ilustrasi (sumber gambar : Golden Rama)

5 Alasan Sport Tourism Jadi Tren Terbaru Industri Wisata

28 December 2024   |   11:30 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Dalam beberapa tahun terakhir, konsep sport tourism menjadi tren global di industri pariwisata yang menggabungkan aktivitas olahraga dengan eksplorasi destinasi wisata. Jenis perjalanan ini kian diminati, sebagai bagian dari gaya hidup sehat yang populer pascapandemi.

Salah satu tren wisata olahraga yang cukup diminati adalah Marathon dan Fun Run, baik di dalam maupun luar negeri. Potensi besar dalam tren wisata olahraga ini ditangkap sebagai peluang yang cukup menjanjikan bagi para agen perjalanan.

Baca juga: Tak Sekadar Event, Marathon Jadi Tren Baru Eksplorasi Destinasi Wisata

Berikut adalah alasan mengapa sport tourism semakin diminati dan peluang yang bisa dimanfaatkan oleh para agen perjalanan.


1. Menggabungkan olahraga dengan wisata

Salah satu daya tarik utama sport tourism adalah kemampuannya untuk menggabungkan aktivitas fisik dengan pengalaman berwisata. Para pelari yang mengikuti ajang olahraga seperti maraton tidak hanya dapat menikmati sensasi berkompetisi, tetapi juga dapat menjelajahi destinasi ikonik.

Misalnya, SuperHalfs Marathon yang menawarkan pengalaman lari di enam kota terkenal Eropa, seperti Berlin, Lisbon, Praha, Valencia, Copenhagen, dan Cardiff. Di sepanjang rute, pelari bisa menikmati budaya dan sejarah lokal yang membuat pengalaman ini semakin berkesan.

"Minat terhadap wisata berbasis olahraga semakin besar. Kami menawarkan paket ini untuk memenuhi kebutuhan pelari sekaligus memberikan pengalaman wisata yang berkesan,” ujar Ricky Hilton, GM of Communication dan CRM Golden Rama Tours & Travel.


2. Peluang baru bagi agen perjalanan

Tren sport tourism membuka peluang besar bagi agen perjalanan untuk menawarkan paket perjalanan bertema olahraga. Salah satunya adalah Golden Rama Tours & Travel yang menawarkan paket SuperHalfs Marathon.

Paket ini mencakup lebih dari sekadar tiket acara; para peserta dapat menikmati akomodasi, transportasi lokal, panduan lintasan, serta sesi pelatihan dengan pelatih profesional. Golden Rama bahkan menawarkan paket ini dengan harga yang bersaing, mulai dari Rp8 juta hingga Rp11,5 juta per orang.


3. Pertumbuhan signifikan dalam penjualan paket sport tourism

Data internal Golden Rama menunjukkan adanya lonjakan signifikan dalam penjualan paket sport tourism, dengan peningkatan 38 persen dari 2023 ke 2024. Produk marathon juga mencatatkan lonjakan 43 persen.

Hal ini mencerminkan minat yang semakin besar terhadap wisata berbasis olahraga, terutama di kalangan pelari yang mencari pengalaman lebih dari sekadar acara olahraga.


4. Menjadi liburan keluarga yang seimbang

Tak hanya untuk pelari individu, paket sport tourism juga cocok untuk liburan keluarga. Banyak pelari yang memilih ajang olahraga seperti maraton sebagai bagian dari liburan keluarga, membuat tren ini lebih inklusif dan menarik bagi berbagai kalangan.

Paket yang ditawarkan di pasaran, misalnya, memungkinkan keluarga untuk ikut serta dalam ajang lari sambil menikmati tur singkat ke destinasi terkait, seperti Bali Marathon dan Borobudur Marathon.


5. Ekspansi ke pasar domestik dan internasional

Tidak hanya fokus pada pasar internasional, ekspansi layanan di pasar domestik pun banyak tersedia dengan menawarkan paket perjalanan untuk ajang maraton di Indonesia.

Dengan harga mulai dari Rp3 juta hingga Rp7 juta, paket ini termasuk akomodasi, transportasi, dan tur di destinasi terkait, seperti Borobudur dan Bali. Ini membuka kesempatan bagi pelari lokal untuk menikmati sport tourism tanpa harus bepergian jauh ke luar negeri.

Baca juga: Begini Minat & Preferensi Wisatawan pada Libur Natal dan Tahun Baru 2025

Sport tourism bukan hanya tren sementara, tetapi sebuah fenomena yang terus berkembang. Dengan menggabungkan olahraga dan wisata, konsep ini memungkinkan pelancong untuk menjaga gaya hidup sehat sekaligus menikmati pengalaman baru di destinasi eksotis.

Bagi agen perjalanan seperti Golden Rama, peluang ini menawarkan prospek yang cerah di pasar internasional maupun domestik. Jadi, apakah Genhype siap untuk menggabungkan lari dan liburan berikutnya? 

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Marie Claire Sebut Jubah Jadi Ikon Fesyen Populer 2025, Cocok di Indonesia?

BERIKUTNYA

7 Destinasi Desa Wisata Unik untuk Mengisi Liburan Tahun Baru

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: