Myrna Soeryo - The Dark Alley (Dok. A+ Communications, Myrna Soeryo)

Myrna Soeryo Rilis Buku Kumpulan Puisi di Hari Janda Internasional

23 June 2021   |   18:08 WIB
Image
Nirmala Aninda Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Bersamaan dengan momentum Hari Janda Internasional, yang jatuh setiap tanggal 23 Juni setiap tahunnya, Myrna Soeryo, seorang jandapreneur dan praktisi komunikasi, meluncurkan buku kumpulan puisi pertamanya berjudul The Dark Alley (Lorong Gelap).

Myrna menuturkan bahwa buku ini bercerita tentang pengalaman pribadinya ketika berada di suatu relasi beracun (toxic relationship).

"Bagaimana saya jatuh bangun dan berjuang, berusaha menemukan jati diri saya sendiri dan memberanikan diri untuk keluar dari relasi beracun," ujarnya melalui siaran pers.

Terbagi dalam tiga bab, tiap bagiannya menceritakan momen ketika Myrna merasa hancur dan berada di titik terendah dalam hidup, mengulang pola relasi beracun yang sama dan akhirnya menemukan jati diri, termasuk mencintai diri sendiri sepenuhnya.

“Buku ini, saya dedikasikan untuk para janda dan perempuan yang sedang berada di masing- masing lorong gelap mereka, agar tidak terus terpuruk dalam lorong gelapnya, tetapi terus melangkah maju, untuk menemukan cahaya," tuturnya.

Mia Amalia, penulis buku The Single Moms dan penulis skenario mengatakan bahwa Dark Alley menuntun pembaca ke dalam kisah Myrna yang menurutnya juga dialami oleh banyak perempuan.

Adapun, pada saat peluncuran buku, Marlin Siahaan, mantan Country Manager dari Google Waze Indonesia dan Eurekawomen host, menyampaikan bahwa buku ini memberikan pembaca rasa tentang  kekuatan seorang Myrna melewati berbagai fase kehidupannya terutama perjuangan mendalami arti cinta. 

Ketika kehilangan cinta menjadi proses untuk menemukan arti kekuatan cinta yang sesungguhnya, untuk dirinya maupun untuk mencintai Tuhan atau orang di luar dirinya lebih dewasa lagi.

"Hingga akhirnya menemukan ketenangan hidup dengan kekuatan cinta yang melekat pada diri dalam melewati berbagai rintangan," kata Marlin.

 
Myrna Soeryo - The Dark Alley (Dok. A+ Communications, Myrna Soeryo)
Buku yang dimulai proses kreatifnya pada saat awal pandemi di tahun lalu, juga menggambarkan bagaimana suatu relasi beracun dapat terulang kembali dengan pola yang sama, bila tidak dapat sepenuhnya dimaafkan dan dilupakan.

Mantan pemimpin redaksi majalah gaya hidup Candra Widanarko turut menuturkan bagaimana tiap orang memiliki perspektif yang berbeda ketika dihadapi dengan konteks cinta.

"Myrna membagi cintanya dalam tiga babak: porak- poranda, menemukan dirinya (kembali), dan (berhasil) jatuh cinta lagi.

Semua dalam rangkaian puisi yang jujur, to the point menggambarkan rasanya. Karena cinta memang perkara rasa.

"Puisi, bisa mengajak kita mengecapnya, sejelas hidangan di atas meja,” katanya.

The Dark Alley akan menjadi buku pertama dari trilogi buku puisi bertemakan cinta, yang akan diluncurkan oleh Myrna.

Myrna berharap buku ini bisa menjadi sumber inspirasi buat janda- janda lainnya dan perempuan-perempuan yang sedang berada di lorong gelap mereka.



Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

The Boyz Diganggu Sasaeng, Kondisi Asrama Direkam Secara Ilegal

BERIKUTNYA

Daftar 12 Agensi K-Pop Terbaik, Bukan HYBE di Posisi Teratas

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: