Perhatikan, 5 Klasifikasi Derajat Keparahan Covid-19
04 July 2021 |
20:44 WIB
Virus corona kembali menggila di Indonesia. Lihat saja lonjakan angka konfirmasi positif Covid-19 yang menembus angka lebih dari 20.000 pada akhir pekan ini.
Bisa saja angka positif rate lebih daripada itu. Pasalnya tak sedikit masyarakat yang masih takut untuk melakukan tes Covid-19 walaupun sudah menunjukkan gejala signifikan. Atau, banyak pula mereka yang tidak menyadari telah terinfeksi namun tidak bergejala.
Nah, untuk lebih tahu parameter gejala dari Covid-19, berikut klasifikasi derajat keparahan pasien Covid-19 seperti yang disampaikan Spesialis Paru di RSUP Persahabatan dr. Heidy Agustin :
1. Tanpa gejala
Pasien kategori ini memiliki hasil tes swab PCR atau antigen positif, namun tidak memiliki gejala yang mengarah ke Covid-19.
2. Derajat ringan
Mereka tidak mengalami pneumonia maupun hipoksia atau rendahnya kadar oksigen di dalam sel dan jaringan. Biasanya gejala yang timbul berupa batuk, demam, anoreksia atau gangguan makan, napas pendek, dan myalgia alias nyeri otot.
Pasien Covid-19 pada kategori ini bisa juga mengalami gejala spesifik seperti nyeri tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual, muntah, hilangnya indra penciuman dan perasa.
3. Gejala sedang
Untuk orang dewasa dan remaja terdapat tanda klinis pneumonia atau terjadinya demam, batuk, sesak, dan napas cepat. Bisa juga tanpa pneumonia berat dengan saturasi lebih dari 93 persen. Untuk anak-anak, gejala klinis berupa pneumonia tidak berat seperti batuk, sulit bernapas, napas cepat, dan refraksi dinding dada.
4. Derajat berat
Tanda klinis pada remaja dan dewasa berupa pneumonia disertai pernapasan lebih dari 30 kali per menit, terjadi distress pernapasan berat, dan saturasi oksigen di bawah 93 persen.
Pada anak-anak, tanda klinis berapa pneumonia dengan pernapasan berat, saturasi di bawah 93 persen. Mereka juga bisa mengalami distres pernapasan berat, napas cepat, dan tarikan dinding dada. Para orang tua juga patut mewaspadai tanda bahaya umum pada anak seperti tidak mampu minum, penurunan kesadaran, dan kejang.
5. Derajat kritis
Pasien mengalami putih pada paru dengan jumlah virus yang banyak dan terjadi syok sepsis atau komplikasi berbahaya akibat infeksi.
Editor: Dika Irawan
Bisa saja angka positif rate lebih daripada itu. Pasalnya tak sedikit masyarakat yang masih takut untuk melakukan tes Covid-19 walaupun sudah menunjukkan gejala signifikan. Atau, banyak pula mereka yang tidak menyadari telah terinfeksi namun tidak bergejala.
Nah, untuk lebih tahu parameter gejala dari Covid-19, berikut klasifikasi derajat keparahan pasien Covid-19 seperti yang disampaikan Spesialis Paru di RSUP Persahabatan dr. Heidy Agustin :
1. Tanpa gejala
Pasien kategori ini memiliki hasil tes swab PCR atau antigen positif, namun tidak memiliki gejala yang mengarah ke Covid-19.
2. Derajat ringan
Mereka tidak mengalami pneumonia maupun hipoksia atau rendahnya kadar oksigen di dalam sel dan jaringan. Biasanya gejala yang timbul berupa batuk, demam, anoreksia atau gangguan makan, napas pendek, dan myalgia alias nyeri otot.
Pasien Covid-19 pada kategori ini bisa juga mengalami gejala spesifik seperti nyeri tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual, muntah, hilangnya indra penciuman dan perasa.
3. Gejala sedang
Untuk orang dewasa dan remaja terdapat tanda klinis pneumonia atau terjadinya demam, batuk, sesak, dan napas cepat. Bisa juga tanpa pneumonia berat dengan saturasi lebih dari 93 persen. Untuk anak-anak, gejala klinis berupa pneumonia tidak berat seperti batuk, sulit bernapas, napas cepat, dan refraksi dinding dada.
4. Derajat berat
Tanda klinis pada remaja dan dewasa berupa pneumonia disertai pernapasan lebih dari 30 kali per menit, terjadi distress pernapasan berat, dan saturasi oksigen di bawah 93 persen.
Pada anak-anak, tanda klinis berapa pneumonia dengan pernapasan berat, saturasi di bawah 93 persen. Mereka juga bisa mengalami distres pernapasan berat, napas cepat, dan tarikan dinding dada. Para orang tua juga patut mewaspadai tanda bahaya umum pada anak seperti tidak mampu minum, penurunan kesadaran, dan kejang.
5. Derajat kritis
Pasien mengalami putih pada paru dengan jumlah virus yang banyak dan terjadi syok sepsis atau komplikasi berbahaya akibat infeksi.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.