Cek Destinasi Wisata Favorit dan Gaya Perjalanan yang Naik Daun 2025
12 February 2025 |
19:00 WIB
Dewi Andriani
Jurnalis Hypeabis.id
Lanskap pariwisata Indonesia terus berkembang dengan semakin banyaknya wisatawan lokal yang menjelajah ke luar negeri, serta turis mancanegara yang tertarik mengunjungi destinasi eksotis di Tanah Air, termasuk bagi Generasi Z (Gen Z) .
Berdasarkan data Airbnb, 2025 diprediksi membawa perubahan menarik dalam tren perjalanan, terutama di kalangan Gen Z yang semakin aktif mencari pengalaman unik, petualangan baru, dan opsi perjalanan yang lebih berkelanjutan.
Baca juga: Deretan Selebriti Indonesia & Dunia yang Pernah Jadi Wajah Kampanye Pariwisata Singapura
Asia Tenggara masih menjadi pilihan utama bagi wisatawan Indonesia yang ingin bepergian ke luar negeri. Kuala Lumpur dan Bangkok tercatat sebagai dua kota internasional yang paling sering dipesan, berkat kombinasi atraksi budaya, pusat perbelanjaan kelas dunia, serta ragam kuliner yang menarik. Selain itu, wisatawan Indonesia juga mulai melirik destinasi lain seperti Melbourne, Sydney, hingga London dan Seoul.
Adapun 10 destinasi internasional yang menjadi favorit wisatawan Indonesia adalah Kuala Lumpur, Johor Bahru, Petaling, dan distrik Timur Laut Pulau Penang (Malaysia), wilayah Melbourne Raya dan Sydney Raya (Australia), Bangkok (Thailand), Chuo (Jepang), London (Inggris), serta Distrik Mapo (Korea Selatan).
Sementara itu, Indonesia tetap menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara. Bali masih menjadi destinasi utama, diikuti oleh Jakarta dan Lombok yang mulai menarik lebih banyak perhatian wisatawan global. Daerah seperti Lombok Tengah, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Manggarai Barat juga mencatat peningkatan jumlah pemesanan. Hal itu, menunjukkan minat wisatawan terhadap destinasi yang lebih autentik dan alami.
Adapun sejumlah tren wisata dan gaya perjalanan yang sedang naik daun tahun ini adalah:
Tren perjalanan bersama teman, keluarga, atau komunitas semakin meningkat. Pemesanan untuk grup beranggotakan tiga orang atau lebih tumbuh lebih dari 30% selama tiga kuartal pertama tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menandakan bahwa wisatawan semakin mengutamakan kebersamaan dalam perjalanan mereka.
Wisatawan dari generasi Z (kelahiran 1997–2012) semakin aktif bepergian. Pemesanan oleh Gen Z di Airbnb hampir dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan 2023. Generasi ini cenderung mencari pengalaman yang berkesan, mulai dari eksplorasi budaya, destinasi tersembunyi, hingga penginapan dengan konsep ramah lingkungan.
Wisatawan kini lebih selektif dalam memilih penginapan. Kategori seperti Tropical, Amazing Pools, Beach, dan Surfing semakin diminati. Konsep eco-friendly stay juga mulai banyak dicari, seiring meningkatnya kesadaran wisatawan terhadap keberlanjutan.
Dengan semakin populernya destinasi wisata di Indonesia, muncul tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam dan budaya lokal. Pariwisata yang bertanggung jawab tidak hanya tentang mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga menghormati masyarakat setempat dan mendukung ekonomi lokal.
Sebagai wisatawan, ada beberapa cara untuk berkontribusi untuk perkembangan ekonomi lokal berkelajutan:
Baca juga: Segenggam Asa & Refleksi Pariwisata Bali dari Warung Made
Dengan tren perjalanan yang terus berkembang, 2025 bisa menjadi momen di mana wisatawan tidak hanya menikmati pengalaman baru, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga keindahan destinasi yang mereka kunjungi.
Baik itu bersantai di villa tepi pantai di Bali, menikmati pesona budaya Yogyakarta, atau menjelajahi lanskap spektakuler di Labuan Bajo, pengalaman perjalanan yang unik dan bertanggung jawab akan semakin menjadi prioritas bagi wisatawan modern.
