival Film Internasional Melbourne 2016 berkat film Prenjak, serta Film Pendek Terbaik di FFI 2019 lewat film Tak Ada yang Gila di Kota Ini.
Wregas mengungkapkan bahwa dia pertama kali bertemu Shenina setelah dikenalkan oleh Hannah Al Rasyid yang pernah bekerja dengannya di film Ratu Ilmu Hitam.
"Setelah mengobrol banyak dengan Shenina dan mendengar kisah hidupnya, saya melihat energinya yang besar. Sejak sekolah dia memiliki kekuatan untuk melawan ketidakadilan dan hal yang melanggar kemanusiaan. Karakter inilah yang saya butuhkan untuk karakter Sur," katanya.
Dia juga menambahkan bahwa selain kemauan bekerja keras, berlatih, dan komitmen Shenina untuk memahami peran Sur, satu hal yang menjadi pertimbangan Wregas untuk memilih Shenina adalah keberpihakannya pada penyintas kekerasan seksual dan melawan ketidakadilan yang terjadi dalam topik film ini.
(Baca juga: Tayang 13 Januari di Netflix, Simak Sinopsis Film Penyalin Cahaya)
Sebelum dirilis di Netflix, film ini tayang perdana secara internasional di Busan International Film Festival (BIFF) pada 8 Oktober 2021. Sebelum menonton filmnya, yuk simak beberapa fakta menarik film Penyalin Cahaya yang telah dirangkum oleh Hypeabis.id berikut ini:
1. Angkat isu kekerasan seksual
Sutradara Wregas Bhanuteja mengatakan melalui film Penyalin Cahaya, dia ingin menyampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa Indonesia saat ini mengalami darurat kekerasan seksual. Banyak penyintas kekerasan seksual yang tidak mendapatkan keadilan dalam kasus-kasus yang dialaminya. Hal tersebut terjadi lantaran sistem ataupun lingkungan yang tidak mendukung mereka.Film ini secara garis besar bercerita tentang seorang mahasiswa bernama Sur (Shenina Cinnamon), yang kehilangan beasiswa karena foto selfie-nya ketika sedang mabuk dalam suatu pesta beredar. Sur tidak ingat apa yang terjadi pada dirinya di pengalaman pesta pertamanya itu. Film ini akan menampilkan perjuangan Sur dalam menemukan keadilan dan membersihkan namanya.
Cuplikan film Penyalin Cahaya (Dok. Rekata Studio)
2. Film panjang Wregas Bhanuteja
Penyalin Cahaya adalah debut film panjang sutradara Wregas Bhanuteja. Sebelumnya, dia dikenal dengan karya-karya film pendeknya yaitu Senyawa, Lemantun, Lembusura, The Floating Chopin, Prenjak, Dry Season in My House, Waung/Warmest Regards from a Dog, dan Tak Ada yang Gila di Kota Ini.Beberapa film pendeknya itu pun telah berhasil menyabet sederet penghargaan baik nasional maupun internasional di antaranya Film Cerita Pendek Terpilih Piala Maya 2015 lewat film Lemantun, Discovery Award di Festival Film Cannes 2016 dan Best Fiction Short Film di Festival Film Internasional Melbourne 2016 berkat film Prenjak, serta Film Pendek Terbaik di FFI 2019 lewat film Tak Ada yang Gila di Kota Ini.
3. Film Pertama Shenina Cinnamon sebagai Pemeran Utama
Penyalin Cahaya adalah film pertama Shenina Cinnamon sebagai pemeran utama. Dalam film, dia berperan sebagai Suryani (Sur). Selama 4 tahun karirnya, dia telah membintangi sederet judul film, webseries hingga FTV sebagai pemeran pendukung.Wregas mengungkapkan bahwa dia pertama kali bertemu Shenina setelah dikenalkan oleh Hannah Al Rasyid yang pernah bekerja dengannya di film Ratu Ilmu Hitam.
"Setelah mengobrol banyak dengan Shenina dan mendengar kisah hidupnya, saya melihat energinya yang besar. Sejak sekolah dia memiliki kekuatan untuk melawan ketidakadilan dan hal yang melanggar kemanusiaan. Karakter inilah yang saya butuhkan untuk karakter Sur," katanya.
Dia juga menambahkan bahwa selain kemauan bekerja keras, berlatih, dan komitmen Shenina untuk memahami peran Sur, satu hal yang menjadi pertimbangan Wregas untuk memilih Shenina adalah keberpihakannya pada penyintas kekerasan seksual dan melawan ketidakadilan yang terjadi dalam topik film ini.
Film Penyalin Cahaya meraih 12 Piala Citra di FFI 2021 (Dok. Penyalin Cahaya Official Instagram)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.