Bentuk virus corona (dok. Unsplash)

10 Topik Seputar Covid-19 Sepanjang 2021

31 December 2021   |   15:20 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Di penghujung tahun kita masih dihadapkan dengan pandemi Covid-19. Di Indonesia hingga Kamis (30/12/2021) tercatat total ada 4,26 juta kasus positif SARS-CoV-2 yang tercatat termasuk di dalamnya 144.088 orang meninggal dunia. Ya, virus corona masih membayangi sepanjang tahun ini.

Isu mengenai Covid-19 juga paling banyak dicari selama 2021. Menurut data Year in Search 2021 yang dirilis Google Indonesia beberapa hari lalu, berikut topik yang dicari masyarakat seputar Covid-19:


1. Cara meningkatkan saturasi oksigen


Saturasi oksigen merupakan nilai oksigen di dalam darah. Normalnya, saturasi oksigen antara 95-100 persen. Ketika saturasi oksigen rendah, kamu berisiko mengalami hipoksia. Menurut dr. Theresia Rina Yunita dari Klikdokter, kondisi serius ini jika tidak cepat ditangani dapat menyebabkan kerusakan sel, jaringan, maupun organ tubuh.

Untuk meningkatkan saturasi oksigen, kata Theresia ada beberapa cara yang bisa dilakukan, Misalnya dengan makan buah dan sayur yang memiliki kadar antioksidan tinggi, serta bersifat basa hingga dapat meningkatkan level oksigen dalam tubuh. 

Cara menaikkan saturasi oksigen selanjutnya adalah dengan menghentikan kebiasaan merokok karena dapat menurunkan kadar oksigen dalam jaringan tubuh. Pasalnya, asap rokok mengandung karbon monoksida. Zat ini menggantikan partikel oksigen di dalam darah, sehingga jaringan tubuh kekurangan pasokan oksigen.

Level oksigen dalam tubuh juga dapat ditingkatkan dengan latihan pernapasan rutin. Ada baiknya juga memelihara tanaman yang dapat memproduksi oksigen dan membersihkan udara ruangan untuk meningkatkan level oksigen kamu.


2. Cara menyembuhkan Covid-19


Sampai saat ini, belum ada obat yang secara pasti dapat mengatasi Covid-19. Langkah pertama yang bisa dilakukan terutama buat kamu yang bergejala ringan atau tanpa gejala, cukup melakukan perawatan atau isolasi mandiri di rumah selama 2 minggu. 

Selain itu, mengutip Alodokter, selalu gunakan masker jika keluar rumah atau saat akan berinteraksi dengan anggota keluarga, terapkan etika batuk, ukur suhu tubuh 2 kali sehari, pagi dan malam hari.

Jaga kebersihan tangan dan badan, banyak minum air putih untuk menjaga kadar oksigen dalam tubuh, istirahat yang cukup. Kemudian konsumsi obat pereda batuk, demam, dan nyeri, setelah berkonsultasi dengan dokter, dan selalu pantau gejala apabila memburuk. 

Penelitian menunjukkan bahwa pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala dapat sembuh dalam 2 minggu. Sementara untuk kamu yang mengalami gejala sedang hingga berat, dokter di rumah sakit yang akan melakukan penanganan dengan tepat. 


3. Cara mengembalikan indra penciuman


Sebuah studi yang diterbitkan University of East Anglia (UEA) April lalu menyebut melatih penciuman adalah metode terbaik untuk mendapatkan kembali indra penciuman. Latihan penciuman dapat dilakukan setidaknya dengan menghirup empat bau khas yang berbeda dua kali sehari selama beberapa bulan. Misalnya, menggunakan jeruk, mint, bawang putih, atau kopi. 

Selain itu, ahli penciuman dari UEA’s Norwich Medical School Profesor Carl Philpott menjelaskan bisa menggunakan kortikosteroid, jenis obat yang dapat menurunkan peradangan dalam tubuh.

"Dokter sering meresepkannya untuk membantu mengobati kondisi seperti asma dan telah dianggap sebagai pilihan terapi untuk mengembalikan penciuman akibat Covid-19," ujarnya seperti dikutip dari Express UK

Dia mengatakan sekitar 90 persen orang yang kehilangan indera penciuman dan perasa akan pulih sepenuhnya dalam waktu enam bulan. 


4. Apa itu anosmia?


Anosmia atau kehilangan indera penciuman merupakan salah satu gejala umum yang dirasakan penderita Covid-19. Pada awal pandemi Covid-19 menyerang berbagai negara di dunia, semua orang fokus pada gejala batuk dan demam secara terus menerus.

Beberapa bulan setelahnya, tepatnya pada Mei 2020, Inggris secara resmi menambahkan masalah kehilangan penciuman ke dalam daftar gejala Covid-19. 

Kehilangan indra penciuman atau anosmia merupakan salah satu gejala yang diketahui dapat bertahan lama. Sekitar satu dari lima orang dimungkinkan terus mengalami penurunan indra penciuman selama delapan minggu setelah tertular Covid-19. 


5. Cara membaca oxymeter


Oxymeter adalah alat yang dapat mengukur tingkat saturasi oksigen dalam darah. Alat ini dapat mendeteksi setiap perubahan pada saturasi oksigen meskipun dalam kadar kecil.

Alat ini memiliki ukuran kecil dan biasanya digunakan dengan cara dijepit pada salah satu jari tangan. Dengan begitu, penggunaan oxymeter tidak membutuhkan jarum suntik maupun sampel darah. 

Mengutip Halodokter, kadar saturasi oksigen yang normal berada di antara 95–100 persen. Untuk itu, kamu perlu waspada jika kadar saturasi oksigen yang ditampilkan di oxymeter berada di 93–94 secara terus-menerus.

Seseorang yang memiliki riwayat gangguan jantung dan sleep apnea kemungkinan memiliki saturasi oksigen normal di atas 90 persen. Segera kunjungi rumah sakit terdekat ketika kadar saturasi oksigen berada di bawah 93 persen. Kadar saturasi oksigen yang berada di bawah 90 persen memicu berbagai gangguan kesehatan yang lebih buruk.


(Baca juga:  Penurunan Berat Badan Cegah Kondisi Parah Jika Terinfeksi Covid-19)
1
2


SEBELUMNYA

Rayakan Tahun Baru di Rumah? Siapkan 5 Hal Ini agar Meriah

BERIKUTNYA

Mudah Buatnya, Ini 3 Ide Minuman Segar untuk Rayakan Tahun Baru

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: