Jalan Kaki VS Lari, Mana Lebih Cepat Turunkan Berat Badan?
07 November 2024 |
09:00 WIB
Apakah Genhype saat ini sedang dalam proses menurunkan berat badan? Tentunya banyak hal yang harus diperhatikan termasuk menilik kembali pola makan, olahraga hingga kualitas tidur kalian agar tujuan tersebut dapat tercapai.
Bicara soal pola olahraga, seringkali perdebatan antara mana yang lebih efektif dari jalan kaki vs berlari muncul di benak kita. Kedua aktivitas tersebut merupakan bentuk latihan kardiovaskular yang efektif. Pertanyaanya, mana yang jauh lebih efektif di antara keduanya?
Baca juga: Penelitian: Berjalan Kaki 4.000 Langkah Sehari Efektif Turunkan Risiko Kematian
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi penurunan berat badan adalah jumlah kalori yang dibakar selama berolahraga. Melansir informasi yang disediakan Fitbod (personal training app), penelitian menunjukan bahwa berlari nyatanya membakar lebih banyak kalori secara signifikan daripada berjalan kaki dalam waktu yang lebih singkat.
Sebagai contoh, seorang individu dengan berat badan sekitar 72,6 kg berdasarkan penelitan dapat membakar sekitar 606 kalori per jam saat berlari dengan kecepatan sekitar 8 km/jam, dibandingkan dengan hanya membakar sekitar 314 kalori per jam saat berjalan dengan kecepatan sekitar 5,6 km.
Perbedaan dalam konversi pembakaran kalori yang cukup besar ini, memungkinkan individu yang hendak memaksimalkan upaya penurunan berat badan mereka dapat menjadikan berlari sebagai pilihan yang lebih efisien.
Penelitian lain dari McGill University turut menghadirkan analisis lebih komprehensif yang menemukan bahwa pelari (orang yang berlari) mengalami penurunan berat badan sekitar 90% lebih besar selama enam tahun dibandingkan dengan pejalan kaki ketika kedua kelompok mengeluarkan jumlah energi yang sama.
Hal ini menunjukkan bahwa berlari tidak hanya membakar lebih banyak kalori selama aktivitas itu sendiri, tetapi juga berkontribusi pada defisit kalori yang lebih besar secara keseluruhan dari waktu ke waktu. Bukan itu saja, kelebihan lain dari berlari ketimbang aktifitas berjalan kaki adalah pasca efek yang dihasilkannya kepada metabolisme tubuh setelahnya.
Dalam konteks ini berlari telah terbukti meningkatkan pengeluaran energi pasca-latihan (jumlah kalori yang dibakar setelah berolahraga) secara lebih efektif daripada berjalan kaki.
Fenomena ini terjadi karena olahraga berat seperti berlari meningkatkan laju metabolisme tubuh untuk waktu yang lama bahkan setelah aktifitas olahraga selesai dilakukan. Sebaliknya, berjalan kaki menghasilkan pembakaran kalori yang jauh lebih rendah setelah berolahraga.
Dalam hal komposisi tubuh, Medical News Today menyebut bahwa berlari lebih efektif dalam mengurangi lemak visceral (lemak yang tersimpan di sekitar organ dalam) daripada berjalan kaki. Sebuah penelitian mencatat bahwa individu yang berlari secara konsisten kehilangan lebih banyak lemak perut dibandingkan dengan mereka yang berjalan kaki dengan jarak yang sama.
Berdasarkan paparan informasi di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan olahraga berupa berlari berdasarkan penelitian jauh lebih efektif dan efisien dilakukan untuk menurunkan berat badan Genhype. Namun sebagai pemula dalam hal ini, tidak ada salahnya mencoba rutin berolahraga mulai dari yang intensitasnya cenderung ringan seperti berjalan kaki.
Baca juga: Mungkinkah Jakarta Bisa Jadi Kota Ramah Pejalan Kaki, Begini Kata Arsitek
Editor: Dika Irawan
Bicara soal pola olahraga, seringkali perdebatan antara mana yang lebih efektif dari jalan kaki vs berlari muncul di benak kita. Kedua aktivitas tersebut merupakan bentuk latihan kardiovaskular yang efektif. Pertanyaanya, mana yang jauh lebih efektif di antara keduanya?
Baca juga: Penelitian: Berjalan Kaki 4.000 Langkah Sehari Efektif Turunkan Risiko Kematian
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi penurunan berat badan adalah jumlah kalori yang dibakar selama berolahraga. Melansir informasi yang disediakan Fitbod (personal training app), penelitian menunjukan bahwa berlari nyatanya membakar lebih banyak kalori secara signifikan daripada berjalan kaki dalam waktu yang lebih singkat.
Sebagai contoh, seorang individu dengan berat badan sekitar 72,6 kg berdasarkan penelitan dapat membakar sekitar 606 kalori per jam saat berlari dengan kecepatan sekitar 8 km/jam, dibandingkan dengan hanya membakar sekitar 314 kalori per jam saat berjalan dengan kecepatan sekitar 5,6 km.
Perbedaan dalam konversi pembakaran kalori yang cukup besar ini, memungkinkan individu yang hendak memaksimalkan upaya penurunan berat badan mereka dapat menjadikan berlari sebagai pilihan yang lebih efisien.
Penelitian lain dari McGill University turut menghadirkan analisis lebih komprehensif yang menemukan bahwa pelari (orang yang berlari) mengalami penurunan berat badan sekitar 90% lebih besar selama enam tahun dibandingkan dengan pejalan kaki ketika kedua kelompok mengeluarkan jumlah energi yang sama.
Hal ini menunjukkan bahwa berlari tidak hanya membakar lebih banyak kalori selama aktivitas itu sendiri, tetapi juga berkontribusi pada defisit kalori yang lebih besar secara keseluruhan dari waktu ke waktu. Bukan itu saja, kelebihan lain dari berlari ketimbang aktifitas berjalan kaki adalah pasca efek yang dihasilkannya kepada metabolisme tubuh setelahnya.
Dalam konteks ini berlari telah terbukti meningkatkan pengeluaran energi pasca-latihan (jumlah kalori yang dibakar setelah berolahraga) secara lebih efektif daripada berjalan kaki.
Fenomena ini terjadi karena olahraga berat seperti berlari meningkatkan laju metabolisme tubuh untuk waktu yang lama bahkan setelah aktifitas olahraga selesai dilakukan. Sebaliknya, berjalan kaki menghasilkan pembakaran kalori yang jauh lebih rendah setelah berolahraga.
Dalam hal komposisi tubuh, Medical News Today menyebut bahwa berlari lebih efektif dalam mengurangi lemak visceral (lemak yang tersimpan di sekitar organ dalam) daripada berjalan kaki. Sebuah penelitian mencatat bahwa individu yang berlari secara konsisten kehilangan lebih banyak lemak perut dibandingkan dengan mereka yang berjalan kaki dengan jarak yang sama.
Berdasarkan paparan informasi di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan olahraga berupa berlari berdasarkan penelitian jauh lebih efektif dan efisien dilakukan untuk menurunkan berat badan Genhype. Namun sebagai pemula dalam hal ini, tidak ada salahnya mencoba rutin berolahraga mulai dari yang intensitasnya cenderung ringan seperti berjalan kaki.
Baca juga: Mungkinkah Jakarta Bisa Jadi Kota Ramah Pejalan Kaki, Begini Kata Arsitek
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.