Simak 5 Fakta Parasetamol, Obat yang Mencemari Laut Jakarta
04 October 2021 |
12:35 WIB
1
Like
Like
Like
Peneliti Oseanografi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada pekan lalu mengumumkan dua perairan di wilayah Jakarta terkontaminasi parasetamol dalam konsentrasi tinggi. Antara lain di Ancol sebesar 420 nanogram per liter dan di Angke kandungan parasetamol mencapai 610 nanogram per liter.
Parasetamol mungkin menjadi obat umum bagi masyarakat Indonesia, termasuk Jakarta. Parasetamol termasuk dalam golongan obat yang disebut analgesik atau pereda nyeri atau juga antipiretik karena bisa menurunkan demam.
Parasetamol juga diketahui meredakan nyeri ringan, nyeri, demam, dan sakit kepala sementara. Selain itu, obat ini juga digunakan dalam pengobatan berbagai kondisi seperti radang sendi, sakit punggung, pilek, nyeri haid, dan sakit gigi.
Obat ini tersedia dalam berbagai formulasi seperti tablet cair, tablet oral, tablet disintegrasi oral, tablet kunyah, tablet lepas terkontrol, tablet terdispersi, dan injeksi.
Nah, berikut ini fakta-fakta menarik parasetamol yang dirangkum Hypeabis.id dari berbagai sumber:
Parasetamol mungkin menjadi obat umum bagi masyarakat Indonesia, termasuk Jakarta. Parasetamol termasuk dalam golongan obat yang disebut analgesik atau pereda nyeri atau juga antipiretik karena bisa menurunkan demam.
Parasetamol juga diketahui meredakan nyeri ringan, nyeri, demam, dan sakit kepala sementara. Selain itu, obat ini juga digunakan dalam pengobatan berbagai kondisi seperti radang sendi, sakit punggung, pilek, nyeri haid, dan sakit gigi.
Obat ini tersedia dalam berbagai formulasi seperti tablet cair, tablet oral, tablet disintegrasi oral, tablet kunyah, tablet lepas terkontrol, tablet terdispersi, dan injeksi.
Nah, berikut ini fakta-fakta menarik parasetamol yang dirangkum Hypeabis.id dari berbagai sumber:
1. Digunakan sejak 134 tahun lalu
Mengutip Lucentbiotech, parasetamol digunakan untuk pertama kalinya oleh dokter Jerman, Joseph von Mering kepada pasiennya sekitar tahun 1887. Penggunaan ini baru dilakukan setelah diciptakan oleh Harmon Northrop, seorang ahli kimia Amerika.
2.Ada efek samping
Beberapa orang mungkin mengalami efek samping seperti sakit perut, ruam kulit, sembelit, mual, muntah, sakit kepala, insomnia, dan agitasi.
Ada juga yang mengalami efek samping gastrointestinal pada dosis tinggi. Pada mereka yang alergi terhadap parasetamol, bisa timbul gejala seperti gatal-gatal, pembengkakan pada wajah hingga kesulitan bernapas.
Ada juga yang mengalami efek samping gastrointestinal pada dosis tinggi. Pada mereka yang alergi terhadap parasetamol, bisa timbul gejala seperti gatal-gatal, pembengkakan pada wajah hingga kesulitan bernapas.
3. Tidak dianjurkan untuk pasien dengan penyakit hati atau lever
Parasetamol adalah salah satu obat yang banyak dikonsumsi dan juga paling aman, tetapi jika kamu memiliki masalah terkait hati, sebaiknya dihindari atau konsultasikan dengan dokter.
Parasetamol pun memiliki potensi kerusakan hati, bahkan pada dosis yang dianjurkan. Risiko meningkat dengan dosis yang lebih tinggi, interval yang lebih pendek antara dosis, pada orang yang minum tiga atau lebih minuman beralkohol per hari, dan bila diminum dengan obat lain yang juga mengandung parasetamol atau asetaminofen.
Parasetamol pun memiliki potensi kerusakan hati, bahkan pada dosis yang dianjurkan. Risiko meningkat dengan dosis yang lebih tinggi, interval yang lebih pendek antara dosis, pada orang yang minum tiga atau lebih minuman beralkohol per hari, dan bila diminum dengan obat lain yang juga mengandung parasetamol atau asetaminofen.
4. Sering dijadikan campuran obat lain
Berhati-hatilah untuk tidak memberikan produk lain yang mengandung parasetamol atau asetaminofen secara bersamaan. Parasetamol sering menjadi bahan dalam kombinasi obat pilek dan flu.
Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi parasetamol, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter biar tidak overdosis ya.
Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi parasetamol, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter biar tidak overdosis ya.
5. Tidak boleh diminum dalam jangka panjang
Orang dewasa dan remaja dengan berat setidaknya 50 kg tidak boleh mengonsumsi lebih dari 1000mg parasetamol dalam satu dosis atau lebih dari 4000mg dalam 24 jam.
Anak-anak di bawah 12 tahun hanya boleh menggunakan dosis yang direkomendasikan untuk mereka pada label, bervariasi tergantung pada berat dan usia anak. Untuk itu, selalu minta saran dokter sebelum memberikan parasetamol kepada anak-anak berusia kurang dari dua tahun.
Editor: Avicenna
Anak-anak di bawah 12 tahun hanya boleh menggunakan dosis yang direkomendasikan untuk mereka pada label, bervariasi tergantung pada berat dan usia anak. Untuk itu, selalu minta saran dokter sebelum memberikan parasetamol kepada anak-anak berusia kurang dari dua tahun.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.