Reza Rahadian, Arie Kriting, & Lukman Sardi (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha - Poplicist - JIBI/Bisnis/Abdurachman)

Hypereport: Rekam Jejak & Capaian Komersial Artis yang Bertransformasi Jadi Sutradara

16 June 2025   |   07:22 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Dunia perfilman Indonesia tengah mengalami transformasi menarik. Bukan hanya dari sisi cerita atau teknologi, tapi juga dari dinamika kreator di balik layar. Banyak aktor dan aktris yang selama ini dikenal lewat peran-peran ikonik di layar lebar, kini mulai menapaki jejak baru sebagai sutradara.

Peralihan peran ini membawa warna baru dalam industri. Bukan hanya itu, langkah ini beberapa di antaranya juga berhasil membawa dampak secara komersial dari film yang disutradarai.

Film-film dari sutradara yang memulai karier dari aktor banyak bertengger di tangga box office. Kendati demikian, nama besar di balik bangku sutradara juga tak selamanya jadi jaminan angka.

Baca juga laporan terkait:  Industri ini tetap punya sisi lain yang kompleks. Tak sedikit dari film yang disutradarai oleh nama-nama besar justru gagal menembus pasar atau meraih jumlah penonton signifikan.

Fenomena ini menggarisbawahi bahwa menyutradarai film adalah disiplin tersendiri yang membutuhkan pendekatan berbeda dari sekadar kemampuan berakting. Diperlukan pemahaman mendalam pula terhadap storytelling, ritme sinema, hingga kemampuan mengelola kru dan visi artistik.

Transformasi ini tetap menjadi angin segar, meski juga menjadi pengingat bahwa kualitas penyutradaraan tak cukup bersandar pada ketenaran. Berikut adalah rekam jejak sutradara-sutradara yang mengawali karier sebagai aktor:


1. Arie Kriting 

Arie Kriting dikenal sebagai komika sekaligus sutradara. Namanya mulai dikenal publik setelah menjadi juara ketiga dalam ajang Stand Up Comedy Indonesia musim 2013. Karier filmnya dimulai pada 2014 saat tampil di Comic 8 dan Malam Minggu Miko Movie.

Setelah itu, ia terus aktif membintangi berbagai film, seperti Ngenest, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1, Susah Sinyal, The Big 4, Agak Laen, dan Komang. Pada 2020, Arie mengawali debut penyutradaraannya lewat film Pelukis Hantu yang tayang di Disney+ Hotstar. 

Karya terbarunya, Kaka Boss, yang rilis 2024, berhasil meraih 859.190 penonton di bioskop. Dia juga tercatat aktif di ranah serial dengan menyutradarai sejumlah judul seperti Cek Toko Sebelah the Series (musim 1 & 2), Pakai Hati-Hati, dan Nurut Apa Kata Mama.


2. Baim Wong

Baim Wong memulai kiprahnya di dunia film sejak 2012 lewat peran di film Dilema yang langsung membawanya meraih penghargaan Aktor Pendatang Baru Terfavorit di Indonesian Movie Awards. 

Dia kemudian tampil dalam sejumlah film terkenal, seperti Filosofi Kopi, Hujan Bulan Juni, Bebas, Berbalas Kejam, hingga Terkutuk. Pada 2024, Baim mencoba peran baru sebagai sutradara lewat film Lembayung, yang sukses menggaet lebih dari satu juta penonton.

Film ini berkisah tentang dua mahasiswi keperawatan yang magang di sebuah klinik angker dan menghadapi teror dari pasien misterius yang menghantui mimpi mereka.


3. Dimas Anggara 

Dimas Anggara memulai kariernya sebagai aktor dan tampil perdana dalam film Kembang Perawan pada 2019. Dia lalu membintangi film-film seperti Radio Galau FM, Magic Hour, The Perfect Husband, hingga Sah Katanya, serta sejumlah FTV populer.

Pada 2024, Dimas melebarkan sayap menjadi sutradara lewat film OOTD (Outfit of the Designer), meskipun hanya meraih 16.307 penonton menurut Cinepoint. Dia akan kembali dengan film penyutradaraan keduanya bertajuk Aplikasi Iblis yang dijadwalkan rilis 2025.


4. Umay Shahab

Mengawali karier sejak kecil, Umay Shahab merilis album berjudul Umay pada 2009 yang sukses terjual lebih dari 250.000 kopi dan meraih Triple Platinum. Dia lalu merambah dunia akting dengan membintangi film seperti The Tarix Jabrix 2, Danur 3, NKCTHI, Mencuri Raden Saleh, Keramat 2, dan Temurun.

