Resensi Novel Satine, Bayang Dilema Antara Takdir dan Pilihan Hidup
25 March 2025 |
11:30 WIB
Hidup Satine yang semulanya tertata sempurna mendadak hancur. Peristiwa tak terduga membuat semuanya berantakan. Dia menyadari bahwa dirinya bukanlah sosok yang sempurna. Hidupnya yang seakan terlihat rapi dan cantik runtuh ketika dia menyadari dirinya kesepian.
Sebuah pertemuan dengan lelaki asing bernama Ash memberi Satine harapan baru. Meskipun hubungan mereka dimulai dengan kontrak yang tertulis, gejolak perasaan tak terhindarkan membuat ikatan itu makin dalam. Satine pun terjerat dalam pertanyaan besar tentang takdir dan pilihan hidup.
Baca juga: Resensi Novel When The Sky is Blooming, Ilana Tan Hadirkan Kisah Romansa Baru
Bagaimana pertemuan dan perpisahan di antara takdir dan pilihan ini dituangkan Ika Natassa dalam novel berjudul Satine. Dengan cerita yang membawa dinamika kehidupan, buku ini menggambarkan sebuah perjalanan emosi yang kompleks dengan latar belakang hubungan yang dimulai secara kontraktual. Hal ini menyajikan nuansa yang berbeda dibandingkan dengan novel romantis pada umumnya.
Ketegangan antara problematika dan perasaan yang berkembang menjadi daya tarik utama. Ika sukses menyusun cerita dengan menghadirkan rasa keintiman dan konflik batin yang terasa manusiawi. Pembaca diajak untuk mengikuti kisah cinta sekaligus mempertanyakan konsep takdir, pilihan hidup, dan perubahan yang datang tanpa diduga.
Terlebih, sang penulis menggunakan bahasa yang lugas dan mampu menggambarkan perasaan tokoh dengan sangat dalam. Dialog-dialog dalam buku ini terasa hidup, mengalir alami, dan penuh emosi. Kalimat-kalimat yang dilontarkan Satine sebagai karakter mengungkapkan kerentanan emosinya yang membutuhkan seseorang untuk berbicara. Ini menggambarkan sisi manusiawi yang kuat dalam dirinya. Penulis juga sering kali menggunakan metafora yang kuat.
Pada bagian awal, pembaca diperkenalkan dengan kehidupan Satine yang sempurna. Namun, sisi lainnya tersembunyi di balik kemasan tersebut. Rasa kesepian yang mendalam. Ketika Satine menghadapi kenyataan ini, dia mulai mencari solusi untuk mengisi kekosongan hatinya.
Kemudian Satine bertemu dengan Ash, seorang lelaki asing yang awalnya dianggap hanya sebagai solusi sementara. Namun, perasaan mereka berdua berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar. Hubungan mereka yang dimulai dengan kontrak menjadi lebih rumit dengan munculnya perasaan yang tak terkendali.
Pada bagian akhir, cerita mencapai klimaks yang menggugah. Pertanyaan besar tentang takdir dan perasaan yang harus diterima datang dengan sendirinya. Satine pun akhirnya mendapatkan pencerahan tentang dirinya sendiri dan kehidupan yang selama ini dia jalani.
Secara umum, novel Satine membawa pesan bahwa hidup tidak selalu sesuai dengan rencana atau keinginan kita. Kadang, hal-hal yang tampaknya sempurna bisa runtuh begitu saja. Manusia harus siap untuk menghadapinya.
Baca juga: Resensi Novel Sisi Tergelap Surga, Kupas Cerita Kelamnya Jakarta
Penulis menuangkan garis besar bahwa takdir mungkin memegang peranan penting, tetapi bagaimana manusia juga memilih untuk bertindak dalam menghadapi perasaan. Dalam keputus-asaan dan kebingungannya, Satine akhirnya belajar bahwa terkadang manusia harus membuka hati untuk orang lain dan menerima ketidaksempurnaan dalam diri.
Selain menawarkan kisah cinta, Satine juga mengajak pembacanya merenungkan tentang takdir, pilihan, dan perubahan dalam hidup. Pembaca yang menyukai cerita dengan konflik batin yang kompleks dan perasaan yang tulus akan merasa terhubung dengan karakter Satine di buku ini.
Sebuah pertemuan dengan lelaki asing bernama Ash memberi Satine harapan baru. Meskipun hubungan mereka dimulai dengan kontrak yang tertulis, gejolak perasaan tak terhindarkan membuat ikatan itu makin dalam. Satine pun terjerat dalam pertanyaan besar tentang takdir dan pilihan hidup.
Baca juga: Resensi Novel When The Sky is Blooming, Ilana Tan Hadirkan Kisah Romansa Baru
Bagaimana pertemuan dan perpisahan di antara takdir dan pilihan ini dituangkan Ika Natassa dalam novel berjudul Satine. Dengan cerita yang membawa dinamika kehidupan, buku ini menggambarkan sebuah perjalanan emosi yang kompleks dengan latar belakang hubungan yang dimulai secara kontraktual. Hal ini menyajikan nuansa yang berbeda dibandingkan dengan novel romantis pada umumnya.
Ketegangan antara problematika dan perasaan yang berkembang menjadi daya tarik utama. Ika sukses menyusun cerita dengan menghadirkan rasa keintiman dan konflik batin yang terasa manusiawi. Pembaca diajak untuk mengikuti kisah cinta sekaligus mempertanyakan konsep takdir, pilihan hidup, dan perubahan yang datang tanpa diduga.
Terlebih, sang penulis menggunakan bahasa yang lugas dan mampu menggambarkan perasaan tokoh dengan sangat dalam. Dialog-dialog dalam buku ini terasa hidup, mengalir alami, dan penuh emosi. Kalimat-kalimat yang dilontarkan Satine sebagai karakter mengungkapkan kerentanan emosinya yang membutuhkan seseorang untuk berbicara. Ini menggambarkan sisi manusiawi yang kuat dalam dirinya. Penulis juga sering kali menggunakan metafora yang kuat.
Pada bagian awal, pembaca diperkenalkan dengan kehidupan Satine yang sempurna. Namun, sisi lainnya tersembunyi di balik kemasan tersebut. Rasa kesepian yang mendalam. Ketika Satine menghadapi kenyataan ini, dia mulai mencari solusi untuk mengisi kekosongan hatinya.
Kemudian Satine bertemu dengan Ash, seorang lelaki asing yang awalnya dianggap hanya sebagai solusi sementara. Namun, perasaan mereka berdua berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar. Hubungan mereka yang dimulai dengan kontrak menjadi lebih rumit dengan munculnya perasaan yang tak terkendali.
Pada bagian akhir, cerita mencapai klimaks yang menggugah. Pertanyaan besar tentang takdir dan perasaan yang harus diterima datang dengan sendirinya. Satine pun akhirnya mendapatkan pencerahan tentang dirinya sendiri dan kehidupan yang selama ini dia jalani.
Secara umum, novel Satine membawa pesan bahwa hidup tidak selalu sesuai dengan rencana atau keinginan kita. Kadang, hal-hal yang tampaknya sempurna bisa runtuh begitu saja. Manusia harus siap untuk menghadapinya.
Baca juga: Resensi Novel Sisi Tergelap Surga, Kupas Cerita Kelamnya Jakarta
Penulis menuangkan garis besar bahwa takdir mungkin memegang peranan penting, tetapi bagaimana manusia juga memilih untuk bertindak dalam menghadapi perasaan. Dalam keputus-asaan dan kebingungannya, Satine akhirnya belajar bahwa terkadang manusia harus membuka hati untuk orang lain dan menerima ketidaksempurnaan dalam diri.
Selain menawarkan kisah cinta, Satine juga mengajak pembacanya merenungkan tentang takdir, pilihan, dan perubahan dalam hidup. Pembaca yang menyukai cerita dengan konflik batin yang kompleks dan perasaan yang tulus akan merasa terhubung dengan karakter Satine di buku ini.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.