V LIVE dan Weverse Akan Gabung Jadi Satu Platform
04 November 2021 |
23:16 WIB
Selain mengumumkan rangkaian rencana seperti pembuatan konten webtoon dan novel daring orisinal, rencana penggunaan NFT dalam merchandise, dan meluncurkan dua grup baru, HYBE tidak lupa juga merencanakan adanya pembaruan dalam layanan komunikasi para penggemar beberapa grup musik Weverse.
Dalam HYBE Corporate Briefing with the Community, Kamis (04/11), HYBE resmi mengesahkan rencana merger atau penggabungan antara layanan V LIVE dan Weverse ke dalam satu platform atau aplikasi.
Menariknya, wacana ini akhirnya terealisasi dengan adanya versi baru dari Weverse yang akan diluncurkan pada paruh pertama tahun 2022. Nantinya, aplikasi Weverse versi baru ini menghadirkan sejumlah teknologi milik V LIVE seperti siaran langsung dan berbagai teknologi pencarian, kecerdasan buatan, dan lain-lain.
"Komunikasi dalam waktu yang riil yang terjadi dalam bentuk teks dan gambar kini bisa diwujudkan dalam bentuk video siaran langsung. Weverse akan terlahir kembali pada paruh pertama tahun 2022 dengan fitur Spot Live milik V LIVE," ujar Joon Choi selaku presiden dari Weverse Company.
Dia kemudian menjelaskan integrasi antara dua platform ini bisa melahirkan platform penggemar yang unik dan luas serta diharapkan bisa menciptakan pengalaman penggemar yang lebih maksimal.
Wacana mengenai kehadiran Weverse pertama kali diumumkan pada Januari 2021 bersamaan dengan adanya kerja sama bisnis antara Naver selaku pemilik dari V LIVE dan Weverse Company yang merupakan salah satu anak perusahaan HYBE.
Kerja sama ini sendiri membuat Naver menaruh investasi pada Weverse Company dan mendapatkan saham sebesar 49 persen di sana bersamaan dengan perpindahan V LIVE ke Weverse Company (sebelumnya dikenal sebagai beNX).
Kala itu, kabar integrasi ini disinyalir membuat layanan V LIVE akan sepenuhnya terhenti dan pada kuartal pertama tahun 2022. Hal ini kemudian diperkirakan bisa memicu terhambatnya akses ke arsip-arsip rekaman V LIVE yang sudah ada sejak lama serta membuat artis-artis Korea Selatan yang tidak terkait dengan HYBE bisa kesulitan untuk mencari pengganti V LIVE.
Ini disebabkan karena V LIVE telah dikenal sebagai jembatan penghubung antara artis Korea Selatan (baik yang sudah dikenal publik maupun yang belum dikenal publik) dari agensi atau label mana pun yang terbuka untuk semua kalangan.
Tidak hanya itu, kabar ini juga memicu respons dari beberapa agensi yang akhirnya mulai mencari alternatif platform komunikasi penggemar. Beberapa di antaranya adalah JYP Entertainment yang telah meluncurkan JYP 360 pada 3 Agustus 2021 dan SM Entertainment yang dikabarkan akan merilis aplikasi atau situs yang berhubungan dengan SM Culture Universe (SMCU).
Editor: M R Purboyo
Dalam HYBE Corporate Briefing with the Community, Kamis (04/11), HYBE resmi mengesahkan rencana merger atau penggabungan antara layanan V LIVE dan Weverse ke dalam satu platform atau aplikasi.
Menariknya, wacana ini akhirnya terealisasi dengan adanya versi baru dari Weverse yang akan diluncurkan pada paruh pertama tahun 2022. Nantinya, aplikasi Weverse versi baru ini menghadirkan sejumlah teknologi milik V LIVE seperti siaran langsung dan berbagai teknologi pencarian, kecerdasan buatan, dan lain-lain.
"Komunikasi dalam waktu yang riil yang terjadi dalam bentuk teks dan gambar kini bisa diwujudkan dalam bentuk video siaran langsung. Weverse akan terlahir kembali pada paruh pertama tahun 2022 dengan fitur Spot Live milik V LIVE," ujar Joon Choi selaku presiden dari Weverse Company.
Dia kemudian menjelaskan integrasi antara dua platform ini bisa melahirkan platform penggemar yang unik dan luas serta diharapkan bisa menciptakan pengalaman penggemar yang lebih maksimal.
Wacana mengenai kehadiran Weverse pertama kali diumumkan pada Januari 2021 bersamaan dengan adanya kerja sama bisnis antara Naver selaku pemilik dari V LIVE dan Weverse Company yang merupakan salah satu anak perusahaan HYBE.
Kerja sama ini sendiri membuat Naver menaruh investasi pada Weverse Company dan mendapatkan saham sebesar 49 persen di sana bersamaan dengan perpindahan V LIVE ke Weverse Company (sebelumnya dikenal sebagai beNX).
Kala itu, kabar integrasi ini disinyalir membuat layanan V LIVE akan sepenuhnya terhenti dan pada kuartal pertama tahun 2022. Hal ini kemudian diperkirakan bisa memicu terhambatnya akses ke arsip-arsip rekaman V LIVE yang sudah ada sejak lama serta membuat artis-artis Korea Selatan yang tidak terkait dengan HYBE bisa kesulitan untuk mencari pengganti V LIVE.
Ini disebabkan karena V LIVE telah dikenal sebagai jembatan penghubung antara artis Korea Selatan (baik yang sudah dikenal publik maupun yang belum dikenal publik) dari agensi atau label mana pun yang terbuka untuk semua kalangan.
Tidak hanya itu, kabar ini juga memicu respons dari beberapa agensi yang akhirnya mulai mencari alternatif platform komunikasi penggemar. Beberapa di antaranya adalah JYP Entertainment yang telah meluncurkan JYP 360 pada 3 Agustus 2021 dan SM Entertainment yang dikabarkan akan merilis aplikasi atau situs yang berhubungan dengan SM Culture Universe (SMCU).
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.