Yuk Simak Perjalanan Karier Presiden Joko Widodo Sebelum Menjabat RI1
21 June 2022 |
17:34 WIB
Selamat ulang tahun Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo! Tepat hari ini (21/6) orang nomor satu di Tanah Air itu merayakan hari kelahirannya yang ke 61 tahun. Pria dengan sapaan Jokowi itu lahir pada 21 Juni 1961 di Surakarta, Jawa Tengah. Sebagai presiden, hari ulang tahunnya tentu mendapatkan banyak perhatian.
Dalam unggahan Instagram-nya, berlatar foto dirinya bersama dengan tiga cucunya, dia menyampaikan terima kasihnya atas ucapan dan doa yang didapatkan.
“Saya menerima tak terbilang banyak ucapan selamat semenjak dini hari tadi. Terima kasih yang tak terhingga untuk Anda semua. Syukur kehadirat Allah SWT untuk karunia kesehatan dan keselamatan atas diri saya, keluarga, dan seluruh rakyat Indonesia,” tulis Jokowi.
(Baca juga: Makanan Favorit Presiden Indonesia dari Sukarno hingga Jokowi)
Sebelum berkiprah di dunia politik dan menempati posisi sebagai pemimpin negara, Jokowi terlebih dahulu meniti kariernya di dunia usaha dan bisnis sebagai pemilik perusahaan yang bergerak di bidang mebel.
Keterkaitan bidang usaha yang digelutinya itu muncul sedari kecil. Dia mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya. Ini terbukti pasalnya Jokowi kecil, sedari usia 12 tahun sudah mulai bekerja sebagai penggergaji.
Jokowi kemudian menempuh pendidikan tinggi di Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Setelah lulus dari kampus, dia sempat bekerja di Badan Usaha Milik Negara, sebelum akhirnya berhenti dan memulai usahanya.
Tepatnya pada 1988, dia membuka usahanya sendiri dengan nama CV Rakabu, yang diambil dari nama anak pertamanya, Gibran Rakabuming Raka. Sebagaimana perjalanan bisnis yang tidak selalu mulus, hal itu juga dialami olehnya.
Usahanya sempat melalui jalan terjal berbatu, lantaran tertipu pesanan yang tidak dibayar. Akan tetapi dia tetap melakukan upaya termasuk dengan meminjam modal untuk meneruskan bisnisnya dari orang tuanya.
Dari situ, geliat upaya Jokowi mulai membuahkan hasil. Usahanya makin eksis dan namanya kian dikenal di Solo. Jokowi juga sempat menjadi ketua Asosiasi Mebel dan Industri Kerajinan (Asmindo) Solo, sebagai orang pertama.
Salah satu keberhasilan Jokowi ketika itu adalah menghadirkan kawasan industri mebel dan kayu di wilayah Kalijambe, Sragen. Tempat itu menampung 50 kavling untuk tempat industri bagi para perajin binaan.
Dia bahkan membuat mebel-mebel dari Kalijambe berhasil menembus pasar luar negeri, alias ekspor. Namanya yang kian tersohor di kota itu membawanya terjun ke dunia politik sebagai Walikota Solo, sebelum akhirnya melaju sebagai Gubernur DKI Jakarta, dan Presiden Republik Indonesia.
Editor : Nirmala Aninda
Dalam unggahan Instagram-nya, berlatar foto dirinya bersama dengan tiga cucunya, dia menyampaikan terima kasihnya atas ucapan dan doa yang didapatkan.
“Saya menerima tak terbilang banyak ucapan selamat semenjak dini hari tadi. Terima kasih yang tak terhingga untuk Anda semua. Syukur kehadirat Allah SWT untuk karunia kesehatan dan keselamatan atas diri saya, keluarga, dan seluruh rakyat Indonesia,” tulis Jokowi.
(Baca juga: Makanan Favorit Presiden Indonesia dari Sukarno hingga Jokowi)
Sebelum berkiprah di dunia politik dan menempati posisi sebagai pemimpin negara, Jokowi terlebih dahulu meniti kariernya di dunia usaha dan bisnis sebagai pemilik perusahaan yang bergerak di bidang mebel.
Keterkaitan bidang usaha yang digelutinya itu muncul sedari kecil. Dia mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya. Ini terbukti pasalnya Jokowi kecil, sedari usia 12 tahun sudah mulai bekerja sebagai penggergaji.
Jokowi kemudian menempuh pendidikan tinggi di Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Setelah lulus dari kampus, dia sempat bekerja di Badan Usaha Milik Negara, sebelum akhirnya berhenti dan memulai usahanya.
Tepatnya pada 1988, dia membuka usahanya sendiri dengan nama CV Rakabu, yang diambil dari nama anak pertamanya, Gibran Rakabuming Raka. Sebagaimana perjalanan bisnis yang tidak selalu mulus, hal itu juga dialami olehnya.
Usahanya sempat melalui jalan terjal berbatu, lantaran tertipu pesanan yang tidak dibayar. Akan tetapi dia tetap melakukan upaya termasuk dengan meminjam modal untuk meneruskan bisnisnya dari orang tuanya.
Dari situ, geliat upaya Jokowi mulai membuahkan hasil. Usahanya makin eksis dan namanya kian dikenal di Solo. Jokowi juga sempat menjadi ketua Asosiasi Mebel dan Industri Kerajinan (Asmindo) Solo, sebagai orang pertama.
Salah satu keberhasilan Jokowi ketika itu adalah menghadirkan kawasan industri mebel dan kayu di wilayah Kalijambe, Sragen. Tempat itu menampung 50 kavling untuk tempat industri bagi para perajin binaan.
Dia bahkan membuat mebel-mebel dari Kalijambe berhasil menembus pasar luar negeri, alias ekspor. Namanya yang kian tersohor di kota itu membawanya terjun ke dunia politik sebagai Walikota Solo, sebelum akhirnya melaju sebagai Gubernur DKI Jakarta, dan Presiden Republik Indonesia.
Editor : Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.