5 Cara Sederhana Mengurangi Emisi Karbon di Rumah

Pandemi Covid-19 membuat banyak kegiatan menjadi lebih sering dilakukan di rumah. Namun, dari beberapa kegiatan yang dilakukan tanpa disadari ternyata turut membantu meningkatkan jejak karbon, jumlah karbon atau gas emisi yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia pada kurun waktu tertentu.

Beberapa kegiatan di rumah yang turut meningkatkan jejak karbon di antaranya adalah menggunakan alat elektronik, penyalahgunaan air bersih, dan mengonsumsi makanan yang berpotensi menjadi sumber sampah.

Jejak karbon yang dihasilkan akan memberi dampak yang negatif bagi kehidupan di Bumi seperti kekeringan dan berkurangnya sumber air bersih, timbul cuaca ekstrem dan bencana alam, perubahan produksi rantai makanan, dan berbagai kerusakan alam lainnya.

Mulai dari mengatur timer pada AC hingga memasak makanan sendiri di rumah, berikut 5 cara mengurangi emisi karbon di rumah. Simak yuk Genhype.
 

Selama masa pandemi ini kita sering menghabiskan waktu untuk berinteraksi secara virtual. Akan tetapi, jika memungkinkan, kamu bisa luangkan waktu untuk mematikan kameramu untuk menghemat jejak karbon. Pasalnya, dengan mematikan kamera selama 1 jam saja, kamu sudah mencegah 150-1500 gram jejak karbon terbuang.
 

Bagi kamu yang selalu menggunakan AC ketika tidur, kamu juga bisa mulai mengatur timer pada AC sebagai upaya mengurangi jejak karbon. Selain itu, kamu juga bisa mengatur suhu normal di 22-24 derajat Celsius agar AC tidak memakan daya yang besar.

Namun, lebih baik lagi bila Genhype menyalakan kipas angin ketimbang AC. Dengan menyalakan kipas angin, kita bisa meningkatkan sirkulasi atau pertukaran udara. Kipas angin yang diletakkan di langit-langit dianggap yang paling baik untuk meningkatkan sirkulasi udara.