Ini Profil 4 Tokoh yang Bakal Diberi Gelar Pahlawan Nasional
01 November 2021 |
19:50 WIB
Presiden Joko Widodo akan menganugerahi empat orang tokoh sebagai pahlawan nasional. Keempat tokoh tersebut adalah Tombolotutu dari Sulawesi Tengah, Sultan Aji Muhammad Idris dari Kalimantan Timur, Usmar Ismail dari Jakarta, dan Raden Aria Wangsakara dari Banten.
Mereka mendapatkan gelar Pahlawan Nasional berkat perjuangannya dalam membangun bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Selain memenuhi kriteria ketokohan yang ditetapkan oleh pemerintah, mereka juga dinilai memberikan sumbangsih yang besar bagi pemerataan daerah serta memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
“Mereka ikut berjuang untuk memajukan Indonesia sehingga kemerdekaan itu lebih bermakna bagi bangsa dan negara,” kata Mahfud MD, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) sekaligus Ketua Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan, dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Menkopolhukam.
Untuk semakin mengenal keempat tokoh tersebut, yuk simak informasi berikut ini.
Tombolotutu merupakan seorang raja di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Dia turut menjadi garda terdepan dalam garis perlawanan menghadapi penjajah Belanda kala itu. Dikutip dari situs Pemkab Parigi Moutong, kisah heroik perlawanan Tombolotutu banyak diulas dalam buku Bara Perlawanan di Teluk Tomini.
Pemerintah Belanda sampai-sampai menurunkan Pasukan Marsose untuk menumpas perlawanan Tombolotutu. Marsose adalah pasukan khusus atau elit Belanda yang pernah diturunkan saat Perang Diponegoro dan Perang Aceh, dan sebanyak 170 pasukan Marsose diturunkan kala itu.
Adapun, upaya untuk menjadikan Tombolotutu sebagai pahlawan nasional telah diusulkan sejak 1990-an. Namun, upaya untuk mencapai hal itu terkendala dokumen resmi sebagai data primer.
Sultan Aji Muhammad Idris adalah sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura yang memerintah mulai tahun 1735-1778. Dia adalah sultan pertama yang memakai nama Islam semenjak masuknya agama Islam di Kesultanan Kutai Kartanegara pada ratus tahun ke-17.
Dia juga merupakan cucu menantu dari Sultan Wajo La Madukelleng yang ikut berangkat ke tanah Wajo, Sulawesi Selatan, untuk ikut bertempur melawan VOC bersama rakyat Bugis. Oleh karena itu, pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara untuk sementara dipegang oleh Dewan Perwalian kala itu. Namun, pada tahun 1739, Sultan Aji Muhammad Idris gugur di medan perang.
Mereka mendapatkan gelar Pahlawan Nasional berkat perjuangannya dalam membangun bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Selain memenuhi kriteria ketokohan yang ditetapkan oleh pemerintah, mereka juga dinilai memberikan sumbangsih yang besar bagi pemerataan daerah serta memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
“Mereka ikut berjuang untuk memajukan Indonesia sehingga kemerdekaan itu lebih bermakna bagi bangsa dan negara,” kata Mahfud MD, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) sekaligus Ketua Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan, dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Menkopolhukam.
Untuk semakin mengenal keempat tokoh tersebut, yuk simak informasi berikut ini.
1. Tombolotutu
Tombolotutu (Dok. Diskominfo Kaltim)
Pemerintah Belanda sampai-sampai menurunkan Pasukan Marsose untuk menumpas perlawanan Tombolotutu. Marsose adalah pasukan khusus atau elit Belanda yang pernah diturunkan saat Perang Diponegoro dan Perang Aceh, dan sebanyak 170 pasukan Marsose diturunkan kala itu.
Adapun, upaya untuk menjadikan Tombolotutu sebagai pahlawan nasional telah diusulkan sejak 1990-an. Namun, upaya untuk mencapai hal itu terkendala dokumen resmi sebagai data primer.
2. Sultan Aji Muhammad Idris
Sultan Aji Muhammad Idris (Dok. FKIP UNTAD)
Dia juga merupakan cucu menantu dari Sultan Wajo La Madukelleng yang ikut berangkat ke tanah Wajo, Sulawesi Selatan, untuk ikut bertempur melawan VOC bersama rakyat Bugis. Oleh karena itu, pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara untuk sementara dipegang oleh Dewan Perwalian kala itu. Namun, pada tahun 1739, Sultan Aji Muhammad Idris gugur di medan perang.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.