Kaleidoskop Kesehatan 2024 (Sumber Foto: Freepik)

Kaleidoskop 2024: Catatan Peristiwa Kesehatan Indonesia dari Tantangan hingga Harapan

30 December 2024   |   18:00 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Tahun 2024 menjadi babak baru yang penuh dinamika bagi sektor kesehatan Indonesia. Berbagai peristiwa besar terjadi, mencerminkan tantangan yang kompleks sekaligus kemajuan signifikan di bidang ini. Beberapa penyakit seperti TBC, kanker, polio, MPOX, dan Covid-19 tetap menjadi sorotan utama.

Menjawab tantangan ini, pemerintah bersama Kementerian Kesehatan RI dan para pakar kesehatan memperkenalkan serangkaian program strategis dan inovasi teknologi medis. Langkah-langkah ini dirancang untuk mempermudah deteksi dini, meningkatkan akses pengobatan, dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh.

Baca juga: Kaleidoskop 2024: Daftar Makanan Viral Sepanjang Tahun, Ada Cromboloni Sampai Jamur Salju

Melalui kaleidoskop kesehatan 2024, kita diajak untuk melihat kembali berbagai momen penting yang tidak hanya menggambarkan upaya kolektif dalam menghadapi tantangan kesehatan, tetapi juga harapan akan masa depan yang lebih sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia.


Januari

Aturan Baru Vaksin Covid-19
Pandemi Covid-19 makin terkendali, namun pemberian vaksin gratis akan tetap tersedia untuk kelompok rentan, berlaku mulai 1 Januari 2024. Kelompok rentan mencakup, lanjut usia dan dewasa muda dengan komorbid dan obesitas berat, wanita hamil, dan tenaga kesehatan yang bertugas di garda terdepan. Pemberian vaksin dilaksanakan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang menyediakan layanan vaksinasi Covid-19.

Target Eliminasi TBC
Laporan kasus TBC melonjak, data terbaru menyentuh angka 809.000 kasus pada 2023. Indonesia menargetkan laporan kasus menjadi 900 ribu dari 1 juta perkiraaan kasus TB pada 2024. Dengan demikian akan memudahkan eliminasi TBC. Pemerintah berkomitmen untuk mencapai eliminasi TB pada 2030 dengan target insiden rate 65/100.000 penduduk dengan angka kematian 6/100.000 penduduk.


Februari

Angka Kematian Petugas Pemilu
Berdasarkan data KPU dan Bawaslu selama periode 14-18 Februari 2024, tercatat sebanyak 84 petugas pemilu dikonfirmasi meninggal dunia. Kegiatan skrining kesehatan untuk mendeteksi penyakit telah berhasil menekan angka kematian petugas pemilu 2024.

Dibandingkan Pemilu 2019, angka kematian telah berkurang dengan penurunan mencapai 74 persen. Sebanyak 6,8 juta petugas pemilu mengikuti skrining kesehatan. Dari jumlah tersebut, sekitar 6,4 juta petugas dinyatakan sehat, sementara 400 ribu petugas lainnya tergolong berisiko tinggi hipertensi dan jantung.

Eliminasi Kanker Rahim
Indonesia telah menyusun Rencana Aksi Nasional (RAN) eliminasi kanker leher rahim. Kemenkes RI akan melakukan vaksinasi, skrining, dan tata laksana pada dua fase, yakni fase 1 pada 2023-2027 dan fase 2 pada 2028-2030. Menargetkan 90 persen anak perempuan usia 11 dan 12 tahun.


Maret

Penyakit Tropis Terabaikan
Penyakit Tropis Terabaikan atau Neglected Tropical Disease (NTDs) yang menular menjadi perhatian Kemenkes RI. Di Indonesia terdapat 8 dari 21 Penyakit NTD di antaranya kusta, frambusia, kecacingan, filariasis atau kaki gajah, dan schistosomiasis atau demam keong.

Ditemukan 69 kasus baru frambusia pada 2024 yang tersebar di Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, dan Papua Tengah. Penyakit demam keong ditemukan di 2 kabupaten, yaitu Poso dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.

Waspada Glaukoma
WHO memperkirakan 57,5 juta orang di seluruh dunia terkena glaukoma. Setidaknya ada 50 persen penderita glaukoma di negara maju, jumlah ini dapat meningkat menjadi 90 persen di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Glaukoma menyumbang 12,3 persen dari total kasus kebutaan. Dari 39 juta kasus kebutaan di dunia, sebanyak 3,2 juta disebabkan glaukoma. Sementara di Indonesia, 4 sampai 5 orang dari 1.000 orang menderita glaukoma. Karenanya penting sekali melakukan skrining glaukoma sebagai deteksi dini untuk meminimalisir kehilangan fungsi penglihatan.


April

Meningkatnya Kasus DBD
Kasus DBD di Indonesia dilaporkan mencapai 53.131 orang. Sementara itu, kasus kematian akibat dengue dilaporkan ada 404 orang. Dari sistem pemantauan penyakit, Kota Bandung tercatat dengan jumlah kasus dengue sebanyak 1.741 kasus, disusul Kendari dengan 1.195 kasus, Bandung Barat 1.143 kasus, Bogor 939 kasus, dan Subang 909 kasus.

Sementara sebaran kematian akibat dengue, Jepara mencatat angka 17 kematian, disusul Subang dengan 15 kematian, Kabupaten Bandung 14 kematian, Kendal 13 kematian dan Bogor 12 kematian.

Penyakit Para Pemudik
Pada momen mudik Idulfitri 1445 H/2024 M, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan tiga masalah kesehatan yang sering dialami para pemudik, yakni dispepsia atau gangguan saluran pencernaan, fatigue atau kelelahan parah, dan hipertensi.

Hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik. Data 8 April 2024, sebanyak 822 pemudik mendapatkan pelayanan di pos kesehatan mudik, terdiri atas 672 usia dewasa, 102 anak, dan 48 lansia. Pemudik dewasa dan lansia paling banyak menderita hipertensi, diikuti nyeri otot, sakit kepala, flu, dan gastritis atau nyeri lambung.


Mei

Waspada MERS-CoV
Kemenkes RI meminta jemaah haji Indonesia mewaspadai penularan Sindrom Pernapasan Timur Tengah (Middle East respiratory syndrome/MERS), yang disebabkan oleh Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV).

MERS-CoV telah diidentifikasi dan dikaitkan dengan infeksi manusia dari unta tunggangan di beberapa negara Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan. Gejala awal yang sering ditemukan, yaitu demam, batuk, dan sesak napas. Beberapa kasus juga menunjukan diare dan mual atau muntah. Selain itu, komplikasi parah yang terjadi dapat berupa pneumonia dan gagal ginjal.

Penyebaran COVID-19 Varian Baru
Pemerintah Indonesia mewaspadai penyebaran COVID-19 varian KP.1 dan KP.2 yang sedang bersirkulasi di Singapura. COVID-19 varian KP.1 dan KP.2, merupakan subvarian turunan dari Omicron JN.1. Kasus COVID-19 yang beredar di Indonesia didominasi oleh subvarian Omicron JN.1.1, JN.1, dan JN.1.39.

Situasi COVID-19 di Indonesia hingga Mei 2024, kasus konfirmasi mengalami peningkatan pada minggu ke-18 2024 sebesar 11,76 persen. Berdasarkan data Laporan Mingguan Nasional COVID-19 Kemenkes RI periode 12-18 Mei 2024 mencatat, terdapat 19 kasus konfirmasi, 44 kasus rawat ICU, dan 153 kasus rawat isolasi.
 

Juni

Eliminasi Malaria
Kementerian Kesehatan menyerahkan sertifikat eliminasi Malaria kepada 17 kabupaten/kota yang telah bebas dari penyakit ini. Indonesia menempati urutan kedua dengan kasus Malaria terbanyak setelah India, yakni 1,1 juta kasus pada 2023.

Provinsi Papua, Papua Tengah, dan Papua Selatan memiliki catatan kasus Malaria tertinggi dan menyumbang 86 persen dari total kasus Malaria di Indonesia. Tahun ini ditargetkan sebanyak 408 kabupaten/kota di Indonesia dapat terbebas dari Malaria.

Demam Berdarah Dengue (DBD)
Sampai minggu ke-17 tahun 2024, tercatat ada 88.593 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan 621 kasus kematian di Indonesia. Kematian akibat DBD terjadi di 174 kabupaten/kota di 28 provinsi.

Kasus DBD berhasil diturunkan sekitar 35 persen pada 2023 dan awal 2024. Kendati demikian, pada minggu ke-22 2024, kasus DBD kembali mengalami kenaikan mencapai 119.709 kasus. Jumlah kematian akibat DBD mencapai terdapat 777 kasus kematian.
 

Juli

Pelayanan Kesehatan untuk Jemaah Haji
Kemenkes RI terus berupaya memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji, termasuk menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan. Pada penyelenggaraan haji tahun 1445 H/2024 M, Kemenkes RI menyediakan 62,3 ton obat untuk menunjang kesehatan para jemaah haji selama di Tanah Suci.


Wajib Vaksin Meningitis

Kemenkes RI menerbitkan Surat Edaran tentang Pelaksanaan Vaksinasi Meningitis Bagi Jamaah Haji dan Umrah. Syarat wajib vaksinasi meningitis mulai dilakukan ketat oleh otoritas penerbangan Kementerian Perhubungan Arab Saudi sejak Juli 2024. 
 

Agustus

Eliminasi Kasus TBC
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin meluncurkan penggunaan alat Portable X-Ray untuk skrining TBC, khususnya dalam upaya mencapai target penemuan kasus dan pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT).

Indonesia sudah memiliki 25 unit Portable X-Ray untuk didistribusikan ke 15 kabupaten/kota di 9 provinsi prioritas percepatan eliminasi TBC 2030.  Alat tersebut didistribusikan ke wilayah prioritas dengan kasus TBC tinggi seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Maluku.

Kontroversi Alat Kontrasepsi untuk Remaja
Penyediaan alat kontrasepsi untuk pelajar dan remaja langsung menimbulkan perdebatan di tengah masyarakat. Kemenkes meluruskan hal ini, disebutkan abhwa alat kontrasepsi tidak ditujukan untuk semua remaja, melainkan remaja yang sudah menikah.

Tujuannya untuk menunda kehamilan ketika calon ibu belum siap karena masalah ekonomi atau kesehatan. Pernikahan dini meningkatkan risiko kematian ibu dan anak. Risiko anak yang dilahirkan akan menjadi stunting juga sangat tinggi


September

Prioritas Pemberian Vaksin MPOX
Pemberian vaksin Mpox di Indonesia hanya ditujukan untuk kelompok berisiko tinggi antara lain LSL (Lelaki berhubungan Seks dengan Lelaki) atau pasangan seks multiple dan individu yang kontak dengan penderita Mpox dalam dua minggu terakhir. Lalu, petugas kesehatan yang melakukan penanganan kasus Mpox.

Patogen yang Berpotensi jadi Pandemi
WHO memperbarui daftar patogen global yang berpotensi menyebabkan epidemi atau pandemi. Kemenkes RI mengoptimalkan daftar patogen prioritas, baik virus maupun bakteri dan meningkatkan kesiapsiagaan di tingkat nasional, termasuk ketersediaan vaksin, obat-obatan, dan pemanfaatan laboratorium kesehatan masyarakat (labkesmas).
 

Oktober

Jenis Vaksin Mpox di Indonesia
Penggunaan vaksin Mpox di Indonesia telah mendapat persetujuan dari WHO dan BPOM RI. Artinya, vaksin Mpox dapat diberikan dalam situasi darurat kesehatan. Ada tiga vaksin yang dapat digunakan untuk pencegahan Mpox, yakni MVA-BN, LC16m8, dan ACAM2000.

Rencana Penanganan Kanker
Pemerintah Indonesia secara resmi meluncurkan Rencana Pencegahan dan Pengendalian Kanker Nasional 2024-2034. Ada enam strategi utama yang dirancang untuk memperkuat upaya pencegahan, deteksi dini, pengobatan, dan pengelolaan kanker di Indonesia. 

Salah satu fokus utamanya adalah pencegahan dan deteksi dini. Pemerintah menargetkan skrining dan deteksi dini mencapai 70 persen melalui skrining kanker serviks dengan metode IVA untuk wanita usia 30-50 tahun dengan metode HPV DNA.
 

November

Skrining Kesehatan Gratis di Hari Ulang Tahun
Kemenkes RI akan meluncurkan program skrining kesehatan gratis yang dapat diakses oleh seluruh warga Indonesia pada hari ulang tahunnya mulai 2025. Skrining ulang tahun ini dirancang untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit sesuai golongan usia, dengan tujuan meningkatkan efektivitas deteksi dini dan meminimalkan risiko kematian serta kecacatan.

Inovasi Memerangi TBC
Pemerintah telah menyusun 3 inovasi memerangi TBC guna mendorong pemerataan akses pengobatan, peningkatan kesadaran masyarakat, serta pemanfaatan teknologi untuk diagnosis lebih cepat dan akurat. Pertama, metode skrining TBC akan diperluas, dengan TCM, PCR, dan USG. Kedua, memperkuat aspek terapeutik atau pengobatan. Ketiga, pengembangan vaksin TBC.
 

Desember

Tiga Langkah Atasi Persoalan Obat
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membeberkan 3 langkah mengatasi persoalan obat yang masih menjadi tantangan besar bagi sistem kesehatan di Indonesia. pertama, langkah pertama adalah memastikan ketersediaan obat, pemerintah mendorong agar obat dan alat kesehatan dapat diproduksi di dalam negeri.

Kedua, akses obat inovatif, pemerintah terus berupaya melakukan percepatan proses persetujuan uji klinik dan registrasi obat. Ketiga, harga obat harus terjangkau. Saat ini, perbedaan harga obat mencapai 1,5 sampai 5 kali lipat lebih tinggi di Indonesia dibandingkan di Malaysia

Layanan Kesehatan Antisipasi Libur Nataru
Kemenkes RI menyediakan 1.574 posko kesehatan di seluruh Indonesia untuk mendukung kelancaran perjalanan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Posko kesehatan telah didirikan di berbagai lokasi strategis seperti jalan tol, tempat istirahat (rest area), persimpangan jalan arteri, tempat wisata, bandara, terminal, dan pelabuhan.

Layanan posko kesehatan meliputi pemeriksaan kesehatan dasar seperti cek tensi dan gula darah, serta penanganan gawat darurat. Posko-posko ini juga dilengkapi ambulans roda empat dan roda dua untuk menjangkau lokasi-lokasi sulit, terutama jika terjadi kemacetan panjang. Tenaga kesehatan, termasuk dokter dan perawat, akan berjaga dalam tiga shift sehingga pelayanan tetap berjalan selama 24 jam. 

Baca juga: Kaleidoskop 2024: 10 Seniman Indonesia Tutup Usia, A.D. Pirous hingga Marissa Haque

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

6 Langkah Desain Rumah dengan Luas Tanah yang Sempit

BERIKUTNYA

Melawan Lupa, Jejak Bencana di Negeri yang Rentan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: