Sutradara Rizal Mantovani (Sumber gambar: MVP Pictures)

Hypeprofil Sineas Rizal Mantovani: Menyongsong Babak Baru Bangku Produser

06 January 2025   |   14:55 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Setelah lebih dari 25 tahun malang melintang di dunia penyutradaraan, Rizal Mantovani tengah bersiap memasuki babak baru. Menjalani usia perak dalam berkarya, sineas berdarah Minangkabau itu punya rencana untuk bertransisi dari sutradara menjadi produser. 

Tahun 2025 akan penuh pertaruhan baginya. Tentu saja, memasuki jenjang baru dalam kehidupan karier tak akan selalu mudah. Namun, baginya, berkarya memang tak pernah mengenal kata berhenti.

“Tahun depan [2025] saya rencana mau bikin film dengan rumah produksi saya sendiri untuk pertama kalinya. Ada ide yang cukup lama mengendap, dan ingin dieksekusi,” ucap Rizal Mantovani saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan. 

Baca juga: Hypeprofil Sutradara Ryan Adriandhy: Merawat Mimpi Masa Kecil Menjadi Animator

 
Sutradara Rizal Mantovani (Sumber gambar: dok film Racun Sangga/Poplicist)
Setelah lebih dari dua dekade berada di kursi sutradara, Rizal merasa sudah saatnya kini berada di sisi yang berbeda. Menurutnya, penyegaran ini juga bisa menjadi jenjang apik untuk meregenerasi industri perfilman, baik itu kemunculan sutradara baru maupun produser baru.

Bersama rumah produksi (production house/PH) miliknya, Dreamscape Pictures, Rizal ingin turut mewarnai industri perfilman secara lebih dalam, lebih dari sekadar kreator. Dengan PH miliknya itu, dirinya juga merasa ide-ide yang selama ini mengendap bisa lebih mudah tersalurkan.

Untuk memulai babak baru, dirinya pun telah menyiapkan sebuah film. Debut film di PH miliknya ini masih akan disutradarai olehnya dan diproduseri olehnya pula. Akan tetapi, setelah ini berjalan, dirinya akan lebih banyak berada di sisi produser saja. 

“Mudah-mudahan akan bisa full [sebagai produser]. Ya, semua dimulai dari 2025,” imbuhnya. 

Rizal mengatakan film debut rumah produksinya akan bergenre horor. Akan tetapi, dirinya menjanjikan film ini akan memiliki konsep horor yang berbeda dari sebelumnya. Dalam beberapa waktu terakhir, meski porsi horor cukup banyak digarapnya, Rizal mengaku selalu memberikan sentuhan berbeda.

Misalnya, dalam Kuntilanak 3 (2022), dirinya lebih menekankan aspek horor fantasi. Salah satu yang teranyar, yakni film Racun Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga (2024). Dalam film itu, dirinya benar-benar meninggalkan kesan jumpscare berlebihan, permainan gore, hingga aspek horor monster yang sebelumnya sering muncul.

Dalam film itu, Rizal menyebut dirinya mencoba melakukan pendekatan baru, yang lebih realistis dan menonjolkan horror atmosphere. Di film debut PH miliknya nanti, sesuatu yang baru lagi dijanjikan olehnya.

Di luar itu, rumah produksinya ini juga akan menjadi wahana barunya menjajal beberapa hal yang dinilai pasar tidak komersial dan sulit terwujud. Sutradara keturunan Minangkabau ini bercerita ada cerita bergenre drama yang idenya telah muncul 20 tahun lalu, tetapi sulit tereksekusi.

Dengan rumah produksi baru ini, dirinya akan mencoba mengeksekusi ide tersebut. Meski memang diakuinya akan terlihat tidak komersial, dirinya merasa ingin tetap membuatnya. 

Rizal mengatakan kegemarannya mengeksplorasi film merupakan bentuk cinta. Baginya, film lebih dari sekadar kesenian, tetapi juga bagian dari hidup. Dahulu, dia menyukai film sebagai penonton, lalu mulai mendewasa mencintai film sebagai medium berkarya sampai sekarang.

“Selain suka menonton film, salah satu yang membuat saya mengulik banget soal dunia ini justru datangnya dari kamera home video,” tuturnya. 
 

Rizal mengatakan ketika masih duduk di SMA, seorang teman tiba-tiba membawa kamera home video baru keluaran Sony ke tongkrongan. Itu terjadi pada medio 1983-an. Sedari awal, kamera itu sudah sangat memantik perhatiannya.

Dia dan kawannya, yang mengidolakan Duran-Duran, kemudian terinspirasi untuk membuat hal serupa. Kamera yang masih direkam dalam pita kaset Betamax itu pun jadi wahana bermain yang asyik bagi Rizal. 

Ketika itu, dirinya pun tak hanya mengambil gambar dari kamera itu. Akan tetapi, secara manual juga mencoba mengedit potongan gambar itu hingga tersusun sebuah cerita. Kendati sangat menyukai kamera, kala itu dirinya hanya menganggap ini sekadar hobi. 

Lepas dari SMA, Rizal mulai kuliah dan mengambil jurusan Arsitektur di Universitas Trisakti, Jakarta. Di fase ini, dunianya makin terbuka, dia banyak bergabung ke dunia periklanan, membuat poster, hingga storyboard untuk keperluan kreatif sebuah iklan.

Rizal ikut bergabung dengan Broadcast Design Indonesia (BDI) yang didirikan oleh Richard. Selain membuat iklan, BDI juga membuat acara televisi. Dirinya kemudian merambah ke dunia pembuatan video musik. Satu alasannya, menurutnya, kala itu video musik medio 1990-an membosankan dan kurang berwarna. 

Lantas, dia memulainya dengan membuat video musik dangdut "Suka-Sukaku" yang dinyanyikan Helvy Maryand. Selanjutnya, yang meledak adalah ketika dia menggarap pembuatan video musik rapper Iwa K berjudul "Kuingin Kembali".

Kala itu, video musik ini dianggap sebuah terobosan baru dalam industri musik Indonesia. Duet Richard dan Rizal membawa keduanya ke popularitas, mereka mendapat gelar sebagai sutradara terbaik dalam ajang Video Musik Indonesia 1995 pada acara perdananya, melalui video musik "Cuma Khayalan" milik Oppie Andaresta.

Tak lama setelah itu, Rizal pun mulai merambah dunia baru, yakni film. Bersama Mira Lesmana, Riri Riza, dan Nan Achnas, mereka menyutradarai film Kuldesak (1998). Sebuah film yang banyak dianggap mereformasi industri sinema di Indonesia.

Nama Rizal makin naik ketika menyutradarai film Jaelangkung (2001) bersama Jose Poernomo. Sejak saat itu, puluhan film telah disutradarainya hingga memasuki 2025. Kini, Rizal segera memulai babak baru menjadi produser bersama rumah produksi miliknya sendiri. 

Baca juga: Hypeprofil Editor Aline Jusria: Resep Bercerita dalam Penyuntingan Film

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Tip Pengelolaan Keuangan Agar Tak Terjebak Utang Seperti Peserta Squid Game 2

BERIKUTNYA

Jack Marpaung Tutup Usia: Maestro Musik Batak yang Menghidupkan Warisan Budaya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: