konservasi dan pemeliharaan Borobudur merupakan tanggung jawab utama pemerintah (sumber gambar ilustrasi: pexels/Tomáš Malík)

Bukan Tiket Mahal, Begini Saran Untuk Pemeliharaan Candi Borobudur

14 June 2022   |   22:16 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Pemerintah dikabarkan mengurungkan rencana penaikan tarif masuk Candi Borobudur yang sempat viral lantaran harganya yang tergolong mahal mencapai Rp750.000. Selain tarif, soal sandal khusus untuk masuk ke area candi dan tarif pemandu juga diharapkan tidak membebani pengunjung.

Pengamat Pariwisata Chusmeru menilai pembatalan rencana kenaikan tarif tersebut dapat membuat lega masyarakat yang ingin mengunjungi Candi Borobudur.

“Arahan Presiden Jokowi untuk membatalkan tarif naik Candi Borobudur sebesar Rp750.000 patut diacungi jempol. Setelah menuai pro kontra rencana tersebut akhirnya dibatalkan,” katanya kepada Hypeabis.id.

Candi Borobudur merupakan destinasi super prioritas yang memiliki nilai religi, sejarah, dan kebudayaan yang sangat tinggi. Borobudur, lanjutnya, bagi masyarakat bukan hanya destinasi wisata, tetapi simbol peradaban Bangsa Indonesia di masa lalu.

Borobudur bukan hanya milik pemerintah atau Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif semata, tapi milik seluruh bangsa Indonesia. Jadi, ujarnya, rencana tarif yang mahal untuk naik ke candi Borobudur dianggap sebagai bentuk kapitalisasi atau komersialisasi warisan leluhur Bangsa Indonesia.

Dia menuturkan konservasi dan pemeliharaan Borobudur merupakan tanggung jawab utama pemerintah. Jadi, jangan sampai wisatawan ikut menanggung beban konservasi dan pemeliharaan dengan menaikkan tarif masuk ke candi yang sangat mahal.

Dia menilai pembatasan jumlah pengunjung yang akan naik ke Candi Borobudur, keharusan menggunakan sandal khusus, dan penggunaan pemandu wisata sebagai bagian menjaga pelestarian candi dapat dimaklumi oleh wisatawan.

Jangan sampai, ujarnya, Borobudur sarat beban akibat membeludaknya pengunjung candi. Sementara pemandu wisata dapat mengarahkan wisatawan untuk lebih tertib, beradab, dan menghindari tindak vandalisme.

Terkait dengan sandal khusus, lanjutnya, akan lebih menarik jika dapat menjadi cinderamata bagi wisatawan yang akan memiliki nilai kenangan dari kunjungan ke Borobudur.

Dia memberikan catatan harga sandal dan tarif pemandu wisata di candi yang dibangun pada Dinasti Sailendra tersebut sebaiknya tidak terlalu mahal dan dalam batas kepatutan.

Dilansir dari laman PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko, Dinasti Sailendra membangun candi Borobudur antara 780 – 840 Masehi. Candi itu disebut sebagai tempat pemujaan umat Budha dan juga sebagai tempat ziarah.

Candi Borobudur ditemukan oleh pasukan Inggris di bawah pimpinan Sir Thomas Standford Raffles yang datang ke Nusantara pada 1814. Setelah ditemukan, candi kemudian dibersihkan, dan selesai dibersihkan pada 1835.

Candi Borobudur dibangun dengan gaya Mandala  dengan struktur bangunan berbentuk kota yang memiliki 4 pintu masuk dan titik pusat berbentuk lingkaran. Candi ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian alam dunia yang terbagi lagi menjadi 3 wilayah di bagian luar dan alam Nirwana di pusat.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Jangan Cuma Ikut-ikutan, Penting untuk Memilih Pola Diet yang Tepat

BERIKUTNYA

6 Bahan Dapur untuk Mengatasi Jerawat

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: