Strategi Lokale Coffee, dari Gerobak Sederhana hingga Buka Puluhan Gerai di Berbagai Daerah

Industri kopi di Indonesia kiam berkembang pesat, memberikan peluang sekaligus tantangan bagi para pelakunya. Salah satu merek yang berhasil mencuri perhatian adalah Lokale Coffee yang memulai usahanya pada 2017 dari gerobak sederhana dan kini memiliki 46 gerai yang tersebar di Kalimantan, Jakarta, dan Bali.

Lokale Coffee didirikan oleh Asmako dengan modal awal kurang dari Rp10 juta. Modal tersebut digunakan untuk membuat gerobak seharga Rp5 juta dan membeli bahan baku untuk menyajikan menu sederhana yang saat itu hanya Kopi Susu.

"Saat awal berjualan, saya hanya punya satu menu yakni Kopi Susu. Rata-rata penjualan saat itu hanya sekitar 20 gelas kopi per hari," tuturnya.

Baca Juga: 10 Kopi Termahal di Dunia 2024, Ada Luwak dari Indonesia

Meski hanya berjualan secara gerobakan tapi Asmako tidak main-main dalam menghadirkan kopi. Dia fokus pada kualitas bahan baku, khususnya biji kopi lokal yang terbentuk dari kopi blend Arabica dan Robusta tetapi ditawarkan dengan harga yang terjangkau. Pendekatan ini memungkinkan Lokale untuk menjangkau berbagai segmen konsumen, terutama di daerah asalnya di Pontianak.

Setelah mendapatkan sambutan positif di Pontianak, Lokale Coffee mulai memperluas jangkauannya. Saat ini, 43 dari 46 gerainya berada di Kalimantan, yang menjadi basis utama bisnis ini.

Namun, langkah besar dilakukan pada November 2024 ketika Lokale mulai berekspansi ke Jakarta tepatnya di kawasan Kemanggisan dan JPM Dukuh Atas, salah satu pasar tersulit di Indonesia karena persaingan bisnis kopi yang sangat ketat.

Asmako optimistis dengan potensi Lokale di Jakarta berkat keunggulan dalam kualitas produk, pengalaman pelanggan di gerai, dan strategi pemasaran yang kreatif.

Salah satu strategi terbaru lokale Coffee untuk memperkuat brand adalah melalui kampanye #lokaleBlueDay. Kampanye ini menawarkan kopi gratis kepada pelanggan yang memenuhi syarat, seperti mengenakan pakaian berwarna biru dan mengikuti akun media sosial @lokaleid.

“Kami berharap kopi ini bisa menjadi kopi andalan bagi warga Jakarta dan Kalimantan Barat. Kopi gratis ini tersedia selama jam operasional kami di Jakarta, yaitu pukul 08.00-22.00 WIB mulai tanggal 11 hingga 13 Desember 2024, dan pada jam tertentu di Kalimantan Barat pada 12 Desember 2024,” ujar Asmako.

Kampanye ini juga memanfaatkan kekuatan media sosial dengan meminta pelanggan membuat unggahan di Instagram Stories. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan pelanggan tetapi juga memperluas eksposur merek di platform digital.

Keberhasilan Lokale Coffee tidak lepas dari komitmen untuk terus berinovasi tanpa melupakan identitas lokal. Semua menu, termasuk Kopi Susu Lokale yang menggunakan gula aren khas, dirancang untuk mencerminkan cita rasa Indonesia.

Selain itu, Lokale Coffee menjalin kemitraan dengan petani lokal untuk memastikan kualitas biji kopi yang digunakan. Strategi ini tidak hanya memperkuat rantai pasokan tetapi juga mendukung keberlanjutan dan perekonomian lokal.

Untuk tahun-tahun mendatang, Lokale Coffee berencana menghadirkan menu berbasis bahan nabati seperti oat dan buah-buahan, mengikuti tren konsumsi yang lebih sehat. "Kami juga menyiapkan konsep gerai yang lebih segar dan dinamis untuk menciptakan ruang yang lebih inspiratif bagi pelanggan," tuturnya.

Meski menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga biji kopi dan meningkatnya persaingan, Lokale Coffee tetap optimis. Pendekatan berbasis komunitas, kemitraan lokal, dan inovasi pemasaran menjadi pilar utama untuk terus tumbuh.

“Dengan kualitas produk, layanan unggul, dan pengalaman pelanggan yang tak terlupakan, kami yakin Lokale Coffee bisa terus ekspansif," ujar Asmako.

Baca Juga:  Peluang Menjanjikan Bisnis Kopi Keliling, Modal Kecil Untung Berlipat

Editor: M. Taufikul Basari