Sultan Aji Muhammad Idris, Usmar Ismail, dan Tombolotutu (Dok. Diskominfo Kaltim/Museum Penerangan/FKIP UNTAD)

Ini Profil 4 Tokoh yang Bakal Diberi Gelar Pahlawan Nasional

01 November 2021   |   19:50 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

3. Usmar Ismail

 

Usmar Ismail (Dok. Museum Penerangan)

Usmar Ismail (Dok. Museum Penerangan)


Usmar Ismail dikenal sebagai pelopor drama modern di Indonesia yang juga dijuluki sebagai Bapak Film Nasional. Meskipun begitu, pria kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat, 20 Maret 1921, ini memulai debut karirnya dari panggung teater. Pada 1943, dia bersama kakaknya El Hakim, Rosihan Anwar, Cornel Simanjuntak dan H.B. Jassin mendirikan kelompok sandiwara Maya, yang kemudian dianggap sebagai tonggak lahirnya teater modern di Indonesia.

Pada perkembangan selanjutnya, Usmar mulai menaruh minatnya yang lebih serius pada perfilman. Film garapannya berjudul Darah dan Doa (The Long March of Siliwangi) yang diproduksi 1950 menjadi film pertama yang secara resmi diproduksi oleh Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat.

Sepanjang karirnya, tercatat Usmar telah membuat lebih dari 30 film di antaranya adalah Pedjuang (1960), Enam Djam di Djogja (1956), Tiga Dara (1956), Asmara Dara (1958), dan Lewat Djam Malam (1954). Untuk mengenang jasanya, diabadikanlah namanya di sebuah gedung perfilman, yaitu Pusat Perfilman Usmar Ismail yang terletak di Kuningan, Jakarta.
 

4. Raden Aria Wangsakara

 

Raden Aria Wangsakara (Dok. Pemprov Banten)

Raden Aria Wangsakara (Dok. Pemprov Banten)


Raden Aria Wangsakara dikenal sebagai pendiri wilayah Tangerang. Dia merupakan seorang keturunan Raja Sumedang Larang, yaitu Syarief Abdulrohman. Lantaran tak sepaham dengan keluarganya, dia akhirnya menyebarkan agama Islam ke wilayan Tangerang melalui Sungai Cisadane pada 1640. Dia pun menetap dan membangun pesantren di Kawasan Grendeng Karawaci.

Dalam prosesnya, pihak Belanda tidak setuju dengan keberadaan pesantren yang dibangun tersebut. Akhirnya pertempuran pun terjadi antara rakyat Tangerang di bawah kepemimpinan Raden Aria Wangsakara melawan penjajah. Dia pun gugur dan dimakamkan di Desa Lengkong Kyai, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Wilayah tersebut kini telah ditetapkan sebagai daerah cagar budaya.

Editor Fajar Sidik
1
2


SEBELUMNYA

THE BOYZ Bermain Gim Survival dalam Video Klip MAVERICK

BERIKUTNYA

4 Tips Cerdas & Efisien Mengelola Dana

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: