Musik jaz (Sumber gambar: Unsplash/Jens Thekkeveettil)

Cerita di Balik 30 April Diperingati Sebagai Hari Jaz Internasional

30 April 2025   |   11:09 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Setiap 30 April, dunia memperingati Hari Jaz Internasional atau International Jazz Day. Peringatan tahunan ini merupakan sebuah perayaan terhadap kekuatan musik jaz yang mampu menjadi alat pemersatu melampaui batasan budaya, geografi, dan ideologi.

Musik jaz lahir dari pergulatan sejarah Afrika-Amerika di Amerika Serikat dan terus tumbuh lebih dari sekadar genre. Jaz adalah simbol kebebasan artistik di dalam musik dan simbol perlawanan pada nilai-nilai yang masih mengekang kebebasan. 

Baca juga: Simak Sejarah & Pesan Penting Hari Tari Sedunia yang Diperingati Tiap 29 April

Hari Jaz Internasional dirayakan setiap tanggal 30 April sejak Konferensi Umum UNESCO menetapkannya pada November 2011. Perayaan pertama diadakan pada 30 April 2012 di Paris, markas besar UNESCO. 

Peringatan tahunan ini bertujuan untuk menyoroti peran penting jaz dalam menyatukan orang-orang di seluruh dunia, serta memperingati warisan budaya musik jaz. Hari Jaz Internasional juga digunakan untuk mempromosikan dialog lintas budaya, pendidikan, dan kerja sama melalui musik jaz. 

Gagasan untuk merayakan Hari Jaz Internasional pertama kali dicetuskan oleh Herbie Hancock, pianis dan komponis jaz asal Amerika Serikat. Inisiatif ini mendapat dukungan penuh dari Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO.

Keduanya sepakat melihat jaz bukan hanya sebagai aliran musik, melainkan sebagai lambang perjuangan, kreativitas tanpa batas, dan kebebasan berekspresi. Jaz juga mengandung pelajaran penting tentang improvisasi, kerja sama, dan keberagaman. Nilai-nilai tersebut kini menjadi pilar utama dalam membangun masyarakat dunia modern.

“Jaz telah memberikan kekuatan bagi perjuangan melawan diskriminasi dan rasisme,” tulis laman resmi UNESCO.
 

Musik jaz (Sumber gambar: Unsplash/ Alex Zamora)

Musik jaz (Sumber gambar: Unsplash/ Alex Zamora)


UNESCO berharap perayaan hari jaz ini menjadi momentum bersama merefleksi diri terhadap berbagai kondisi terkini dunia, terutama yang terkait dengan keberagaman dan sikap saling menghargai.

Selain itu, momen ini juga menjadi kesempatan untuk menghormati para seniman dan komunitas yang bersatu lewat suara kebebasan dalam memperjuangkan harkat dan martabat manusia. Sebab dalam jaz, perbedaan bukan kelemahan, melainkan kekuatan. Jaz merangkul siapa pun, asalkan kita juga mau menerima keunikan satu sama lain.

Dalam penyelenggaraannya, Hari Jaz Internasional secara bergiliran dipusatkan di berbagai negara setiap tahunnya. Untuk 2025, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab terpilih sebagai kota tuan rumah perayaan ini secara global.

Dalam perayaan yang dipimpin oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Abu Dhabi (DCT Abu Dhabi) tersebut, perayaan jaz tahun ini akan mencoba menyoroti kekayaan budaya musik jaz di UEA.

Di negara ini, instrumen-instrumen tradisional, seperti oud, qanun, dan ney, umum digunakan dalam musik jaz lokal. Instrumen ini menghadirkan nuansa khas dalam bentuk Arabic Jazz. UEA ingin mengenalkan ini kepada publik yang lebih luas lagi.

Selama lima minggu penuh, Abu Dhabi akan menjadi tuan rumah berbagai pertunjukan, dari konser musik jaz, kegiatan edukatif, hingga acara komunitas di penjuru kota. Salah satu sorotan utama adalah konser Global All-Star International Jazz Day 2025 yang digelar pada 30 April di Etihad Arena, salah satu venue dalam ruangan terbesar di kawasan tersebut. 

Baca juga: Hari Kekayaan Intelektual Sedunia: Cek Cara Daftarkan Hak Cipta, Merek & Desain Industri

Meski Abu Dhabi menjadi panggung utama, perayaan ini digelar di banyak wilayah lain. Total, lebih dari 190 negara di seluruh dunia ikut serta dalam merayakan Hari Jaz Internasional ini secara serentak.

“Jaz adalah bahasa persatuan dan mercusuar harapan yang terus menginspirasi generasi seniman baru dari seluruh penjuru dunia,” pungkas Duta Besar UNESCO Herbie Hancock

SEBELUMNYA

5 Kiat Sehat Usus: Konsumsi Makanan Berserat dan Kelola Stres

BERIKUTNYA

Perjalanan Kreatif Ryan Adriandhy 5 Tahun Menghidupkan Animasi Jumbo

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: