Simak Kiat Olahraga Lari Untuk Pemula Menurut Pegiat Ultra Marathon Veby Senopati
07 January 2025 |
21:30 WIB
Dalam beberapa tahun terakhir, olahraga lari telah berkembang menjadi tren gaya hidup yang digemari masyarakat, terutama bagi kaum urban. Tak hanya untuk atlet atau mereka yang berpengalaman, lari pun menjadi olahraga favorit berbagai kalangan usia dan latar belakang.
Fenomena ini tidak terlepas dari berbagai manfaat dan alasan praktis yang ditawarkan olahraga lari. Dari segi kesehatan fisik, mental, hingga gaya hidup, lari telah membuktikan diri sebagai olahraga yang sangat relevan dengan kebutuhan hidup di kota-kota besar.
Menurut pelari profesional Veby Senopati Silam, lari merupakan gaya hidup yang sederhana dan mudah diakses. Inilah yang membuat lari makin disukai. "Lari sangat mudah, simpel, dan tidak memerlukan orang lain untuk melakukannya," ujar Veby.
Baca juga: Begini Cara Menjaga Heart Rate dan Pace saat Berlari ala Dokter Tirta
Dalam konteks kehidupan urban yang serba cepat, olahraga lari menawarkan solusi yang praktis. Veby menyebutkan bahwa lari bukan hanya untuk menjaga kebugaran fisik, tetapi juga untuk memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan. "Lari tidak hanya tentang kebugaran tubuh, tetapi juga tentang menjaga pola makan, tidur, serta mengelola stres," ujar Veby.
Olahraga ini memberi manfaat bagi tubuh dan memberikan efek positif pada kesehatan mental. Dalam pandangan Veby, berlari pun memberikan kesempatan untuk melepaskan stres, menenangkan pikiran, dan memperbaiki suasana hati.
Selain itu, lari membantu meningkatkan kualitas tidur. Bagi kaum urban yang sering kali terganggu oleh masalah tidur akibat tekanan pekerjaan, olahraga ini menawarkan solusi alami untuk memulihkan energi tubuh.
Di tengah tren olahraga lari yang digandrungi ini, Veby tetap menekankan pentingnya untuk memulai lari dengan langkah kecil dan tidak terburu-buru, utamanya bagi yang masih awam. "Jangan langsung berlari jauh. Mulailah dengan jarak yang bisa dicapai, misalnya 2 kilometer terlebih dahulu," ujarnya. Hal ini penting untuk menghindari cedera dan memberi kesempatan bagi tubuh untuk beradaptasi dengan rutinitas baru.
Secara bertahap, menurutnya, setiap orang bisa meningkatkan jarak dan intensitas lari seiring dengan meningkatnya stamina. Lari pun akan menjadi kebiasaan yang baik jika dilakukan secara konsisten dan rutin. "Tentukan tujuan berlari dan tentukan waktu tertentu untuk melakukannya secara konsisten," katanya.
Menyisihkan waktu khusus untuk berlari, misalnya sebelum berangkat kerja, akan membantu menjaga keseimbangan antara pekerjaan, olahraga, dan waktu istirahat. Disiplin dalam menjalani rutinitas olahraga ini dinilai Veby sangat penting untuk meraih manfaat jangka panjang dalam kesehatan fisik dan mental.
Baca juga: Jalan Kaki VS Lari, Mana Lebih Cepat Turunkan Berat Badan?
Veby menyarankan agar latihan lari dipadukan dengan latihan kekuatan tubuh terutama untuk otot kaki bagian bawah. Kekuatan otot yang baik akan membantu meningkatkan efisiensi saat berlari dan mengurangi risiko cedera. Latihan kekuatan ini bisa dilakukan di gym atau bahkan bersama komunitas lari, yang kini banyak tersedia di berbagai kota besar.
Terakhir, pola makan yang sehat juga menjadi kunci utama bagi pelari. Mengonsumsi makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, dan sumber protein yang baik, penting untuk mendukung performa berlarinya. Menjaga hidrasi tubuh dengan cukup minum air putih juga sangat penting untuk mendukung aktivitas fisik yang intens.
Editor: Fajar Sidik
Fenomena ini tidak terlepas dari berbagai manfaat dan alasan praktis yang ditawarkan olahraga lari. Dari segi kesehatan fisik, mental, hingga gaya hidup, lari telah membuktikan diri sebagai olahraga yang sangat relevan dengan kebutuhan hidup di kota-kota besar.
Menurut pelari profesional Veby Senopati Silam, lari merupakan gaya hidup yang sederhana dan mudah diakses. Inilah yang membuat lari makin disukai. "Lari sangat mudah, simpel, dan tidak memerlukan orang lain untuk melakukannya," ujar Veby.
Baca juga: Begini Cara Menjaga Heart Rate dan Pace saat Berlari ala Dokter Tirta
Dalam konteks kehidupan urban yang serba cepat, olahraga lari menawarkan solusi yang praktis. Veby menyebutkan bahwa lari bukan hanya untuk menjaga kebugaran fisik, tetapi juga untuk memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan. "Lari tidak hanya tentang kebugaran tubuh, tetapi juga tentang menjaga pola makan, tidur, serta mengelola stres," ujar Veby.
Olahraga ini memberi manfaat bagi tubuh dan memberikan efek positif pada kesehatan mental. Dalam pandangan Veby, berlari pun memberikan kesempatan untuk melepaskan stres, menenangkan pikiran, dan memperbaiki suasana hati.
Selain itu, lari membantu meningkatkan kualitas tidur. Bagi kaum urban yang sering kali terganggu oleh masalah tidur akibat tekanan pekerjaan, olahraga ini menawarkan solusi alami untuk memulihkan energi tubuh.
Langkah Sederhana Mulai Berlari
Ilustrasi berlari (Sumber gambar: RUN 4 FFWPU/Pexels)
Di tengah tren olahraga lari yang digandrungi ini, Veby tetap menekankan pentingnya untuk memulai lari dengan langkah kecil dan tidak terburu-buru, utamanya bagi yang masih awam. "Jangan langsung berlari jauh. Mulailah dengan jarak yang bisa dicapai, misalnya 2 kilometer terlebih dahulu," ujarnya. Hal ini penting untuk menghindari cedera dan memberi kesempatan bagi tubuh untuk beradaptasi dengan rutinitas baru.
Secara bertahap, menurutnya, setiap orang bisa meningkatkan jarak dan intensitas lari seiring dengan meningkatnya stamina. Lari pun akan menjadi kebiasaan yang baik jika dilakukan secara konsisten dan rutin. "Tentukan tujuan berlari dan tentukan waktu tertentu untuk melakukannya secara konsisten," katanya.
Menyisihkan waktu khusus untuk berlari, misalnya sebelum berangkat kerja, akan membantu menjaga keseimbangan antara pekerjaan, olahraga, dan waktu istirahat. Disiplin dalam menjalani rutinitas olahraga ini dinilai Veby sangat penting untuk meraih manfaat jangka panjang dalam kesehatan fisik dan mental.
Baca juga: Jalan Kaki VS Lari, Mana Lebih Cepat Turunkan Berat Badan?
Veby menyarankan agar latihan lari dipadukan dengan latihan kekuatan tubuh terutama untuk otot kaki bagian bawah. Kekuatan otot yang baik akan membantu meningkatkan efisiensi saat berlari dan mengurangi risiko cedera. Latihan kekuatan ini bisa dilakukan di gym atau bahkan bersama komunitas lari, yang kini banyak tersedia di berbagai kota besar.
Terakhir, pola makan yang sehat juga menjadi kunci utama bagi pelari. Mengonsumsi makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, dan sumber protein yang baik, penting untuk mendukung performa berlarinya. Menjaga hidrasi tubuh dengan cukup minum air putih juga sangat penting untuk mendukung aktivitas fisik yang intens.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.