Editor: Fajar Sidik
Berdasarkan data Airbnb, 2025 diprediksi membawa perubahan menarik dalam tren perjalanan, terutama di kalangan Gen Z yang semakin aktif mencari pengalaman unik, petualangan baru, dan opsi perjalanan yang lebih berkelanjutan.
Baca juga: Deretan Selebriti Indonesia & Dunia yang Pernah Jadi Wajah Kampanye Pariwisata Singapura
Asia Tenggara masih menjadi pilihan utama bagi wisatawan Indonesia yang ingin bepergian ke luar negeri. Kuala Lumpur dan Bangkok tercatat sebagai dua kota internasional yang paling sering dipesan, berkat kombinasi atraksi budaya, pusat perbelanjaan kelas dunia, serta ragam kuliner yang menarik. Selain itu, wisatawan Indonesia juga mulai melirik destinasi lain seperti Melbourne, Sydney, hingga London dan Seoul.
Adapun 10 destinasi internasional yang menjadi favorit wisatawan Indonesia adalah Kuala Lumpur, Johor Bahru, Petaling, dan distrik Timur Laut Pulau Penang (Malaysia), wilayah Melbourne Raya dan Sydney Raya (Australia), Bangkok (Thailand), Chuo (Jepang), London (Inggris), serta Distrik Mapo (Korea Selatan).
Sementara itu, Indonesia tetap menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara. Bali masih menjadi destinasi utama, diikuti oleh Jakarta dan Lombok yang mulai menarik lebih banyak perhatian wisatawan global. Daerah seperti Lombok Tengah, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Manggarai Barat juga mencatat peningkatan jumlah pemesanan. Hal itu, menunjukkan minat wisatawan terhadap destinasi yang lebih autentik dan alami.
Adapun sejumlah tren wisata dan gaya perjalanan yang sedang naik daun tahun ini adalah:
Perjalanan Grup Meningkat 30%
Tren perjalanan bersama teman, keluarga, atau komunitas semakin meningkat. Pemesanan untuk grup beranggotakan tiga orang atau lebih tumbuh lebih dari 30% selama tiga kuartal pertama tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menandakan bahwa wisatawan semakin mengutamakan kebersamaan dalam perjalanan mereka.
Gen Z Mendominasi Perjalanan
Wisatawan dari generasi Z (kelahiran 1997–2012) semakin aktif bepergian. Pemesanan oleh Gen Z di Airbnb hampir dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan 2023. Generasi ini cenderung mencari pengalaman yang berkesan, mulai dari eksplorasi budaya, destinasi tersembunyi, hingga penginapan dengan konsep ramah lingkungan.
Permintaan Penginapan Tematik Meningkat
Wisatawan kini lebih selektif dalam memilih penginapan. Kategori seperti Tropical, Amazing Pools, Beach, dan Surfing semakin diminati. Konsep eco-friendly stay juga mulai banyak dicari, seiring meningkatnya kesadaran wisatawan terhadap keberlanjutan.Dengan semakin populernya destinasi wisata di Indonesia, muncul tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam dan budaya lokal. Pariwisata yang bertanggung jawab tidak hanya tentang mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga menghormati masyarakat setempat dan mendukung ekonomi lokal.
Sebagai wisatawan, ada beberapa cara untuk berkontribusi untuk perkembangan ekonomi lokal berkelajutan:
- Pilih akomodasi ramah lingkungan yang menerapkan praktik berkelanjutan.
- Hormati budaya dan tradisi setempat, misalnya dengan berpakaian sopan di tempat ibadah atau situs bersejarah.
- Kurangi jejak karbon, misalnya dengan menggunakan transportasi umum atau berjalan kaki saat menjelajahi kota.
- Dukung bisnis lokal, seperti membeli oleh-oleh dari pengrajin atau mencicipi kuliner khas di warung tradisional.
Baca juga: Segenggam Asa & Refleksi Pariwisata Bali dari Warung Made
Dengan tren perjalanan yang terus berkembang, 2025 bisa menjadi momen di mana wisatawan tidak hanya menikmati pengalaman baru, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga keindahan destinasi yang mereka kunjungi.
Baik itu bersantai di villa tepi pantai di Bali, menikmati pesona budaya Yogyakarta, atau menjelajahi lanskap spektakuler di Labuan Bajo, pengalaman perjalanan yang unik dan bertanggung jawab akan semakin menjadi prioritas bagi wisatawan modern.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.