Man of Steel. (Dok. Warner Bros/DC Comics)

Melihat DC Extended Universe, dari Man of Steel hingga Sekarang

27 September 2021   |   17:16 WIB

Setahun setelahnya, hadir film Justice League yang kembali mempertemukan Superman, Batman, dan Wonder Woman yang sudah muncul sejak film sebelumnya dengan beberapa tokoh lain seperti The Flash, Aquaman, dan Cyborg. Sama seperti dua film pertama dalam DCEU, Justice League merupakan kelanjutan dari film terdahulunya.

 
Cuplikan film Justice League versi 2017. (Dok. Warner Bros/DC Comics)
Justice League justru berfokus pada kisah bagaimana Bruce Wayne atau Batman bersama dengan Diana Prince atau Wonder Woman bekerja sama untuk membentuk tim dengan Aquaman, Cyborg, dan The Flash untuk menyelamatkan Bumi dari serangan lawan yang lebih kuat. Meski tak menampilkan Superman secara langsung, film ini justru mereferensikan Superman sebagai sosok yang menginspirasi Batman dalam membentuk tim kecilnya.

Akan tetapi, Justice League sempat mengalami kendala saat proses pasca-produksi di mana Snyder mengundurkan diri dari produksi film ini akibat kematian mendiang putrinya. Setelah dipegang oleh Joss Whedon, film ini mengalami berbagai perubahan besar sebagai akibat pengambilan gambar ulang selama dua bulan dan perombakan pada sebagian besar naskahnya.

Inilah yang kemudian menyebabkan Justice League versi 2017 menerima respons yang kurang baik dari berbagai media, kritikus film, dan penggemar karena beberapa hal. Salah satunya adalah adanya perubahan film yang tidak kohesif antara film Snyder terdahulu dengan film milik Whedon sehingga terkesan sangat asing. Meski respons publik kurang baik, film ini menjadi film tersukses ketujuh sepanjang sejarah perfilman dunia.

Setelah rilisnya Justice League dan segala kekecewaan yang diterima film tersebut, ketertarikan penggemar terhadap versi alternatif milik Snyder mulai muncul setidaknya selama beberapa tahun hingga akhirnya Warner Bros. memutuskan untuk melanjutkan Justice League versi Snyder pada Februari 2020 sebagai tindakan lanjut atas evaluasi ulang masa depan DCEU.

 
Zack Snyder's Justice League. (Dok. Warner Bros/DC Comics)
Dengan judul Zack Snyder's Justice League atau dikenal sebagai Snyder's Cut, film versi ini menghadirkan versi orisinal yang telah disetujui sutradara atau yang biasa disebut sebagai director's cut. Debut pada 2021, film yang masih memiliki cerita seperti Justice League pada 2017 ini dirilis di layanan streaming HBO Max dan menjadi film keempat yang paling banyak ditonton secara daring di platform tersebut.

Respons publik terhadap Justice League versi Snyder cukup baik, di mana banyak yang menganggap bahwa film yang didedikasikan untuk anaknya, Autumn, merupakan versi yang lebih baik dengan arahan dan pendalaman karakter yang berkembang meski masih menuai kritik karena durasinya yang lama.

Kini, film yang berada dalam semesta DC Extended Universe telah berkembang sejak cerita awalnya yang dimulai dari Superman melalui Man of Steel dan menghadirkan sejumlah karakter DC yang bervariasi. Setelah perilisan The Suicide Squad yang digarap oleh penulis naskah dan sutradara James Gunn, DCEU akan berlanjut dengan lima proyek selama tahun 2022-2023.

Kelima film itu adalah Black Adam yang digadang-gadang sebagai spin-off dari Shazam! pada 2019 dengan hadirnya karakter antagonis Black Adam yang diperankan oleh Dwayne Johnson; The Flash yang menghadirkan kembali Ezra Miller sebagai The Flash; Aquaman and the Lost Kingdom yang menjadi sekuel dari film Aquaman pada 2018. Ketiganya dirilis pada 2022.

Dua film terakhir yang tayang pada 2022 dan 2023 adalah Batgirl yang akan disutradarai oleh co-director Adil El Arbi & Bilall Fallah serta Shazam! Fury of the Gods yang digarap oleh David F. Sandberg sebagai sekuel dari Shazam! (2019).


Editor: Avicenna
1
2


SEBELUMNYA

Sambut Liga 2 2021, AHHA PS Pati FC Luncurkan 4 Jersey Baru

BERIKUTNYA

Yayasan Jantung Indonesia Gelar Pameran Amal Show Your Heart

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: