Festival Bantu Teman Galang Dana untuk Ekosistem Perbukuan Indonesia
10 September 2021 |
17:51 WIB
Festival Bantu Teman adalah festival ekosistem perbukuan yang lahir dari aksi #TemanBantuTeman. Aksi ini muncul pada awal Agustus 2021, saat sejumlah pekerja buku di Indonesia menggalang donasi untuk meringankan beban rekan-rekan seprofesi yang terdampak pandemi COVID-19.
M. Aan Mansyur, salah satu inisiator #TemanBantuTeman mengatakan sebelum pandemi, keberlangsungan hidup sebagian besar pekerja buku di Indonesia tergolong rawan.
"Kami percaya ada banyak permasalahan yang dihadapi oleh para pekerja buku atau pekerja teks, misalnya gaji atau bayaran yang relatif kecil, kontrak kerja dan tunjangan yang sering kali tidak ada, hingga pembayaran royalti yang tak tentu. Bayangkan, pukulan macam apa yang menimpa para pekerja buku dalam situasi seperti sekarang,” ujarnya.
M. Aan Mansyur, salah satu inisiator #TemanBantuTeman mengatakan sebelum pandemi, keberlangsungan hidup sebagian besar pekerja buku di Indonesia tergolong rawan.
"Kami percaya ada banyak permasalahan yang dihadapi oleh para pekerja buku atau pekerja teks, misalnya gaji atau bayaran yang relatif kecil, kontrak kerja dan tunjangan yang sering kali tidak ada, hingga pembayaran royalti yang tak tentu. Bayangkan, pukulan macam apa yang menimpa para pekerja buku dalam situasi seperti sekarang,” ujarnya.
Aksi ini tidak hanya menggalang dana buat teman-teman di lingkaran Aan dan para penulis lainnya tapi juga buat para pekerja buku dan pekerja teks secara umum, mencakup para editor, penerjemah, illustrator, layouter, reseller dan pedagang buku, hingga jurnalis.
Aksi #TemanBantuTeman mendapat sambutan positif dan formulir pengajuan yang mereka terima dengan jelas membuktikan bagaimana ekosistem perbukuan di Indonseia belum berpihak pada orang-orang yang terlibat di dalamnya sehingga dibutukan gerakan yang lebih masif serta solusi jangka panjang yang lebih konkrit.
AGar kegiatan makin meluas maka diadakanlah Festival Bantu Teman yang mengajak lebih banyak orang untuk peduli serta mengajak mereka untuk duduk bersama membicarakan berbagai masalah yang dihadapi ekosistem perbukuan dalam negeri.
Pradewi Tri Chatami, staf editor penerbit Marjin Kiri dan inisiator menjelaskan bahwa seluruh panitia dan pengisi acara yang terlibat dalam festival ini tidak dibayar dan tidak mengambil keuntungan sepeserpun.
“Tujuan jangka pendeknya memang untuk memperluas aksi #TemanBantuTeman. Kas kami kembang kempis sementara formulir pengajuan terus bertambah setiap hari. Namun lebih dari itu, kami juga ingin menggelar diskusi yang lebih intens demi mencari solusi atas kondisi ekosistem perbukuan saat ini,” katanya.
Festival Bantu Teman diadakan secara daring pada 14-18 September 2021. Sebanyak 70 pekerja buku, seniman, musisi, pembuat film, dan jurnalis akan mengisi 20 sesi festival ini. Dalam sehari, ada empat program yang digelar, meliputi diskusi panel, talkshow, dan pertunjukan.
Adapun tema yang dibicarakan berkisar seputar penerbitan, penerjemahan, kepenulisan, ekonomi kreatif, lintas media, serta media baru.
Untuk mengikuti rangkaian program Festival Bantu Teman, Genhype bisa mengambil paket donasi melalui link bit.ly/festivalbantuteman. Ada dua paket donasi yang disediakan, yakni
paket terusan Rp350.000 untuk 20 sesi (lima hari) dan paket harian Rp100.000 untuk 4 sesi.
Semua donasi yang masuk akan disalurkan kepada pekerja buku yang terdampak pandemi COVID-19. Adapun, laporan donasi akan diinformasikan secara berkala melalui akun Instagram dan Twitter @bantutemanteman.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.