Kariernya melesat sejak mendirikan Sinemaku Pictures bersama Prilly Latuconsina. Film debutnya sebagai sutradara, Ku Kira Kau Rumah (2022), sukses meraih 2,2 juta penonton dan mendapat rekor MURI. Film berikutnya juga sukses, seperti Ketika Berhenti di Sini meraih 1.611.005 penonton dan Perayaan Mati Rasa yang mendapatkan 1.369.771 penonton.


5. Pevita Pearce 

Aktris berdarah Indonesia-Inggris ini mencuri perhatian lewat perannya di 5 cm dan Tenggelamnya Kapal Van der Wijck. Dia juga tampil dalam film populer lainnya seperti Gundala, Sri Asih, dan Single. Pevita meraih penghargaan Pemeran Utama Wanita Terpuji di FFB 2014. 

Debutnya sebagai sutradara dimulai melalui serial The One, yang dia garap bersama Tanta Ginting, Eko Kristianto, dan Amanda Iswan. 

Baca juga: Hypereport: Membangun Ekosistem Perfilman Indonesia yang Berkelanjutan 


6. Imam Darto 

Imam Darto dikenal sebagai penyiar radio dan presenter program The Comment bersama Dimas Danang. Dia lalu menjajal dunia akting lewat sejumlah film seperti Get Married 5, Pretty Boys, Abracadabra, hingga Nussa.

Dia lalu memulai debutnya sebagai sutradara film panjang lewat Modal Nekad, sebuah drama komedi yang diproduksi Starvision. Film yang menceritakan tiga bersaudara yang mencuri televisi demi melunasi utang ini meraih 835.197 penonton.


7. Ernest Prakasa 

Ernest memulai karier di industri hiburan sebagai penyiar dan manajer musik sebelum dikenal sebagai komika jebolan SUCI 2011. Dia merambah dunia film sebagai aktor dan tampil di berbagai judul populer.

Karier penyutradaraannya dimulai lewat Ngenest yang memperoleh 785.786 orang, disusul Cek Toko Sebelah yang meraih lebih dari 2,6 juta penonton, kemudian ada Susah Sinyal yang meraih total 2.172.512 penonton.

Film-film produksi lainnya juga sukses, seperti Milly & Mamet, Imperfect, dan Teka-Teki Tika. Ernest kini memutuskan untuk mendirikan rumah produksi sendiri dengan nama Imajinari bersama Dipa Andika.


8. Reza Rahadian 

Merayakan dua dekade kariernya, Reza Rahadian merilis film debut penyutradaraannya bertajuk Pangku melalui rumah produksi Gambar Gerak yang dia dirikan bersama Arya Ibrahim. Film ini mengangkat tradisi kopi pangku dan perjuangan perempuan pesisir. Meski belum mencetak rekor penonton, Pangku meraih pengakuan internasional melalui penghargaan di JAFF dan HAF Goes to Cannes.

Hal ini melanjutkan tradisi penting saat Reza masih akting. Di dunia keaktoran, dia juga banyak memenangkan lima Piala Citra sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik, termasuk yang terbaru lewat Berbalas Kejam (2023).


9. Lukman Sardi 

Lukman Sardi mengawali penyutradaraan dengan film pendek Sang Penjahit (2009), lalu debut film panjang lewat Di Balik 98 (2015) yang ditonton lebih dari 648.000 orang. Dia juga menyutradarai Di Antara Cinta dan Guest List.

Kemudian, pada 2024 lalu menyutradarai Glenn Fredly the Movie yang meraih 180.757 penonton. Sebelumnya, Lukman telah lama aktif di dunia seni peran dan telah tampil di berbagai film penting seperti Janji Joni, Gie, Laskar Pelangi, dan Merah Putih.


10. Iko Uwais 

Aktor laga dan ahli bela diri ini tengah mempersiapkan debutnya sebagai sutradara lewat film Timur yang terinspirasi dari Operasi Mapenduma. Film ini menggabungkan elemen aksi dan drama.

Meski belum mencatat rekor komersial, film ini telah berkeliling ke berbagai pasar film untuk pitching ke investor serta distributor internasional. Sebagai aktor, Iko dikenal luas berkat perannya di film The Raid, Headshot, dan berbagai film laga lainnya.

Baca juga: Hypereport: Menguatkan Posisi Film Indonesia di Kancah Global

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

SEBELUMNYA

Menangkap Esensi Bumi dan Kehidupan Sehari-hari di Pameran Re-earth Generation

BERIKUTNYA

Sejarah Hari Penyu Sedunia yang Diperingati Setiap 16 Juni

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: