buku Garda Detak (sumber : gardadetak.com)

Resensi Buku Garda Detak: Antologi Gawat Darurat, Kisah Menyentuh dari Ruang IGD

07 April 2025   |   18:00 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Di balik dinginnya ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD), ada detak-detak yang berpacu dengan waktu. Ada tangis yang pecah, napas yang tertahan, serta keputusan-keputusan yang harus diambil dalam hitungan detik. Semua itu demi menyelamatkan jiwa pasien yang paling berharga.

Dunia kedokteran yang sering kali terlihat klinis dan terukur, nyatanya menyimpan banyak kisah menyentuh di dalamnya. Lewat bukunya Garda Detak: Antologi Gawat Darurat, dr. Gia Pratama membagikan 40 kisah nyata yang dialami sendiri selama bertugas di IGD.

Baca juga: Resensi Novel Satine, Bayang Dilema Antara Takdir dan Pilihan Hidup

Namun dalam beberapa bagian, dr. Gia membuat penyesuaian untuk memperkuat alur narasi dengan tetap memastikan bahwa setiap cerita sampai dengan utuh kepada pembaca, tanpa mengurangi esensi dari realitas yang terjadi di IGD.

Dibuka dengan narasi yang kuat dan emosional, setiap cerita dalam buku terbitan Lautan Pustaka ini menghadirkan beragam peristiwa sebagai sebuah potret kehidupan yang apa adanya, jujur dan terkadang menyentuh titik terdalam dalam diri manusia,

Resmi terbit pada 25 Februari 2025, buku setebal 272 halaman ini mengajak pembaca menyelami berbagai momen krusial dan realitas dunia medis dari sudut pandang seorang dokter yang setiap hari dihadapkan pada hidup dan mati.

Dalam proses penulisanya, dr. Gia menggunakan pendekatan yang tidak terlalu teknis tetapi tetap akurat agar para pembaca bisa memahami urgensi dan kompleksitas sebuah kasus. Di saat yang sama, dia juga ingin mengangkat sisi kemanusian.

“Saya ingin orang-orang tahu bahwa di balik setiap pasien yang datang ke IGD, ada cerita, ada perjuangan, dan ada emosi yang tidak bisa diabaikan. Kami, para dokter dan tenaga medis, bukan sekadar penyelamat, tapi juga manusia yang ikut merasakan setiap detak dalam ruangan itu,” ujar dr. Gia.

Melalui kisah-kisahnya, pembaca dibawa masuk ke dalam momen-momen genting dari pasien yang harus bertahan dengan sisa waktu yang tak menentu, hingga keputusan berat yang harus diambil dalam hitungan detik.

Dalam salah satu cerita, dr. Gia mengisahkan tentang seorang pasien yang mengalami henti jantung di IGD. Ketika itu proses resusitasi berlangsung begitu lama hingga seolah harapan sudah hampir sirna. Namun, pada detik-detik terakhir, terjadi suatu keajaiban kecil yang membuat semua kerja keras seolah terbayar lunas.

Kisah ini seolah mengajarkan bahwa dalam dunia medis terdapat ruang bagi ilmu dan usaha tetapi juga ada ruang bagi sesuatu yang lebih besar dari itu semua yakni doa, harapan, dan keajaiban yang sering kali terjadi di luar kendali manusia.

Baca juga: Resensi Novel Sisi Tergelap Surga, Kupas Cerita Kelamnya Jakarta

Lebih dari sekadar kumpulan cerita, buku ini adalah cerminan dari ketulusan dan perjuangan tenaga medis di garda terdepan. Melalui gaya penulisan yang mengalir dan dekat dengan pembaca, Garda Detak berhasil menghadirkan sisi lain dari dunia kedokteran yang jarang diketahui banyak orang.

Buku ini sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin memahami realitas dunia medis secara lebih dekat. Ditulis dengan gaya yang mengalir dan penuh empati, Garda Detak tidak hanya menyuguhkan kisah-kisah mendebarkan, tetapi juga menggugah kesadaran kita tentang betapa berharganya setiap detik dalam hidup.

SEBELUMNYA

Resensi Kumcer dari Yerusalem ke Armageddon, Solidaritas Sastra dari Danarto untuk Palestina

BERIKUTNYA

7 Strategi Jitu Investasi Emas di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: