Gassin' the Machine karya Eldwin Pradipta (Dok. Komunitas Salihara)

6 Seniman Hadirkan Karya Multiindrawi di Galeri Salihara

04 October 2021   |   17:42 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

4. Park Seung Soon (Korea Selatan)

 

Imaginary soundscape in Jakarta karya Park Seung Soon (Dok. Komunitas Salihara)

Imaginary soundscape in Jakarta karya Park Seung Soon (Dok. Komunitas Salihara)


​​​
Bereksplorasi dari sisi peraga suara (soundscape), karya Park Seung Soon mengajak kita lebih sadar terhadap daerah di sekeliling kita yang sudah merupakan kombinasi dari yang nyata dan yang maya. Dia memang  seorang komposer musik elektronik yang kerap menciptakan proyek media inovatif, dengan menggabungkan sejumlah tampilan dan instalasi menggunakan air, cahaya, suara, dan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat pengalaman musikal bagi musisi dan publik. Selain itu, dia juga seorang peneliti seni yang berfokus pada konvergensi seni media.
 

5. Eldwin Pradipta (Indonesia)

 

Gassin

Gassin' the Machine karya Eldwin Pradipta (Dok. Komunitas Salihara)


Melalui karyanya dalam pameran ini, Eldwin Pradipta mengajak kita merasuki alam pikiran komputer yang distimulasi oleh peraga bau (scape of scent), di mana mesin akan terpicu oleh aroma dari gas yang mudah terbakar. Eldwin sendiri adalah seniman multimedia yang memiliki spesialisasi video proyeksi dan instalasi digital. Dia tertarik dengan eksplorasi batasan-batasan antara praktik artistik tinggi dan seni lowbrow, serta terbuka untuk komisi pengembangan konten kreatif yang berhubungan dengan pengalaman media realitas berimbuh (augmented reality).
 

6. Notes on Blindness (Inggris)

 

Notes on Blindness (Dok. Komunitas Salihara)

Notes on Blindness (Dok. Komunitas Salihara)


Sebagai peraga ingatan (memory scape), karya Notes on Blindness yang berupa video virtual 360° mempersembahkan sekelumit pengalaman personal dari hilangnya penglihatan yang dialami oleh John Hull dan menuntun khalayak untuk melakukan refleksi terhadap pentingnya peran indera-indera selain mata.

John Hull adalah seorang profesor yang mengumpulkan diary atau catatan audio tentang pengalamannya setelah kehilangan penglihatannya pada 1983. Catatan ini telah diterbitkan menjadi buku pada 1990. Setelah wafat pada 2015 akhirnya catatan itu diadaptasi menjadi film dokumenter pendek pada 2016 yang pada akhirnya dibuat juga menjadi instalasi realitas virtual (VR) berjudul Notes on Blindness.

Editor: Fajar Sidik
1
2


SEBELUMNYA

Microsoft Ungkap Detail & Harga Office 2021 Menjelang Rilis Windows 11

BERIKUTNYA

Pebisnis Kuliner Wajib Tahu, Ini Menu Paling Banyak Dipesan Setiap Hari

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: