Orangutan (dok. Pexels)

Mau Selamatkan Satwa Liar yang Dilindungi? Ikuti 5 Langkah Ini

04 October 2021   |   12:46 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

3. Tingkatkan awareness

Herlina menyebut kita perlu meningkatkan kesadartahuan orang-orang di sekitar tentang pentingnya lahan gambut sebagai habitat flora dan fauna yang dilindungi. 

Kalau ekosistem rusak, maka binatang juga akan punah. Akibatnya, rantai makanan juga akan rusak. Keberlangsungan suatu ekosistem tidak ditentukan oleh satu atau dua penghuni saja, tapi harus dilihat secara keseluruhan dalam satu kesatuan, karena saling berhubungan. 

“Misalnya, pohon besar berfungsi sebagai tempat tinggal dan makan orangutan. Kalau pohonnya habis, mereka mau tinggal di mana dan mau makan apa? Padahal, orangutan berperan menyibakkan kanopi di atas sarangnya, sehingga sinar matahari pagi masuk ke dalam hutan dan terjadilah proses fotosintesis yang menguntungkan tumbuhan di dalam hutan,” jelasnya. 

Untuk itu, perlu adanya kampanye untuk meningkatkan awareness secara konsisten. Kampanye itu tak selalu harus turun ke jalan. Misalnya, pekerja seni bisa membuat karya yang mengungkap kegelisahan soal kerusakan lahan gambut.

4. Beli produk buatan masyarakat lokal

Lola Abas, Koordinator Nasional Pantau Gambut, menjelaskan di area lahan gambut terdapat banyak tanaman yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang tinggal di sekitarnya. 

Misalnya, pohon tengkawang (illipe nut) yang dari buahnya saja banyak sekali manfaatnya, mulai dari obat, bahan makanan, sampai produk kecantikan.

“Minyak tengkawang ini jadi hits sekitar lima-enam tahun lalu. Pohon ini endemik hutan hujan tropis Kalimantan. Namun, dapat tumbuh dengan baik di lahan gambut karena tahan lahan basah tergenan,” jelasnya. 

Ada juga hasil kerajinan anyaman yang dibuat dari tanaman purun, seperti sandal, tikar, tas, dan topi. Hanya saja, pasarnya masih belum luas. Selain itu, variasi produknya juga belum banyak.

Untuk kian meramaikannya, Genhype yang memiliki akses yang lebih luas bisa membantu dengan membukakan pasar, misalnya mempromosikan via media sosial.

5. Pilih produk ramah lingkungan

Kalau kita amati, banyak produk sehari-hari yang bahan bakunya dari minyak kelapa sawit atau dari industri kehutanan, seperti kayu. Sebut saja, produk kosmetik seperti lipstik dan bedak, makanan seperti cokelat dan es krim, juga produk perawatan tubuh. 

“Sebisa mungkin gunakan produk dengan opsi lebih ramah lingkungan. Cermat memilih dan mencari tahu, dari manakah produk ini berasal, apakah dari industri yang merusak hutan dan lahan gambut?” tutur Lola.

Selain itu, hindari pola hidup konsumerisme berlebihan. Beli dan pakai secukupnya. Menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan sampai ke produk yang kita gunakan sehari-hari memang terkesan repot. Namun, secara tidak langsung kita turut berkontribusi menjaga kelestarian hutan dan lahan gambut kita.


Editor: Avicenna
1
2


SEBELUMNYA

Simak 5 Fakta Parasetamol, Obat yang Mencemari Laut Jakarta

BERIKUTNYA

Galeri Nasional Indonesia Akan Adakan Pameran KITAB

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: