Indonesia ikut ajang SATTE 2025 (Sumber gambar: Siaran pers Kemenpar)

Wisata Candi Jadi Daya Pikat Untuk Mendatangkan Turis dari India

20 February 2025   |   21:30 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Wisata candi menjadi salah satu potensi destinasi di Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri untuk mendatangkan wisatawan mancanegara ke Tanah Air. Salah satu negara yang potensial adalah turis asal India yang memiliki populasi besar dan ada kedekatan dari sisi spiritualitas. 
 
Kementerian Pariwisata pun berupaya memperkuat eksistensi pariwisata di kawasan Asia Selatan dan meningkatkan kunjungan wisatawan asal India ke Indonesia, dengan mengikuti South Asia's Travel and Tourism Exchange (SATTE) 2025.

Baca juga: Cek Destinasi Wisata Favorit dan Gaya Perjalanan yang Naik Daun 2025

Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata Ni Made Ayu Marthini mengatakan bahwa ajang SATTE 2025 merupakan sarana yang tepat untuk memperluas jaringan serta menggandeng mitra potensial di Indonesia.

“SATTE 2025 ini juga sebagai upaya mempertemukan pelaku industri pariwisata Indonesia dengan India untuk melakukan transaksi bisnis melalui penjualan paket wisata, khususnya destinasi Bali dan 5 DPSP,” katanya dalam siaran pers yang dikutip pada Rabu (19/2/2025).

Dia menuturkan, India merupakan salah satu pasar wisatawan mancanegara yang potensial untuk Indonesia. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan negara itu mencapai 710.688 orang sepanjang 2024.

Pencapaian tersebut tercatat mengalami pertumbuhan jika dibandingkan dengan periode Januari-Desember 2023. Dengan jumlah itu, India menempati peringkat 6 negara dengan jumlah wisatawan terbanyak yang datang ke Indonesia di bawah Malaysia, Australia, Singapura, China, dan Timor Leste.

Sementara itu, data Ditjen Imigrasi pada Januari 2025 memperlihatkan bahwa India menempati peringkat 3 setelah Australia dan China dalam daftar 20 besar negara asal kedatangan warga negara asing ke Bali.

“Saat ini Bali masih menjadi top of mind bagi wisatawan India untuk segmen keluarga, honeymoon, wedding, dan MICE,” katanya.

Dengan potensi tersebut, Kementerian Pariwisata tetap berkomitmen untuk berpartisipasi dalam ajang SATTE 2025. Tidak hanya itu, kementerian juga melakukan kolaborasi pemasaran dalam bentuk sharing cost dengan pelaku industri pariwisata sebagai langkah menyikapi efisiensi anggaran.

Kementerian bekerja sama dengan 46 perusahaan, yang terdiri dari 3 mitra platinum, yakni Marriott International, Taman Safari Indonesia, dan VFS Global; 11 mitra premium, dan 32 mitra reguler. 

“Dari jumlah tersebut, sebanyak 84,8 persen perusahaan berasal dari Provinsi Bali, dan sisanya dari Jakarta serta Yogyakarta,” ujarnya.

Dalam pameran itu, sejumlah perusahaan di sektor pariwisata Indonesia menawarkan beragam paket wisata. Salah satu contohnya adalah Aneecha Sailing Catamaran (Pelayaran Wisata Maritim Indonesia) yang menawarkan paket wisata minat khusus marine tourism.

Made mengungkapkan, keberadaan paket wisata yang ditawarkan oleh pelaku usaha pariwisata dapat mendorong salah satu dari 5 program unggulan Kemenpar 2025, yakni Pariwisata Naik Kelas. Dia menuturkan, program Pariwisata Naik Kelas bertujuan meningkatkan citra Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkualitas melalui wisata minat khusus.

Baca juga: Menjelajahi Desa Senaru: Wisata Budaya, Air Terjun, dan Keindahan Rinjani

Dalam ajang tersebut, pemerintah juga melihat potensi spiritual tourism yang berfokus terhadap perayaan Siwaratri, yakni hari suci umat Hindu yang dirayakan setiap tahun.

Dia berharap Candi Prambanan dapat menjadi daya tarik potensial bagi wisatawan India dalam perayaan Siwaratri mengingat situs bersejarah tersebut merupakan candi Hindu terbesar yang ada di Indonesia.

“Harapannya, ke depan perayaan Siwaratri di Candi Prambanan dapat menjadi pusat perhatian dunia, khususnya bagi pasar India yang mayoritas pemeluk agama Hindu,” katanya.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Tagar Kabur Aja Dulu Ramai di Medsos, Begini Kata Sosiolog

BERIKUTNYA

Kolaborasi Mode hingga Musik Jadi Kunci Penguatan Ekonomi Kreatif

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: