Perpusnas RI (dok. Perpusnas)

Buat Isi Waktu, Yuk Kunjungi Perpustakaan Nasional

01 September 2021   |   11:38 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Ketika meresmikan gedung fasilitas layanan Perpustakaan Nasional RI pada 2017 lalu, Presiden Jokowi mengingatkan agar perpustakaan tidak lagi dogmatis dan menjadi menara gading. Perpustakaan harus menjangkau masyarakat, segala konten koleksi perpustakaan pun harus didigitalkan.

Dulu, perpustakaan merupakan barang ekslusif, yang dipamerkan atau menjadi pajangan para raja dan kaum eksklusif, sehingga terlihat koleksi buku dimana-mana. Soal buku itu sudah dibaca dan sejauh mana hasilnya, itu perkara berbeda.

Muhammad Syarif Bando Kepala Perpustakaan Nasional RI mengatakan saat ini paradigma perpustakaan telah mengubah peran dan fungsi perpustakaan. Peran fungsi perpustakaan mengurusi koleksi hanya tertinggal 10 persen, sisanya lebih mengedepankan peran melakukan transfer klowledge ke masyarakat.

"Jadi, perpustakaan sudah lama mati kalau dia masih bersikap ekslusif. Dia harus inklusif,” jelasnya.

Syarif mengatakan paradigma yang kini dibawa Perpustakaan Nasional adalah bagaimana masyarakat memahami literasi.

Menurutnya literasi memiliki empat tingkatan, dimulai dari kemampuan baca, tulis, hitung dan pembangunan karakter, aksesibilitas terhadap bahan bacaan terbaru, terpercaya dan menjadi solusi.

Kedua, memahami makna tersirat dari yang tersurat. Ketiga, memiliki kemampuan berinovasi atau kreativitas. Dan tingkatan akhir literasi adalah kemampuan menghasilkan barang/jasa yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Itu artinya, masyarakat membutuhkan sarana perpustakaan mengubah kualitas hidupnya. Dari barang dan jasa yang dihasilkan sebagai upaya untuk meningkatkan taraf hidupnya,” tutur Syarif Bando.

Apalagi di tengah kondisi pandemi, dimana kurang lebih 20 juta masyarakat Indonesia merasakan dampak langsung Covid-19. Tidak ada jalan lain. Mereka harus punya skill untuk melakukan sesuatu.  Melanjutkan kehidupannya. Itu artinya, jutaan orang membutuhkan asupan ilmu terapan, dan perpustakaan menyediakan.
.
“Siapa saja yang terdampak pandemi Covid-19 dan susah lapangan kerja, silahkan datang ke perpustakaan, kami akan membimbing dan mendampingi pilihan ekonomi apa saja,” katanya.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Milenial & Gen Z Jadi Pangsa Pasar Properti Terbesar Saat Ini

BERIKUTNYA

Pengguna Snack Video Kini Bisa Gunakan Musik Gratis dari Warner Music Group

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: