Kristo Immanuel Debut Sutradara Lewat Film Komedi Getir Tinggal Meninggal

Setelah dikenal sebagai komedian sekaligus kreator konten, Kristo Immanuel menjajaki dunia baru dengan menjadi sutradara dalam film Tinggal Meninggal. Lewat film perdananya, Kristo siap menawarkan ide gila yang lahir dari keresahan, keabsurdan, dan realita kehidupan sosial masa kini dalam balutan komedi yang tak biasa.

Tinggal Meninggal digarap di bawah naungan rumah produksi Imajinari. Kristo sendiri merupakan salah satu talent yang bergabung dengan HAHAHA Corp, sebuah perusahaan manajemen talenta yang masih terafiliasi dengan Imajinari. Dalam debut penyutradaraannya ini, Kristo berduet dengan sang istri, Jessica Tjiu, yang bertindak sebagai ko-sutradara.

Baca juga: Sutradara Monty Tiwa Singkirkan Teori Film saat Menggarap GJLS: Ibuku Ibu-Ibu

Tinggal Meninggal (TingNing) adalah film drama komedi yang mengangkat tema komedi getir. Cerita film ini datang dari ide jahil Kristo Immanuel yang menggabungkan humor absurd dengan refleksi tentang kesepian, keinginan untuk diterima, dan berbagai lapisan kehidupan sosial yang sering kali diabaikan oleh masyarakat sosial.
 

 

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Imajinari (@imajinari.id)

Kristo mengatakan film TingNing akan mengikuti kisah tentang seorang pemuda bernama Gema (diperankan oleh Omara Esteghlal), yang selalu merasa kesepian. Sejak kecil, dia tidak memiliki teman begitupun tidak punya hubungan yang dekat dengan kedua orang tuanya.

Hal itu pun berlanjut ketika Gema sudah dewasa dan bekerja di sebuah kantor agensi. Di tempat kerjanya, Gema juga tidak memiliki teman. Namun, suatu hari, ayahnya meninggal dunia. Alih-alih sedih dan merasa kehilangan seperti anak-anak pada umumnya, Gema justru tidak merasa demikian.

Gara-gara kejadian itu, teman-teman di kantornya menjadi empati dan perlahan mendekati Gema. Dia pun merasa senang mendapat perhatian dari teman-temannya. Tetapi, seiring waktu, perhatian itu memudar. Dari situ, Gema pun berpikir bahwa ketika ada yang meninggal dari orang-orang terdekatnya, dia akan punya teman.

"Meski selama ini saya memang lebih dikenal lewat sketsa dan komedi, tapi saya selalu ingin bikin sesuatu yang lebih dalam tanpa kehilangan unsur kocaknya. TingNing ini lahir dari keresahan pribadi tentang kesepian, validasi, dan absurdnya hidup, tapi tetap dibungkus tawa," katanya dalam acara konferensi pers di XXI Metropole Jakarta, Rabu (4/6/2025).

Baca juga: Sutradara Adriyanto Dewo Ungkap Inspirasi Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal

Selain sebagai sutradara, Kristo juga bertindak sebagai penulis skenario TingNing, yang mengangkat kisah film tersebut terinspirasi dari pengalaman pribadinya. Dia bercerita saat duduk di bangku SD, dia cenderung tidak memiliki teman yang akrab hingga sering merasa kesepian. 

Menurutnya, tidak semua orang diberkahi dengan teman-teman yang tulus untuk memberikan empati dan perhatian. Bahkan, tak sedikit orang yang merasakan hal tersebut hingga dia beranjak dewasa.

"Kalau gue untungnya merasakan itu sampai SD doang. Cuma gue rasa tuh akan ada orang-orang yang merasa sendirian banget sampai dewasa. Mereka enggak terbiasa punya temen dan sekalinya punya temen, itu tuh endorfin yang gede banget buat mereka. Jadi intinya itu sih yang nge-trigger akhirnya membuat cerita itu," ungkapnya.

Hal lain yang mendorongnya untuk membuat film bergenre komedi getir ialah pengalamannya menonton film dark comedy. Menurutnya, film dengan genre tersebut memiliki sensasi tersendiri yang menarik ketika ditonton, dan dia pun ingin membagikan sensasi tersebut kepada penonton Indonesia.

"Sensasinya itu menyenangkan banget. Karena bisa dalam satu baris itu aku ketawa, tapi sebelah aku enggak nyaman. Aku kala itu ngerasanya sesuatu yang baru banget. Aku suka banget sensasi itu. Jadi aku berusaha kaya suatu hari pengen deh bikin film yang komedi getir juga atau dark comedy gitu," ucapnya.
  Produser Imajinari, Ernest Prakasa, mengatakan Kristo merupakan satu-satunya komedian di HAHAHA Corp yang akhirnya terjun ke dunia sutradara dengan memiliki latar belakang sekolah film plus memiliki cita-cita untuk menjadi filmmaker. Diketahui, Kristo meraih gelar sarjana dari jurusan Film di Universitas Multimedia Nusantara. 

Ketika disodorkan ide film TingNing pertama kali, Ernest mengaku dirinya sempat merasa bahwa cerita film tersebut cukup berat. Namun, ketika membaca keseluruhan skenario dan mengikuti kisah dari karakter-karakternya, dia pun tertarik untuk merealisasikan ide tersebut.

"Ide film ini sesuai dengan apa yang selama ini ingin kami kejar, bahwa apapun yang kita bikin harus punya keunikan, harus ada sesuatu yang segar, dan Tinggal Meninggal sangat memenuhi kriteria itu," ujarnya.

Baca juga: Racikan Treatment Visual Sutradara Kevin Rahardjo di Film Legenda Kelam Malin Kundang

Dipa Andika selaku produser menambahkan film-film yang dibuat oleh Imajinari kebanyakan berangkat dari keresahan penulis skenario sekaligus sutradaranya. Begitupun dengan Kristo yang mengangkat pengalaman serta keresahan masa kecilnya yang berkutat seputar rasa kesepian.

"Jadi biasanya kalau [diawali] dari sebuah keresahan, ini akan lahir menjadi sebuah karya yang jujur. Bermimpi menjadi sutradara sejak kecil, dan setelah sempat dua kali duduk di kursi co-sutradara, kini saatnya Kristo menggapai mimpinya menjadi penulis sekaligus sutradara lewat karya komedi getir di film layar lebar perdananya," kata Dipa.

Selain Omara Estehlal, Tinggal Meninggal juga dibintangi oleh Nirina Zubir, Mawar de Jongh, Muhadkly Acho, Ardit Erwandha, Shindy Huang, Mario Caesar, Nada Novia, Jared Ali, dan jajaran pemain pilihan lainnya. Film ini dijadwalkan tayang pada 14 Agustus 2025 di bioskop Indonesia.