Grief Counseling, Konseling yang Kini Dibutuhkan saat Pandemi Covid-19
09 September 2021 |
20:56 WIB
Dengan kondisi pandemi yang rentan akan banyaknya kasus orang-orang yang kehilangan keluarga atau teman tercinta, konseling menjadi salah satu hal yang harus dipertimbangkan dalam upaya memulihkan diri dari kesedihan dan kehilangan yang terus ada di setiap waktu.
Melansir dari Healthline, grief counseling atau konseling kedukaan adalah layanan kesehatan mental yang ditujukan untuk membantu orang-orang dalam memproses kedukaan. Konseling ini bisa didapatkan oleh anak-anak, remaja, maupun orang dewasa dari berbagai kalangan.
Menurut Dian Oriza, psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, konseling kedukaan diperlukan ketika seseorang mengalami komplikasi duka, yaitu pengalaman duka yang berdampak pada sulitnya menikmati pengalaman baru dan selalu merasa sedih serta terkenang oleh mendiang anggota keluarga atau teman.
Komplikasi duka ini dicirikan dengan kesulitan menerima sebuah kehilangan, sulitnya mengatasi emosi negatif (rasa sedih, bersalah, marah, dan kecewa), adanya perasaan duka yang mendalam, perasaan kehilangan dan rindu yang intens, serta kehilangan makna hidup sehingga menarik diri dari relasi dengan orang lain.
"Apalagi jika memang individu yang berduka sulit menjalani rutinitas, tidak lagi bisa merawat diri atau memperdulikan diri (apalagi mengurus orang lain), bahkan mungkin sampai berpikir tidak ada gunanya hidup ingin ikut saja pergi bersama almarhum atau almarhumah. Jika muncul perasaan, pikiran atau perubahan perilaku yang ke arah demikian, maka tentu perlu pertolongan," tutur Dian kepada Hypeabis.id.
Dian menyebutkan bahwa komplikasi duka rentan terjadi pada orang-orang dengan riwayat tertentu berdasarkan siapa yang telah menghilang dari kehidupannya (keluarga, teman, atau pasangan) dan penyebabnya (kecelakaan, penyakit, atau kehilangan lain yang sangat mendadak). Tidak hanya orang-orang dalam kategori ini, mereka yang punya riwayat kesehatan mental dan trauma juga rentan mengalami hal ini.
Melansir dari Healthline, grief counseling atau konseling kedukaan adalah layanan kesehatan mental yang ditujukan untuk membantu orang-orang dalam memproses kedukaan. Konseling ini bisa didapatkan oleh anak-anak, remaja, maupun orang dewasa dari berbagai kalangan.
Menurut Dian Oriza, psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, konseling kedukaan diperlukan ketika seseorang mengalami komplikasi duka, yaitu pengalaman duka yang berdampak pada sulitnya menikmati pengalaman baru dan selalu merasa sedih serta terkenang oleh mendiang anggota keluarga atau teman.
Komplikasi duka ini dicirikan dengan kesulitan menerima sebuah kehilangan, sulitnya mengatasi emosi negatif (rasa sedih, bersalah, marah, dan kecewa), adanya perasaan duka yang mendalam, perasaan kehilangan dan rindu yang intens, serta kehilangan makna hidup sehingga menarik diri dari relasi dengan orang lain.
"Apalagi jika memang individu yang berduka sulit menjalani rutinitas, tidak lagi bisa merawat diri atau memperdulikan diri (apalagi mengurus orang lain), bahkan mungkin sampai berpikir tidak ada gunanya hidup ingin ikut saja pergi bersama almarhum atau almarhumah. Jika muncul perasaan, pikiran atau perubahan perilaku yang ke arah demikian, maka tentu perlu pertolongan," tutur Dian kepada Hypeabis.id.
Ilustrasi kedukaan. (Dok. Ben White dari Unsplash)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.