Sutradara Rizal Mantovani (Sumber gambar: MVP Pictures)

Jadi Sutradara Produktif, Begini Proses Manajemen Berkarya Rizal Mantovani

30 December 2024   |   18:30 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Sutradara Rizal Mantovani seakan tidak pernah dirundung paceklik dalam berkarya. Lebih dari dua dekade berkecimpung di industri perfilman, sutradara berdarah Minangkabau ini hampir tak pernah absen merilis film setiap tahunnya. Beberapa bahkan lebih dari satu film.

Begitu pula tahun ini, Rizal mencatatkan diri sebagai salah satu sutradara terproduktif pada 2024. Sepanjang 2024, Rizal setidaknya telah merilis 8 karya, dengan rincian 7 di antaranya adalah film panjang dan 1 serial.

Baca juga: Pendekatan Unik Sutradara Rizal Mantovani Garap Film Racun Sangga

Sejak awal tahun, karya-karya Rizal telah beredar di bioskop. Film pertama yang dirilis Rizal tahun ini ialah Kereta Berdarah pada Februari lalu. Film yang dibintangi oleh Hana Malasan ini sukses meraih lebih dari 1 juta penonton. 

Setelah Kereta Berdarah, Rizal secara berturut-turut merilis film Ayo BalikanJurnal Risa by Risa SaraswatiPusakaSumalaPetak Umpet, dan satu serial yang tayang di WeTV yakni Main Api.

Menjelang tutup tahun, Rizal kembali merilis satu film lagi berjudul Racun Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga. Film yang diangkat dari utas viral milik Gusti Gina ini dibintangi oleh Frederika Cull dan Fahad Haydra. Per hari ke-17 penayangan, film ini telah meraih lebih dari 500.000 penonton.
 

Sutradara Rizal Mantovani (Sumber gambar: dok film Racun Sangga/Poplicist)

Sutradara Rizal Mantovani (Sumber gambar: dok film Racun Sangga/Poplicist)


Rizal Mantovani mengaku bersyukur tahun ini dirinya bisa tetap produktif. Namun, dia menggarisbawahi bahwa waktu perilisan sebuah film dan waktu pembuatannya terkadang tidak linear.

Rizal mengatakan tahun ini memang ada beberapa filmnya yang dirilis dalam waktu yang hampir bersamaan, terutama menjelang kuartal terakhir 2024. Hal ini menciptakan kesan filmnya cukup banyak pada tahun ini.

Namun, sebenarnya film-film tersebut dibuat dalam rentang waktu yang berbeda. Beberapa di antaranya bahkan ada yang syuting pada tahun sebelumnya. Rizal mengingat-ingat bahwa proyek film yang produksinya digarap tahun ini hanya berkisar lima saja.

“Memang waktu penayangannya mirip-mirip, bahkan kayaknya ada yang barengan. Jadi, terkesan banyak. Padahal, enggak sih. Sutradara lain juga banyak yang back to back juga,” ucap Rizal kepada Hypeabis.id.

Rizal mengatakan soal perilisan film memang menjadi hak dari produser. Hal ini bisa berkaitan dengan bak hal, seperti momen, marketing, atau pembacaan lain yang dinilai penting sebelum sebuah film ditayangkan di bioskop.

Sementara itu, sebagai sutradara, tugasnya ialah meramu produksi menjadi sebuah karya yang apik. Rizal mengakui, saat ini industri film tengah maju sangat pesat. Hal ini mendorong sebagian sutradara memproduksi lebih dari satu karya setiap tahun.

Menurutnya, bukan hal mudah memproduksi film lebih dari satu per tahun. Dalam hal ini, di luar proses kreatif, Rizal menyebut pada akhirnya manajemen berkarya juga menjadi satu hal penting yang perlu dimiliki sutradara.

Dalam berkarya, Rizal mengatakan dirinya selalu menghindari proyek film yang penggarapannya berpotensi berbarengan, terutama ketika proses syuting. Sebab, ini adalah satu fase yang sangat krusial di dalam produksi film.

Menurut Rizal, syuting adalah proses pengambilan gambar yang menjadi langkah penting di dalam suatu film. Di proses syuting inilah ide dan konsep cerita diterjemahkan menjadi bahasa visual dan audio.

“Ya, jadi memang mungkin banyak, tetapi saya selalu menghindari overlapping. Saya selalu satu dulu selesai, baru satu lagi,” imbuhnya.

Sebagai sutradara, Rizal pun selalu menerapkan kurasi dalam berkarya. Sebelum mengucapkan ‘iya’ terhadap sebuah proyek film, dirinya mesti terlebih dahulu jatuh cinta kepada naskah skenarionya. Sebab, menurutnya, cerita adalah jualan utama sebuah film.

Selain itu, menurutnya, selama ini film-film yang digarapnya mayoritas juga mengambil tema urban. Soal genre, lanjutnya, mungkin bisa berubah-ubah. Namun, urban biasanya menjadi satu benang merah yang kerap ada di karya-karyanya.
 

Tahun ini, mayoritas film dari Rizal bergenre horor. Namun, dia memvariasi horor dengan sejumlah sentuhan berbeda. Misalnya, pada film Kereta Berdarah yang memadukan horor dan gore, lalu Jurnal Risa by Risa Saraswati dengan konsep semidokumenter, atau Racun Sangga yang menggabungkan body horror dan misteri.

Di luar itu, dia masih menyelinginya dengan mengeluarkan beberapa film bergenre drama romansa juga, seperti pada film Main Api dan Ayo Balikan. Menurutnya, hal ini penting dilakukan agar penonton Indonesia selalu mendapat kebaruan.

Rizal berharap industri perfilman Indonesia makin moncer pada tahun depan. Sebab, saat ini kepercayaan penonton Indonesia kepada film Indonesia sangatlah tinggi. Baginya, kepercayaan itu mesti dijaga dengan tontonan yang baik dan terus berprogres.

Baca juga: Review Film Racun Sangga, Horor Atmosferik yang Asyik Diikuti

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Waspada Rumah Kemasukan Ular saat Musim Hujan, Cek Cara Mencegah & Penanganannya

BERIKUTNYA

6 Langkah Desain Rumah dengan Luas Tanah yang Sempit

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: