Gassin' the Machine karya Eldwin Pradipta (Dok. Komunitas Salihara)

6 Seniman Hadirkan Karya Multiindrawi di Galeri Salihara

04 October 2021   |   17:42 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Salah satu pameran yang sedang digelar oleh Komunitas Salihara adalah Mediascape: Materials, Senses and Beyond. Pameran ini berusaha menangkap dan merespons lingkungan baru dari pengalaman indrawi manusia saat ini di mana pada praktiknya dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang kian pesat.

Digelar mulai tanggal 11 September sampai 10 Oktober 2021, pameran ini menampilkan koleksi karya enam seniman media baru dari Indonesia, Korea Selatan, dan Inggris.

Karya mereka menyoroti aspek multiindrawi dan interaktivitas melalui berbagai pendekatan peraga atau scape seperti peraga raba (tactile scape), peraga rasa (scape of flavor), peraga maya (digital scape), peraga suara (soundscape), peraga bau (scape of scent) dan peraga ingatan (memory scape).

Kurator tamu dalam pameran itu, Jeong Ok Jeon, mengatakan tiap karya dalam pameran ini memiliki elemen sensori yang dominan dan unik antara satu sama lain. Menurutnya, penting untuk menyadari secara alami bahwa beragam indra manusia saling menstimulasi dan mempengaruhi, sehingga para penikmat pameran bisa memahami keseluruhan konteks setiap karya dengan lebih mendalam.

“Melalui pengaman multisensori yang diperkaya oleh seni media baru, pameran ini berharap akan ada kesadaran baru terhadap fungsi-fungsi indrawi yang menghubungkan kita dengan peraga media (mediascape),” ujarnya.

Untuk lebih jauh mengetahui pameran tersebut, berikut adalah keenam seniman yang terlibat yang masing-masing karyanya mewakili konsep multiindrawi pada manusia.
 

1. Elia Nurvista (Indonesia)

 

d

Know Them by Their Fruits karya Elia Nurvista (Dok. Komunitas Salihara)

Pada pameran ini, Elia Nurvista menyajikan peraga rasa (scape of flavor), di mana buah-buahan asli tidak hanya dihidangkan sebagai katalis untuk pengalaman multiindrawi tetapi juga menghubungkan kita pada dunia virtual. Elia memang memiliki ketertarikan pada beragam medium seni melalui pendekatan interdisipliner yang berfokus pada diskursus makanan/kuliner. Dia pun berencana menciptakan karya berbasis kemampuan indrawi/multisensori.
 

2. Boo Ji Hyun (Korea Selatan)

 

f

Ultimate Space-Pause karya Boo Ji Hyun (Dok. Komunitas Salihara)

Peraga raba (tactile scape) bisa kita saksikan pada karya perupa asal Korea Selatan Boo Ji Hyun. Dia selama ini dikenal ahli dalam seni cahaya interaktif yang menggabungkan prinsip seni, sains, dan manusia untuk mengajak khalayak mengalami periode meditatif dan ruang yang tercipta dari emisi cahaya dan kabut melalui karya-karyanya.
 

3. Tromarama (Indonesia)

 

h

Madakaripura karya Tromarama (Dok. Komunitas Salihara)

Tromarama mengajak para pengunjung pameran untuk menyelami peraga maya (digital scape) yang diciptakan melalui suasana kontemplatif, yang ditambahkan dengan data real-time dan suara yang diciptakan kecerdasan buatan (AI generated). Tromarama sendiri merupakan sebuah kolektif berbasis di Jakarta dan Bandung dengan pengalaman internasional. Mereka mengangkat isu hiper-realitas dari dunia digital dan keterhubungan antara material dan kehidupan virtual.
 
1
2


SEBELUMNYA

Microsoft Ungkap Detail & Harga Office 2021 Menjelang Rilis Windows 11

BERIKUTNYA

Pebisnis Kuliner Wajib Tahu, Ini Menu Paling Banyak Dipesan Setiap Hari

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: